Pramita, Rara (2014) Pengaruh Ekstrak Kelopak Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) terhadap Perlambatan Proses Katarak pada Mata yang Terpapar Radiasi Gamma. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanfaatan senyawa aktif dan vitamin yang terkandung dalam tumbuhan telah banyak digunakan sebagai antioksidan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit. Rosella merupakan salah satu jenis tanaman yang dikonsumsi dalam bentuk minuman. Rosella dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, asam urat, trigliserida dalam urine, rosella juga dapat berfungsi sebagai antiinflamasi, antiseptik, antibakteri, anti kanker, anti tumor, anti leukemik, antidiabet, dan rosella dikenal sebagai anti oksidan yang sangat tinggi. Rosella mengandung senyawa aktif flavonoid yang berfungsi sebagai radical scavenger. Radikal bebas dalam tubuh merupakan keadaan dimana terjadi ketidak seimbangan antara produksi radikal bebas dengan pertahanan antioksidan dalam tubuh. Salah satu penyebab radikal bebas adalah radiasi. Radiasi dalam bidang kedokteran dimanfaatkan untuk diagnosa dan terapi, sumber radiasi salah satunya adalah radiasi gamma. Radiasi gamma dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas, ditandai dengan adanya stres oksidatif dan peroksidasi lipid. Radiasi gamma melebihi 2 Gy akan menyebabkan terbentuknya katarak dan kerusakan bagian mata lainnya seperti kornea dan retina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh ekstrak kelopak rosella ( Hibiscus sabdariffa L ) sebagai antioksidan dalam meningkatkan aktivitas enzim superoxide dismutase (SOD) , menurunkan kadar Malondialdehyde (MDA), serta memperbaiki struktur retina dan kornea setelah terpapar radiasi gamma. Digunakan 55 ekor Ratttus norvegicus strain wistar jantan. Paparan radiasi diberikan secara fraksinasi selama 7 hari dengan sumber 60 Co; 90 Sr; 241 Am; 22 Na; 137 Cs. Ekstrak kelopak rosella dibuat menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan menggunakan ethanol 70%. Ekstrak rosella dilarutkan dengan air, pemberian ekstrak pada hewan coba dilakukan dengan terapi oral (sonde) 2 cc/hari/ekor selama 16 hari. Pengukuran SOD dilakukan dengan metode dari Bannister dan Calabrense (1987) dengan absorbansi maksimal pada 580nm. Pengukuran MDA dilakukan dengan metode Thiobarbituric Acid (TBA), Prinsip uji TBA dari Flower et al (1973) dengan absorbansi maksimal pada 532nm. Pengamatan Histopatologi mata dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya pada pembesaran 400 kali. Pengamatan dilakukan dalam 6 lapang pandang untuk diamati kerusakan retina dan kornea. Untuk sediaan preparat jaringan mata dilakukan Pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Pemberian ekstrak Rosella ( Hibiscus sabdariffa L ) setelah paparan radiasi membantu menurunkan stres oksidatif dan peroksidasi lipid yang ditandai oleh peningkatan aktivitas Superoksid dismutase (SOD) dan penurunan Malondhyaldehyde (MDA). Rosella juga dapat membantu perlambatan kerusakan retina dan kornea setelah terpapar radiasi. Ekstrak Rosella ( Hibiscus sabdariffa L ) dengan rentan dosis 125mg/200grBB sampai dengan 400mg/200grBB merupakan dosis yang efektif untuk membantu peningkatan aktivitas Superoksid dismutase (SOD), penurunan Malondhyaldehyde (MDA) setelah dipapar radiasi 300rad.
English Abstract
Active compounds and vegetative-based vitamins have been used as antioxidant materials to help ensuring the recovery process from some diseases. Rosella is a plant species which is consumed in liquid form. It is believed that Rosella can reduce the excessive levels of blood tension, cholesterol, tendon acid, and urinary triglyceride. Rosella is also functional as the agent of anti-inflammatory, anti-septic, anti-bacterial, anti-cancer, anti-tumor, anti-leukemia, and anti-diabetic. Rosella is also known as anti-oxidant agent with very high efficacy. Rosella contains an active compound, called flavonoid, which functions as radical scavenger. Free radicals in the body represent a condition when the production of free radicals and the defense of anti-oxidant within the body are not balancing well. A reasonable cause of the emergence of free radicals is radiation. In medicine field, radiation is used for diagnosis and therapy. One source of radiation is gamma radiation. Indeed, gamma radiation can establish free radicals as preceded by the presence of oxidative stress and lipid peroxidation. Gamma radiation over 2 Gy may develop a cataract and damage other parts of the eye, such as cornea and retina. The objective of research is to observe the influence of Rosella ( Hibiscus Sabdariffa L. ) as the anti-oxidant agent to improve the activity of Superoxide Dismutase (SOD) enzyme, to reduce the level of Malondialdehyde (MDA), and to improve the structure of retina and cornea after being exposed to gamma radiation. Fifty five (55) male mice from Wistar Strain ( Rattus norvegicus ) are used. Radiation is exposed through fractionation for 7 days from several sources such as 60 Co; 90 Sr; 241 Am; 22 Na; and 137 Cs. Rosella sheath extract is made using maceration extraction method with ethanol 70 %. Rosella extract is diluted into water. The trialed mice are treated with extract through oral therapy (sonde) at dose 2 cc/day/mouse for 16 days. SOD is understood using a measuring method proposed by Bannister & Calabrense (1987) at maximum absorbance of 580 nm. MDA is measured using Thiobarbituric Acid (TBA) suggested by Flower et al (1973) at maximum absorbance of 532 nm. Histopathology observation onto the eye is assisted with light microscope at magnificence of 400 times. Six (6) view fields are observed for the damage of cornea and retina. The stock of eye tissues is prepared by Hematoxylin-Eosin (HE) Dyeing. The treatment with Rosella ( Hibiscus Sabdariffa L. ) extract after radiation exposure may help to reduce oxidative stress and lipid peroxidation as confirmed by the increase of Superoxide Dismutase (SOD) and the reduction of Malondialdehyde (MDA). Rosella can help decelerating the damage of cornea and retina after radiation exposure. Rosella ( Hibiscus Sabdariffa L. ) extract at dose interval from 125 mg/200 gr body weight to 125 mg/200 gr body weight will be the effective dose to increase the activity of Superoxide Dismutase (SOD) and to reduce Malondialdehyde (MDA) after radiation exposure at 300 rad.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.323 685/PRA/p/041406063 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs |
Divisions: | S2/S3 > Magister Matematika, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 18 Sep 2014 11:23 |
Last Modified: | 18 Sep 2014 11:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158065 |
Actions (login required)
View Item |