Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Turi Merah (Sesbania Grandiflora L. Pers) Terhadap Penurunan Kadar Sitokin Proinflamasi Il 6, Il 8 Dan Jumlah Koloni Bakteri Pada Mencit (Mus Musculus) Nifas Yang Diino

Mardiana, Heppy Rina (2016) Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Turi Merah (Sesbania Grandiflora L. Pers) Terhadap Penurunan Kadar Sitokin Proinflamasi Il 6, Il 8 Dan Jumlah Koloni Bakteri Pada Mencit (Mus Musculus) Nifas Yang Diino. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masa nifas (puerperium) merupakan periode setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat reproduksi kembali seperti sebelum hamil. Periode ini merupakan masa kritis ibu maupun bayinya, sehingga diperlukan pemantauan masa nifas. Adanya perlukaan di jalan lahir maupun uterus ditunjang kondisi fisik ibu post partum yang lemah membuat ibu rentan mengalami infeksi nifas. Infeksi nifas merupakan masalah yang banyak terjadi di negara-negara berkembang. Berdasarkan data WHO (World Health Organitation) 2010, AKI (angka kematian ibu) di Indonesia 228/100.000 kelahiran hidup. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan AKI tertinggi ke – 3 se ASEAN. Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut tergolong tinggi, sehingga harus diturunkan, dengan target pada Sustainable Development Goal`s (SDG`s) 2030 yaitu di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup. Streptococcus agalactiae merupakan flora normal di saluran urogenital manusia. Mikroba tersebut ditemukan lebih dari 30% dari seluruh mikroba pada vagina wanita dewasa normal, yang dapat menjadi patogen invasif. Kontaminasi Streptococcus agalactiae pada luka jalan lahir dan organ reproduksi lain, dapat mengakibatkan infeksi yang ditandai dengan demam nifas. Streptococcus agalactiae pada hasil isolasi dan kultur bakteri setelah 24 jam pada kasus infeksi nifas. Streptococcus agalactiae merupakan Grup B Streptococcus yang dapat menyebabkan infeksi nifas. Grup B Streptococcus merupakan bakteri yang berpotensi tinggi menyebabkan peradangan/inflamasi, sepsis dan kematian pada bayi baru lahir serta orang dewasa. Pada pemberian Streptococcus agalactiae secara intraperitonial,dalam waktu 2 jam bakteri tersebut telah berkoloni di semua organ meliputi hepar, spleen dan ginjal kecuali otak. Pada proses infeksi, mediator inflamasi berperan pada sistem imun, di antaranya sitokin proinflamasi interleukin 6 dan 8. Interleukin 6 diangkut oleh peredaran darah untuk membangkitkan reaksi peradangan. Sedangkan interleukin 8 meningkatkan adhesi leukosit pada endotel vaskular serta mempercepat rekrutmen leukosit ke tempat inflamasi. Namun, munculnya sitokin proinflamasi ini pada kadar berlebihan dapat menimbulkan keparahan penyakit. Daun turi merah memiliki kandungan zat aktif yaitu flavonoid, saponin dan tanin, yang diduga berfungsi sebagai antimikroba dan imunomodulator. Zat-zat aktif tersebut dapat menginhibisi pertumbuhan bakteri, dengan merusak dinding bakteri dan menginaktivasi enzim sehingga dapat menurunkan jumlah koloni bakteri pada hepar. Ekstrak daun turi merah sebagai imunomodulator juga dapat mempengaruhi respon innate immun, sehingga diharapkan dapat menurunkan kadar sitokin proinflamasi interleukin 6 dan 8. Tujuan utama penelitian ini yaitu menjelaskan pengaruh pemberian ekstrak daun turi merah sebagai imunomodulator dan antibakteri pada mencit nifas yang diinokulasi Streptococcus agalactiae. Mencit nifas dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : satu kelompok kontrol, dan tiga kelompok perlakuan dosis 125mg/kgBB, 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB. Seluruh mencit nifas 0-12 jam post partum diinokulasi dengan bakteri Streptococcus agalactiae melalui vi vagina dengan dosis 5 x 103 CFU/ml sebanyak 0,2 ml. Selang waktu 2 jam setelah inokulasi bakteri, pada kelompok perlakuan diberi ekstrak daun turi merah, ekstrak diberikan melalui oral dengan dosis 125mg/kgBB, 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB sebanyak 1 ml. Dilakukan pembedahan 24 jam setelah mencit terinfeksi untuk dilakukan pemeriksaan kadar sitokin proinflamasi IL 6, IL 8 dan jumlah koloni bakteri di organ hepar. Uji analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis pada kadar sitokin proinflamasi IL 6 menggunakan uji Kruskal Wallis, sedangkan pada kadar sitokin proinflamasi IL 8 menggunakan uji ANOVA. Didapatkan hasil p-value 0.000 (p 0,05) yang berarti ada pengaruh pemberian ekstrak daun turi merah terhadap penurunan kadar sitokin proinflamasi IL 6 dan IL 8 pada mencit nifas yang diinokulasi Streptococcus agalactiae. Sedangkan hasil pemeriksaan koloni bakteri, tidak ditemukan adanya bakteri Streptococcus agalactiae pada organ hepar 24 jam setelah infeksi pada kelompok kontrol maupun perlakuan. Ekstrak daun turi merah terbukti berfungsi sebagai anti bakteri, kandungan zat aktif (flavonoid, saponin, tanin) dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga banyak bakteri yang lisis. Sebagai imunomodulator, mempengaruhi innate immunity,makrofag dalam hal ini memakan sisa-sisa bakteri yang telah lisis, sehingga aktivasinya mengalami pengurangan, yang selanjutnya berpengaruh terhadap penurunan aktivasi NFkB. Penurunan aktivasi NFkB menyebabkan penurunan produksi sitokin proinflamasi IL 6 dan IL 8. Sedangkan pada hepar tidak ada koloni bakteri Streptococcus agalactiae, diduga terdapat mekanisme clearance oleh makrofag di hepar dalam 24 jam setelah terinfeksi.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.323 74/MAR/p/2016/041611183
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 13 Jan 2017 09:29
Last Modified: 14 Apr 2022 03:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158076
[thumbnail of S U T I K N O.pdf] Text
S U T I K N O.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item