Efek Ekstrak Etanol Daun Moringa Oleifera Varietas Ntb Terhadap Kadar Mda, Sod Dan Perubahan Histologi Labyrinth Zone Plasenta Rattus Norvegicus Bunting Yang Dipapar Asap Rokok

Mutianingsih, Rosa (2016) Efek Ekstrak Etanol Daun Moringa Oleifera Varietas Ntb Terhadap Kadar Mda, Sod Dan Perubahan Histologi Labyrinth Zone Plasenta Rattus Norvegicus Bunting Yang Dipapar Asap Rokok. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Asap rokok memicu terjadinya stres oksidatif yang mengakibatkan tingginya aktivitas peroksidase lemak ditandai dengan tingginya kadar malondialdehid (MDA) dan rendahnya kadar superoksida dismutase (SOD). Peningkatan jumlah radikal bebas dalam tubuh akibat paparan asap rokok akan menyebabkan penurunan sistem pertahanan endogen terhadap radikal bebas. sehingga pemanfaatan antioksidan dalam melindungi tubuh terhadap efek yang merusak dari radikal bebas sangat diperlukan baik dari konsumsi sayuran maupun buah – buahan. Pertahanan antioksidan internal dan eksternal dibutuhkan selama kehamilan untuk mencegah terjadinya stres oksidatif oleh karena pengaruh radikal bebas, yang akhirnya akan mempengaruhi proses perkembangan embrio. Pada rat pertukaran nutrisi dan gas diyakini berlangsung di labyrinth zone yang terdiri dari cabang vili yang dirancang sebagai tempat pertukaran nutrien. Jika tidak mendapatkan pola yang tepat, percabangan dan dilatasi vaskularisasi maka perfusi plasenta akan terganggu yang mengakibatkan berkurangnya pasokan oksigen dan nutrien ke janin. Daun Moringa oleifera dalam berbagai penelitian diketahui dapat digunakan sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Dari beberapa penelitian mengenai tanaman kelor di NTB serta pengamatan di lokasi asal tanamannya, kelor merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan tidak mudah mati walaupun hidup pada kondisi tanah yang miskin unsur hara. Tanaman kelor di perkampungan dan pedesaan menjadi tanaman pagar hidup, batas tanah ataupun penjalar tanaman lain tetapi manfaat dari daun, bunga dan buah mudanya sudah sejak lama digunakan sebagai sayuran di Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil penelitian uji fitokimia didapatkan hasil bahwa daun kelor asal Lombok mengandung semua senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, alkaloid, steroid, tanin/polifenol, saponin, antrakuinon dan terpenoid. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan kandungan makronutrien dan mikronutrien pada serbuk daun kelor NTB, dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kandungan Vitamin C pada daun kelor asal NTB lebih tinggi dari negara India, Nicaragua dan Niger. Berdasarkan hasil pemeriksaan GCMS (Gas Chromatography-Mass Spectrometri) di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA Universitas Mataram ditemukan senyawa antioksidan pada daun Moringa oleifera varietas NTB yaitu Hexadecanoic acid dan Octadecanoic acid, dan berdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode DPPH menunjukkan aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB terhadap penurunan kadar MDA, peningkatan kadar SOD dan perubahan histologi labyrinth zone plasenta Rattus norvegicus bunting yang dipapar asap rokok. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan desain post test-only control group. Menggunakan 20 Rattus norvegicus bunting yang dibagi menjadi 5 kelompok dan dibagi secara randomisasi yaitu kontrol negatif (-), kontrol positif (+), kelompok P1 (Pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB dosis 25 mg/kg BB/hari), kelompok P2 (Pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB dosis 50 mg/kg BB/hari), dan kelompok P3 (Pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB dosis 100 mg/kg BB/hari). Masa aklimatisasi tikus betina selama 7 hari sebelum dilakukan pengawinan dengan tikus jantan. Proses pengawinan tikus dilakukan dengan menempatkan 1 tikus jantan dan 2 tikus betina dalam satu kandang (1 : 2). Pengawinan dilakukan pada saat tikus betina dalam fase estrus yang ditandai dengan adanya sel kornifikasi pada pemeriksaan vagina smear. Selain itu dilakukan juga metode feromon pada tikus betina, dimana tikus betina ditempatkan pada bekas kandang tikus jantan selama siklus estrusnya. Tikus jantan digabungkan dengan v tikus betina pada sore hari pukul 16.00 WIB dan keesokan paginya pada pukul 06.00 WIB jika ditemukan vaginal plug maka terhitung sebagai hari pertama kehamilan tikus. Tikus yang telah dinyatakan bunting mulai diberikan perlakuan dengan paparan asap rokok dan ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan pada hari ke-6 sampai hari ke-19 kehamilan tikus. Pada hari ke-20 kehamilan perlakuan dihentikan dan dilakukan pembedahan untuk pengambilan organ plasenta. Selanjutnya dilakukan penghitungan kadar MDA dan kadar SOD plasenta di Laboratorium Farmakologi FKUB. Untuk pemeriksaan histologi labyrinth zone plasenta Rattus norvegicus, pembuatan preparat histologi dibuat dengan pengecatan hematoksilin-eosin (HE) di Laboratorium Anatomi-Histologi FKUB. Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan uji ANOVA, didapatkan p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (p 0,05). Sehingga dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat efek yang signifikan pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB terhadap kadar MDA. Berdasarkan hasil analisis regresi polinomial, menunjukkan bahwa nilai R-square sebesar 0,6708 atau 67,08 %. Hal ini membuktikan pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB mampu memberikan efek perubahan kadar MDA sebesar 67,08 %. Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis, didapatkan p-value sebesar 0,049 lebih kecil daripada α = 0,05 (p 0,05). Sehingga dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat efek yang signifikan pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB terhadap kadar SOD. Berdasarkan hasil analisis regresi polinomial, menunjukkan bahwa nilai R-square sebesar 0,6155 atau 61,55 %. Hal ini membuktikan pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB mampu memberikan efek perubahan kadar SOD sebesar 61,55 %. Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis, didapatkan p-value sebesar 0.693, lebih besar daripada α = 0,05 (p 0,05). Sehingga dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat efek yang signifikan pada pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB terhadap kongesti vaskular pada labyrinth zone plasenta Rattus norvegicus bunting yang dipapar asap rokok dengan dosis berbeda. Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis, didapatkan p-value sebesar 0.857, lebih besar daripada α = 0,05 (p 0,05). Sehingga dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat efek yang signifikan pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB terhadap formasi pembuluh darah yang ireguler pada labyrinth zone plasenta Rattus norvegicus bunting yang dipapar asap rokok dengan dosis yang berbeda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB dapat menurunkan kadar MDA dan meningkatkan kadar SOD, dan dosis optimalnya pada dosis 25 mg/kg BB/hari. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa tidak terdapat efek yang signifikan pada pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB dengan berbagai dosis terhadap perubahan histologi yang terjadi pada labyrinth zone plasenta Rattus norvegicus bunting yang dipapar asap rokok selama 14 hari kehamilan. Pada penelitian ini pemberian ekstrak etanol daun Moringa oleifera varietas NTB dengan berbagai dosis tidak dapat dikaitkan dengan terjadinya kongesti vaskular pada labyrinth zone plasenta rat, karena pada kelompok kontrol negatif juga ditemukan kongesti vaskular. Hal ini diindikasikan terjadi karena adanya pengaruh dari zona lain selain labyrinth zone plasenta rat yang dapat mempengaruhi terjadinya kongesti. Dalam penyelidikan lebih lanjut sangat penting untuk melihat keterkaitan perubahan histologi yang terjadi pada bagian fetal dan maternal plasenta tikus untuk mengevaluasi toksisitas perkembangan embrio dan memahami mekanismenya, yang akhirnya akan berdampak pada luaran kehamilan.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.323 64/MUT/e/2016/041611165
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 12 Jan 2017 10:22
Last Modified: 12 Jan 2017 10:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158058
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item