Pengaruh Ekstrak Daun Bryophillum Pinnatum Terhadap Jumlah Sel B Matur, Kadar Anti Dsdna Dan Hasil Luaran Kehamilan Pada Mencit Balb/C Model Lupus Bunting

Maya, RadenAyuAminah (2016) Pengaruh Ekstrak Daun Bryophillum Pinnatum Terhadap Jumlah Sel B Matur, Kadar Anti Dsdna Dan Hasil Luaran Kehamilan Pada Mencit Balb/C Model Lupus Bunting. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Systemic Lupus Eritematosus (SLE) adalah suatu penyakit autoimun kronis yang lebih banyak diderita oleh wanita terutama pada usia reproduktif yang seringkali menimbulkan masalah kesehatan terutama pada masa kehamilan dan dapat membahayakan kondisi ibu dan janin akibat terjadinya flare penyakit terutama bila aktivitas penyakit SLE tinggi sebelum hamil sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam penegakkan diagnosis dan terapi pada wanita hamil dengan SLE. Kemajuan teknologi dalam bidang kedokteran saat ini telah dapat mengembangkan berbagai macam terapi baru untuk penyakit autoimun dengan menggunakan agen biologis. Penelitian in silico melalui molecular docking menemukan bahwa kandungan senyawa aktif yang dimiliki oleh tanaman cocor bebek (Bryophyllum pinnatum) memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi terapi biosimilar. Senyawa aktif pada daun Bryophillum pinnatum yaitu bryophillin A, bryophillin B, bryophillin C, dan bryotoxin B memiliki kemampuan untuk melakukan docking dengan afinitas energi yang besar pada B cell activating factor (BAFF) dan a proliferation inducing ligand (APRIL) yang merupakan ligan utama yang berperan dalam maturasi dan proliferasi sel B serta produksi autoantibodi pada SLE. Oleh karena itu, tanaman tersebut berpotensi untuk menjadi obat yang bersifat kompetitif inhibitor untuk mencegah ikatan ligan BAFF dan APRIL pada reseptornya sehingga diharapkan dapat menurunkan maturasi dan aktivasi sel B yang berdampak pada menurunnya produksi autoantibodi yang berperan pada SLE yang salah satunya adalah antibodi anti double strain Deoxy Nucleic Acid (dsDNA). Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh ekstrak daun Bryophillum pinnatum terhadap jumlah sel B matur, kadar anti dsDNA dan hasil luaran kehamilan pada mencit BALB/c model lupus bunting. Rancangan penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan pendekatan post test only control group design. Sampel penelitian ini adalah mencit galur BALB/c yang berjumlah 20 ekor, dan dikelompokkan menjadi 5 kelompok : kelompok kontrol negatif (mencit bunting sehat), kontrol positif (mencit lupus bunting), kelompok perlakuan I (mencit lupus bunting + ekstrak daun Bryophillum pinnatum dosis 10,5 mg/hari), kelompok perlakuan II (mencit lupus bunting + ektrak daun Bryophillum pinnatum dosis 21 mg/hari), kelompok perlakuan III (mencit lupus bunting + ekstrak daun Bryophillum pinnatum dosis 42 mg/hari). Pengukuran Jumlah Sel B matur dilakukan dengan metode flowsitometri dan kadar anti dsDNA diukur dengan metode ELISA. Hasil luaran kehamilan diperoleh melalui pemeriksaan tekanan darah dengan menilai MAP (Mean Arterial Blood Pressure) menggunakan alat CODA (Non-Invasive Blood Pressure System Owner`s Manual, pemeriksaan kadar albumin urin dengan metode ELISA dan berat badan janin dengan menggunakan timbangan analitis. Hasil statistik menunjukkan data terdistribusi normal dan memiliki ragam yang homogen. Berdasarkan hasil uji one way anova pada data jumlah sel B matur diperoleh ada perbedaan yang bermakna antara jumlah sel B matur pada kelima kelompok sampel dengan Pvalue = 0.029. Hasil uji LSD menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum terhadap Jumlah Sel B matur antara kelompok kontrol negatif (45.13 ± 6.51b), kelompok kontrol positif (57.92 ± 7.29a), tetapi tidak berbeda berrmakna dengan kelompok perlakuan I (51.78 ± 7.67ab), kelompok perlakuan II (41.11 ± 9.76b), dan kelompok perlakuan III (39.78 ± 3.66 b). Pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum dosis 42 mg/hari merupakan dosis yang paling optimal dalam menurunkan Jumlah Sel B Matur. Berdasarkan hasil uji Anova one way pada data kadar anti dsDNA diperoleh ada perbedaan yang bermakna kadar anti dsDNA pada kelima kelompok sampel dengan Pvalue= 0.000. Hasil uji LSD menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum terhadap kadar anti dsDNA antara kelompok kontrol negatif (0.45 ± 0.02d), kelompok kontrol positif (0.53 ± 0.05c), kelompok perlakuan I (0.59 ± 0.01bc), kelompok perlakuan II (0.65 ± 0.03ab), dan kelompok perlakuan III (0.69 ± 0.08a). Pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum dosis 42 mg/hari merupakan dosis yang paling optimal dalam meningkatkan kadar anti dsDNA. Berdasarkan hasil uji Anova one way pada data kadar albumin urin diperoleh ada perbedaan yang bermakna kadar albumin urin pada kelima kelompok sampel dengan Pvalue = 0.042. Hasil uji LSD menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum terhadap kadar albumin urin antara kelompok kontrol negatif (871.73 ± 508.32b), kelompok kontrol positif (1738 ± 257.37a) dan kelompok perlakuan III (1667.667 ± 437.62 a), tetapi tidak berbeda bermakna dengan kelompok perlakuan I (1348 ± 284ab) dan kelompok perlakuan II (1426 ± 144.67 ab). Berdasarkan hasil uji one way anova pada data MAP diperoleh ada perbedaan yang bermakna MAP pada kelima kelompok sampel dengan Pvalue = 0.042. Hasil uji LSD menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum terhadap MAP antara kelompok kontrol negatif (69.25 ± 5.85b), kontrol positif (97 ± 15.56a), dan kelompok perlakuan III (90.67 ± 8.02 a), tetapi tidak berbeda bermakna dengan kelompok perlakuan I (83.67 ± 12.74ab) dan kelompok perlakuan II (79 ± 10.82 ab). Berdasarkan hasil uji one way anova pada data berat badan janin diperoleh data tidak ada perbedaan bermakna pengaruh ekstrak daun Bryophillum pinnatum terhadap berat badan janin pada mencit BALB/c model lupus bunting dengan Pvalue = 0.344. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum terbukti dapat menurunkan jumlah sel B matur, namun tidak terbukti dapat menurunkan kadar anti dsDNA, albumin urin dan tekanan darah, serta tidak terbukti meningkatkan berat badan janin mencit BALB/c model lupus bunting.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.323 72/MAY/p/2016/041601532
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Jul 2016 14:38
Last Modified: 18 Jul 2016 14:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158069
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item