Pengaruh Genistein Terhadap Kadar Matrix Metalloproteinase-2 (Mmp-2) Dan Matrix Metalloproteinase-9 (Mmp-9) Dalam Cairan Peritoneal Mencit (Mus Musculus) Model Endometriosis

Maharani (2015) Pengaruh Genistein Terhadap Kadar Matrix Metalloproteinase-2 (Mmp-2) Dan Matrix Metalloproteinase-9 (Mmp-9) Dalam Cairan Peritoneal Mencit (Mus Musculus) Model Endometriosis. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Endometriosis merupakan penyakit radang kronik ditandai dengan adanya implantasi jaringan endometrium diluar kavum uteri melibatkan enzim proteolitik yaitu Matrix metalloproteinases (MMPs). Secara patofisiologi MMPs diketahui mempengaruhi progesivitas endometriosis dalam hal invasi, proliferasi dan metastasis . Patogenesis endometriosis diawali dengan peradangan dan diikuti degradasi yang melibatkan enzim MMPs, diantaranya famili dari gelatinases (MMP-2/gelatinase A dan MMP-9/gelatinase B). Efek degradatif pada matriks ekstra seluler, MMP-2 dan MMP-9 diyakini memainkan peran penting dalam progesivitas endometriosis . Peningkatan kadar MMP-2 dan MMP-9 ini merupakan akibat dari tingginya konsentrasi estrogen yang disekresi dari jaringan endometriosis. Genistein merupakan fitoestrogen golongan isoflavon yang banyak ditemukan pada kedelai. Struktur kimia dan mekanisme kerja menyerupai 17β-estradiol sehingga mampu berikatan dengan RE-α dan RE-β, namun afinitas RE-β lebih tinggi dibandingkan RE-α. Genistein bekerja sebagai S elective Estrogen Receptor Modulators (SERMs) dan memiliki efek estrogenik dan antiestrogenik. Pada keadaan estrogen yang tinggi maka genistein akan menurunkan efek estrogeniknya melalui ikatan dengan RE-β. Mekanisme genistein yang bersifat antagonis murni akan memberi efek antiestrogenik yang dapat meningkatkan afinitas RE-β dan menekan RE-α, mengaktifkan protein korepressor sehingga menghambat aktivasi transkripsi gen dan sintesis protein. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh genistein terhadap kadar MMP-2 dan MMP-9 dalam cairan peritoneal mencit ( Mus musculus ) model endometriosis. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental post test only with control group , dilakukan secara in vivo menggunakan mencit ( Mus musculus ) betina model endometriosis dengan melibatkan 8 kelompok yaitu kontrol negatif (mencit sehat tanpa diberikan genistein), kontrol positif (mencit model endometriosis tanpa diberikan genistein) dan perlakuan pemberian dosis genistein berbeda yaitu 0,13 mg/hari, 0,26 mg/hari, 0,52 mg/hari, 0,78 mg/hari, 1,04 mg/hari dan 1,30 mg/hari. Pengukuran kadar MMP-2 dan MMP-9 menggunakan pemeriksaan ELISA. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji ANOVA, Tukey dan Regresi. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 0,05 dan didapatkan hasil terdapat perbedaan yang bermakna ( p 0,05) rerata kadar MMP-2 dan MMP-9 dalam cairan peritoneal mencit ( Mus musculus ) model endometriosis antara berbagai kelompok perlakuan . Hasil uji One Way Anova terhadap rerata kadar MMP-2 dan MMP-9 berdasarkan dosis genistein menunjukkan ada perbedaan yang bermakna ( p 0.05) penurunan rerata kadar MMP-2 dan MMP-9 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan berbagai dosis. Selanjutnya dilakukan Post-Hoc Test menggunakan Tukey dengan hasil kadar MMP-2 berdasarkan dosis genistein ( p =0,000) dan kadar MMP-9 berdasarkan dosis genistein ( p =0,001). Kadar MMP-2 tertinggi ditemukan pada kelompok kontrol positif (mencit model endometriosis tanpa diberikan genistein). Kadar MMP-9 tertinggi ditemukan pada kelompok perlakuan pemberian genistein dosis 0,78 mg/hari. Genistein mampu menurunkan kadar MMP-2 terendah pada dosis 0,13 mg/hari, 0,26 mg/hari dan 1,04 mg/hari bila dibandingkan dengan perlakuan dosis yang lain. Genistein mampu menurunkan kadar MMP-9 terendah pada dosis 0,13 mg/hari, 0,26 mg/hari, 0,52 mg/hari dan 1,04 mg/hari bila dibandingkan dengan perlakuan dosis yang lain. Terjadi penurunan terendah kadar MMP-2 dan MMP-9 pada dosis 0,26 mg/hari. Disimpulkan bahwa genistein memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar MMP-2 dan MMP-9 dalam cairan peritoneal mencit ( Mus musculus ) model endometriosis. Dosis yang paling berpengaruh dalam menurunkan kadar MMP-2 dan MMP-9 yang paling terendah adalah 0,26 mg/hari.

English Abstract

Endometriosis is a chronic inflammatory disease characterized by the implantation of endometrial tissue outside the uterine cavity that involves proteolytic enzymes, i.e. Matrix metalloproteinases (MMPs). In pathophysiology MMP is known to influence endometriosis progress in invasion, proliferation, and metastasis. Endometriosis pathogenesis initiates by inflammation followed by degradation involving MMPs enzyme, including gelatinases family (MMP-2/gelatinase A and MMP-9/gelatinase B). The degrading effect on extracellular matrix, MMP-2 and MMP-9, is believed to play a central role in endometriosis progressiveness. The increase in MMP-2 and MMP-9 levels is caused by increased estrogen concentration secreted from endometriosis tissue. Genistein is an isoflavone of phytoestrogen group that may be found abundantly in soy bean. Its chemical structure and mechanism is similar to 17β-estradiol therefore it may bind to RE-α and RE-β, though RE- β`s affinity is higher than RE-α`s. Genistein acts as Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMs) and has estrogenic and antiestrogenic effects. In the state of high estrogen level, genistein will decrease the estrogenic effect by binding RE-β. Genistein mechanism which is purely antagonistic gives the antiestrogenic effect of rising RE-β affinity and suppressing RE-α, activating corepressor protein that inhibits the activation of gene transcription and protein synthesis. This research aimed to identify the effect of genistein on MMp-2 and MMP-9 in levels in peritoneal fluid of mice (Mus musculus) model of endometriosis. In this research, experimental design with posttest only with control group is conducted in vivo using endometriosis model female mice (Mus musculus). The mice are divided into 8 groups, i.e. negative control group (healty mice without genistein), positive control group (mice model of endometriosis without genistein), and 4 groups treated with different dose of genistein (0,13 mg/day, 0,26 mg/day, 0,52 mg/day, 0,78 mg/day, 1,04 mg/day, and 1,30 mg/day). MMP-2 and MMP-9 were measured using ELISA and observation results were analyzed using ANOVA, Tukey, and Regression tests. This research used 0.05 confidence level, resulting in significant difference (p 0.05) in MMP-2 and MMP-9 mean levels between control groups and treatment groups. One Way ANOVA test showed a significant different (p 0.05) in the reduced MMP-2 and MMP-9 between groups and treatment groups. Afterwards, Post-Hoc Test using Tukey resulted in different levels of MMP-2 (p=0,000) and MMP-9 (p=0,001) after genistein administration. The highest MMP-2 level was found in positive control group (mice model of endometriosis without genistein) while MMP-9 level was the highest in the group treated with 0,78 mg/day genisten. Genistein was shown suppressing MMP-2 mostly in 0,13 mg, 0,26 mg and 1,04 mg groups compared to other treatment groups. The lowest decline in MMP-2 and MMP-9 levels was shown in 0,26 mg group. In summary, genistein is proved capable of reducing MMP-2 and MMP-9 levels in peritoneal fluid of mice (Mus musculus) model of endometriosis. The most effective dose administration to suppress MMP-2 and MMP-9 levels is 0,26 mg/day.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.321/MAH/p/2015/041501225
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 19 May 2015 09:45
Last Modified: 02 Dec 2022 03:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158031
[thumbnail of MAHARANI.pdf] Text
MAHARANI.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item