Nurhidayati, Tri (2016) Pengaruh Ekstrak Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Terhadap Penurunan Ekspresi Rankl Tulang Dan Jumlah Sel Osteoklas Pada Rattus Norvegicus Hipoestrogen. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kondisi menopause menyebabkan penurunan produksi hormon estrogen sehingga menyebabkan kondisi hipoestrogen. Kondisi tersebut dalam jangka waktu lama akan menyebabkan osteoporosis yang ditandai dengan menurunnya masa dan kualitas tulang. Hal itu disebabkan adanya ketidakseimbangan antara pembentukan dan penyerapan tulang.Sitokin esensial yang diperlukan untuk pembentukan sel osteoklas adalah Receptor Activator of Nuclear Factor K-B Ligand (RANKL). RANKL dihasilkan oleh sel osteoblas dan mempunyai peran penting dalam proses pembentukan tulang. Hipoestrogen pada masa menopause akan menyebabkan peningkatan produksi RANKL sehingga meningkatkan jumlah sel osteoklas yang diproduksi. Pemberian terapi sulih hormon terbukti dapat mencegah terjadinya kehilangan masa tulang. Akan tetapi, penggunaan terapi sulih hormon berisiko menyebabkan trombosis vena, kanker payudara dan lain-lain. Oleh karena itu diperlukan adanya alternatif untuk meminimalkan resiko dan efek samping yang ditimbulkan. Salah satunya adalah dengan penggunaan bahan alamiah seperti kacang tunggak yang mengandung fitoestrogen dan memiliki kesamaan struktur dengan estrogen pada manusia. Pemberian kacang tunggak diharapkan akan mampu menurunkan ekspresi RANKL tulang sehingga akan terjadi penurunan jumlah sel osteoklas. Hal ini akan berpengaruh pada penurunan risiko terjadinya osteoporosis. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) terhadap ekspresi receptor activator of nuclear factor k-B ligand (RANKL) tulang dan jumlah sel osteoklas pada Rattus norvegicus hipoestrogen. Metode yang digunakan adalah desain eksperimental post test control group desaign. Sampel yang digunakan adalah tikus (Rattus norvegicus) betina yang dibuat hipoestrogen dengan ovariektomi sehingga menyerupai kondisi menopause. Jumlah replikasi pada penelitian ini adalah 6 replikasi, dengan 1 kelompok kontrol negatif, 1 kelompok kontrol positif dan 3 kelompok dengan perlakuan ekstrak kacang tunggak yaitu 1,25 mg/kgBB; 2,5 mg/kgBB dan 5 mg/kgBB. Ekspresi RANKL tulang diukur dengan imunohistokimia dan jumlah sel osteoklas diukur dengan pengecatan hematoksilen eosin. Analisis data secara statistik menggunakan One Way Anova yang dilanjutkan dengan Multiple Comparison yaitu LSD (Least Significant Different). Hasil uji Shapiro-Wilk untuk normalitas data diperoleh bahwa data ekspresi RANKL tulang dan jumlah sel osteoklas untuk masing-masing kelompok pengamatan telah menunjukkan nilai p-value yang semuanya lebih besar dari taraf signifikansi = 0.05. Jadi semua data telah memenuhi uji prasyarat parametrik, yaitu data terbukti terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji perbandingan berganda dengan uji LSD menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna rerata ekspresi RANKL tulang antara kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan) (25.54±7.57a ) dengan kelompok kontrol positif (Rattus norvegicus hipoestrogen) (36.15±8.75b). Tampak rerata ekspresi RANKL tulang pada kelompok kontrol positif nilainya lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Hal ini berarti bahwa pada Rattus norvegicus hipoestrogen menunjukkan ekspresi RANKL tulang yang tinggi dibandingkan dengan rattus sehat/normal. Sedangkan hasil uji perbandingan antara ada perbedaan yang bermakna rerata ekspresi RANKL tulang antara kelompok kontrol positif (Rattus norvegicus hipoestrogen) (36.15±8.75b) dengan kelompok perlakuan pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 1.25 mg/kgBB (22.41±0.89a), dengan dosis 2.5mg/kgBB (21.41±5.71a ), dan juga dengan dosis 5 mg/kgBB (19.74±3.93a). Hal ini berarti bahwa ada pengaruh perlakuan pemberian ekstrak vii kacang tunggak (Vigna unguiculata) berbagai dosis mampu menurunkan ekspresi RANKL tulang. Ada perbedaan yang bermakna rerata jumlah sel osteoklas antara kelompok kontrol positif (Rattus norvegicus hipoestrogen) (16.67±5.05b) dengan kelompok perlakuan pemberian ekstrak kacang tunggak dosis 1.25 mg/kgBB (7.83±2.71ac), dengan dosis 2.5 mg/kgBB (5.33±1.51ac), dan juga dengan dosis 5 mg/kgBB (4.67±1.63ac). Hal ini berarti bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiulata) dosis 1.25 mg/kgBB, 2.5 mg/kgBB, dan 5 mg/kgBB terhadap jumlah sel osteoklas pada Rattus norvegicus hipoestrogen, yaitu mampu menurunkan jumlah sel osteoklas Terdapat hubungan/korelasi yang bermakna antara ekspresi RANKL tulang dengan jumlah sel osteoklas (p-value=0.002 ) pada kelompok Rattus norvegicus hipoestrogen yang diberi ekstrak kacang tunggak, dengan ditunjukkan tingkat keeratan hubungan korelasi yang tinggi/kuat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yaitu 0.668. Nilai positif 0.668 menunjukkan ada hubungan yang seiring, yaitu bila terjadi penurunan pada ekspresi RANKL tulang maka akan menurunkan pula jumlah sel osteoklas pada Rattus norvegicus hipoestrogen, demikian pula sebaliknya, Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kacang tunggak berbagai dosis mampu menurunkan ekspresi RANKL tulang dan jumlah sel osteoklas pada Rattus norvegicus hipoestrogen.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.323 74/NUR/p/2016/041601664 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 28 Apr 2016 14:26 |
Last Modified: | 28 Apr 2016 14:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158078 |
Actions (login required)
View Item |