Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Kadar Sod Dan Indeks Apoptosis Ovarium Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Dipapar Dmpa

Aulia, Fivi (2015) Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Kadar Sod Dan Indeks Apoptosis Ovarium Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Dipapar Dmpa. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) merupakan salah satu metode kontrasepsi yang sangat efektif karena berbagai manfaat yang dapat diperoleh dalam penggunaannya dan memiliki sedikit efek samping. Salah satu efek samping yang terjadi adalah amenore sekunder. Amenore terjadi sekitar 55-60% dari para pengguna DMPA dalam 12 bulan. Meskipun DMPA merupakan metode kontrasepsi reversibel, rata-rata kembalinya kesuburan tertunda hingga lebih dari sembilan bulan. Salah satu penyebab terjadinya berbagai efek samping pada para pengguna DPMA ini adalah karena karena peran dari radikal bebas. Di dalam metabolisme, DMPA mengikuti jalur xenobiotik. Berbeda dengan metabolisme bahan nutrisi, steroid yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme secara khusus. Hasil antara dari metabolisme steroid ini berupa radikal bebas. Radikal bebas dapat menginduksi modifikasi oksidatif makromolekul selular, menghambat fungsi protein dan meningkatkan apoptosis, sehingga penggunaan DMPA dalam jangka waktu yang panjang mampu memicu peningkatan apoptosis pada ovarium. Selain itu, DMPA menyebabkan penurunan produksi estradiol di ovarium. Kekurangan estrogen meningkatkan pembentukan radikal bebas. Radikal bebas yang berlebihan menginduksi stres oksidatif yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel. Rendahnya estrogen menyebabkan penurunan aktivitas antioksidan yang berasal dari estrogen. Keadaan tersebut dapat meningkatkan pembentukan radikal bebas yang menyebabkan terjadinya stres oksidatif dalam berbagai jaringan. Salah satu sumber antioksidan yang banyak dikonsumsi secara luas di Indonesia adalah teh hijau. Katekin yang terkandung di dalam teh merupakan senyawa utama yang membuat teh menjadi sangat berkhasiat. Senyawa ini membantu kinerja enzim Superoxide Dismutase (SOD) yang berfungsi menyingkirkan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas yang dihasilkan di dalam tubuh dari proses oksidasi berbahaya bagi kesehatan karena menghambat aliran darah sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ekstrak teh hijau ( Camellia sinensis ) terhadap kadar SOD dan indeks apoptosis ovarium tikus ( Rattus norvegicus ) yang dipapar DMPA antara kelompok yang tidak diberi teh hijau dan DMPA, kelompok yang dipapar DMPA tanpa teh hijau dan kelompok yang dipapar DMPA+ekstrak teh hijau berbagai dosis. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental (eksperimental sesungguhnya) dengan dipilih pendekatan post test only control group design . Sampel terdiri dari tikus normal (kontrol negatif), tikus yang dipapar DMPA (kontrol positif), tikus yang dipapar DMPA dan diberi ekstrak teh hijau dengan dosis 10,8 mg/ekor/hari (perlakuan I), tikus yang dipapar DMPA dan ekstrak teh hijau dengan dosis 21,6 mg/ekor/hari (perlakuan 2) serta tikus yang dipapar DMPA dan diberi ekstrak teh hijau dengan dosis 43,2 mg/ekor/hari (perlakuan 3). Kadar SOD diukur dengan metode ELISA menggunakan kit RAT SOD1 dari elabscience. Perubahan warna diukur melalui spektrofotometri pada panjang gelombang 450 nm ± 2 nm. Konsentrasi Rat SOD1 pada sampel kemudian diukur dengan membandingkan Optical Density (OD) sampel dengan kurva standar. Apoptosis sel granulosa dilakukan pengukuran dengan menggunakan kit Annexin V FITC with Propidium Iodine (PI) dari biolegend dan dianalisis menggunakan mikroskop fluoresens. Indeks apoptosis dihitung dengan menggunakan software imageJ for windows 8 . Hasil foto yang didapatkan dari analisis mikroskop fluoresens dimasukkan ke dalam software imageJ untuk dihitung sel yang apoptosis menggunakan perhitungan warna berdasarkan luas permukaan sel. Warna hijau (apoptosis) dibandingkan dengan jumlah seluruh sel (hijau dan merah) x 100%. Analisis data pada uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk . Berdasarkan hasil uji Shapiro-Wilk diperoleh bahwa data kadar SOD dan indeks apoptosis untuk masing-masing kelompok perlakuan terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji Anova one way pada data kadar SOD diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata kadar SOD kelima kelompok sampel perlakuan. Terbukti bahwa pemberian ekstrak teh hijau dapat meningkatkan kadar SOD ovarium tikus yang dipapar DMPA, terutama pada dosis 43,2 mg/ekor/hari. Selanjutnya berdasarkan hasil uji Anova one way pada data indeks apoptosis juga diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata indeks apoptosis kelima kelompok sampel perlakuan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian ekstrak teh hijau dapat menurunkan indeks apoptosis ovarium tikus yang dipapar DMPA dengan dosis yang sama yaitu 43,2 mg/ekor/hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak teh hijau dapat meningkatkan kadar SOD dan menurunkan indeks apoptosis pada ovarium tikus yang dipapa DMPA.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.323 624/AUL/p/2015/041501220
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 18 May 2015 11:01
Last Modified: 18 May 2015 11:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158051
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item