Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Kakao (Theobroma Cacao L) Terhadap Kadar Nitric Oxide Dan Endothelin-1 Pada Kultur Huvec Yang Dipapar Plasma Preeklampsia

Barokah, Liberty (2015) Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Kakao (Theobroma Cacao L) Terhadap Kadar Nitric Oxide Dan Endothelin-1 Pada Kultur Huvec Yang Dipapar Plasma Preeklampsia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Preeklampsia adalah sindrom khusus kehamilan yang dapat mengenai setiap sistem organ, salah satunya penurunan perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel (Cuningham et al, 2013). Adanya peningkatan oksigen radikal bebas dan penurunan antioksidan menyebabkan stres oksidatif yang diyakini sebagai tanda dari terjadinya preeklampsia. Sel endotel menghasilkan Nitric Oxide (NO) yang menyebabkan vasodilatasi dan Endothelin-1 (ET-1) yang menyebabkan vasokontriksi, ketidakseimbangan antara NO dan ET-1 menyebabkan terjadinya disfungsi endotel (Angsar, 2008). Stres oksidatif pada preeklampsia dapat dikontrol dengan pemberian antioksidan dari luar dan antioksidan yang saat ini banyak digunakan adalah antioksidan dari buah dan sayuran (Kharb, 2000). Nitric Oxide (NO) adalah vasodilatator poten yang menyebabkan terjadinya relaksasi otot polos pembuluh darah, menghambat agregasi dan adhesi trombosit (Moncada, 2002). Endothelin-1 adalah vasokontriktor poten yang diproduksi oleh sel endotel bekerja melalui reseptor ETA untuk menginduksi vasokontriksi menghasilkan hipertensi pada preeklampsia (Cuningham et al , 2013). Kakao ( Theobroma Cacao L ) adalah sumber makanan yang kaya polifenol dan memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dari teh dan anggur merah (Hii et al , 2009). Polifenol golongan flavonoid utamnya katekin dan epikatekin adalah komponen utama sebagai antioksidan (Osakabe, 1997). Polifenol kakao dapat menjadi penghambat stress oksidatif dengan mencegah terbentuknya radikal bebas, menghambat produksi superoksida oleh leukosit polimorfonuklir, menghambat lipid peroksidase (Schinella et al, 2010) dan menghambat aktifitas NADPH oksidase (Schewe, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberian ekstrak biji kakao ( Theobroma Cacao L ) dapat meningkatkan kadar Nitric Oxide (NO) dan menurunkan kadar Endothelin-1 (ET-1) pada kultur HUVEC yang dipapar plasma preeklampsia. Desain penelitian ini menggunakan true experimental dengan pendekatan post test only control group design . Penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif (kultur HUVEC tanpa perlakuan), 2. kontrol positif/model (Kultur HUVEC dipapar dengan 2% plasma preeklampsia sebagai model preeklampsia in vitro ), 3. Model + ekstrak biji kakao 25 ppm, 4. Model + ekstrak biji kakao 50 ppm, 5. Model + ekstrak biji kakao 100 ppm dan dilakukan inkubasi overnight, kemudian dilakukan pemeriksaan kadar NO menggunakan metode colorimetry dan kadar ET-1 menggunakan ELISA. Uji normalitas data didapatkan semua data berdistribusi normal (p value 0.05). Uji t sampel bebas didapatkan hasil bahwa terjadi perbedaan yang bermakna kadar NO antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif. Hal ini berarti bahwa kultur HUVEC yang dipapar plasma preeklampsia terjadi penurunan kadar NO. Kadar ET-1 juga menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kontrol negatif dengan control positif/model preeklampsia, hal ini menunjukkan bahwa pada kultur HUVEC yang dipapar plasma preeklampsia terjadi peningkatan kadar ET-1. Uji perbandingan berganda menunjukkan hasil bahwa ada perbedaan yang bermakna antara HUVEC model preeklampsia dengan kelompok pemberian ekstrak kakao dosis 25 ppm, 50 ppm dan 100 ppm. Pada kelompok perlakuan tidak terdapat perbedaan bermakna dosis 25 ppm dan 50 ppm tetapi berbeda bermakna dengan dosis 100 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji kakao mampu meningkatkan kadar NO pada HUVEC model preeklampsia seiring dengan pertambahan ekstrak biji kakao. Dosis 100 ppm diambil sebagai dosis yang bermakna terhadap peningkatan kadar NO. Ada perbedaan yang bermakna rerata kadar ET-1 antara HUVEC model preeklampsia dengan kelompok perlakuan pemberian ekstrak kakao dosis 25 ppm, 50 ppm dan 100 ppm. Tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan pemberian ekstrak kakao dosis 25 ppm, 50 ppm dan 100 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji kakao mampu menurunkan kadar ET-1 pada HUVEC model preeklampsia tetapi tidak seiring dengan pertambahan ekstrak biji kakao. Semua dosis mempunyai kemampuan yang sama dalam menurunkan ET-1 dan dengan mempertimbangkan efek farmakologi dengan dosis yang kecil sudah memberikan efek maka dosis 25 ppm diambil sebagai dosis yang bermakna terhadap penurunan ET-1. Ekstrak biji kakao ( Theobroma Cacao L ) dapat meningkatkan kadar NO dan menurunkan kadar ET-1 pada kultur HUVEC yang dipapar plasma preeklampsia.

English Abstract

Preeclampsia is a pregnancy specific syndrome that may affect any organ system, one of which is a decrease in organ perfusion due to vasospasm and endothelial activation (Cuningham et al , 2013). The increase of free radicals oxygen and the decrease of antioxidant cause oxidative stress are believed to be the sign of preeclampsia. Endothelial cells produce NO which causes vasodilation and ET-1 that causes vasoconstriction, an imbalance between NO and ET-1 causes endothelial dysfunction (Angsar, 2008). Oxidative stress in preeclampsia can be controlled by consuming antioxidants from outside and antioxidants that are currently applied are antioxidants from fruits and vegetables (Kharb, 2000). Nitric Oxide (NO) is a potent vasodilatator that causes smooth vascular relaxation of blood muscle, that inhibits aggregation and trombosit adhesion (Moncada, 2002). Endothelin-1 is a potent vasokontriktor that is roduced by endothelial cells work through ETA receptor to induce vasoconstriction that can cause hypertension in preeclampsia (Cuningham et al , 2013). Cocoa ( Theobroma cacao L ) is a rich source of polyphenols and has antioxidant activity higher than teas and red wine (Hii et al , 2009). Polyphenol in the class of flavonoid generally catechin and epicatechin are the main components as antioxidants (Osakabe, 1997). Cocoa polyphenols can become inhibitants of oxidative stress by preventing the formation of free radicals, inhibiting the production of superoxide by polymorphonuclear leukocytes, inhibiting lipid peroxidation (Schinella et al , 2010) and inhibiting the activity of NADPH oxidase (Schewe, 2011). This research aims to prove that the application of cocoa seed extract ( Theobroma cacao L ) can increase the levels of Nitric Oxide (NO) and lower the levels of Endothelin-1 (ET-1) in cultured HUVEC that were exposed to preeclampsia plasma. This study is designed by applying the true experimental with approach of post-test only control group design. This research is divided into 5 groups, they are negative control (cultured HUVEC without treatment), 2. positive control / model (cultured HUVEC exposed with 2% preeclampsia plasma as a model of preeclampsia in vitro), 3. Model + cocoa seed extract 25 ppm, 4. Model + cocoa seed extract 50 ppm, 5. Model + cocoa seed extract 100 ppm and do overnight incubation, then examine the levels of NO by applying colorimetry method and ET-1 levels by applying ELISA method. Normality Test Data was obtained that all data is normally distributed (p value 0.05). Independent samples of t test showed that there were significant differences between the levels of NO in negative control group with the positive control group. This means that the cultured HUVEC that was applied to preeclampsia plasma decrease the level of NO. The levels of ET-1 also showed a significant difference between the negative control with the positive control/model of preeclampsia, it indicates that in cultured HUVEC that was applied in preeclampsia increase ET-1 levels. Multiple comparison test showed that there is a significant difference between HUVEC model of preeclampsia with cocoa extract dose groups of 25 ppm, 50 ppm and 100 ppm. In the treatment group, there is no significant difference in the dose of 25 ppm and 50 ppm, but it is significantly different at the dose of 100 ppm. This suggests that the cocoa bean extract is able to increase the levels of NO in HUVEC model of preeclampsia with the increase of cocoa seed extract. The dose of 100 ppm was taken as significant dose to the increase the levels of NO. There is a significant difference in the mean levels of ET-1 between HUVEC model of preeclampsia with cocoa extract treatment group dose of 25 ppm, 50 ppm and 100 ppm. But there is no significant differences between treatment groups of cocoa extract in the dose of 25 ppm, 50 ppm and 100 ppm. This suggests that the application of cocoa bean extract could reduce levels of ET-1 on HUVEC model of preeclampsia but it is not balance with the increase of cocoa seed extract. All doses have the same capacity to reduce ET-1 and by considering the pharmacological effects of small doses also can give an effect, so the dose of 25 ppm was taken as the dose sample to lower ET-1. Extract of cocoa beans (Theobroma cacao L) can increase NO levels and lower levels of ET-1 in cultured HUVEC which is applied in preeclampsia plasma.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.323 68/BAR/p/2015/041501307
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 27 May 2015 15:22
Last Modified: 27 May 2015 15:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158062
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item