Pengaruh Ekstrak Cocor Bebek Terhadap Kadar Tnf-Α Pada Plasenta, Tekanan Darah, Dan Albumin Urin Pada Model Mencit Balb/C (Mus Musculus) Lupus Bunting

Mawaddah, Sofia (2016) Pengaruh Ekstrak Cocor Bebek Terhadap Kadar Tnf-Α Pada Plasenta, Tekanan Darah, Dan Albumin Urin Pada Model Mencit Balb/C (Mus Musculus) Lupus Bunting. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun multisistem kronis dengan manifestasi klinis yang beragam. Penyakit ini belum diketahui penyebabnya, namun secara umum LES ditandai oleh terbentuknya autoantibodi dan deposisi dari kompleks imun di berbagai jaringan. Penderita LES didominasi oleh wanita usia produktif dibandingkan pria dengan rasio 9:1 Terganggunya mekanisme pengaturan imun seperti eliminasi dari sel-sel imun yang mengalami apoptosis dan penumpukan kompleks imun berperan penting terhadap terjadinya LES. Penumpukan kompleks imun di jaringan dapat mengakibatkan terjadinya inflamasi yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan. Salah satu sitokin yang berperan pada penyakit LES adalah Tumor Necrosis Faktor Alpha (TNF-α), yang merupakan mediator inflamasi yang kuat. TNF-α merupakan sitokin utama pada respon inflamasi. Pada kehamilan terjadi peningkatan TNF-α sehingga pada wanita hamil yang menderita LES kadar TNF-α akan lebih meningkat lagi dan bisa terjadi komplikasi pada kehamilan. Sekresi TNF-α yang berlebihan akan merusak sel endotel, menyebabkan oklusi pembuluh darah, mengurangi aliran darah regional, dan meningkatkan permeabilitas endotelium. TNF-α terbukti meningkat pada plasenta. Kelainan pada plasentasi, insufisiensi vascular uteroplasenta dan infark plasenta merupakan penyebab pembatasan pertumbuhan intrauterine (IUGR), pre eklampsia, kelahiran prematur adalah komplikasi yang bisa terjadi dalam kehamilan dengan LES. Salah satu tanaman yang mempunyai efek imunomodulator dan anti inflamasi adalah cocor bebek (bryophyllum pinnatum). Cocor bebek (Bryophillum pinnatum) mengandung alkaloid, flavonoid, senyawa fenolik, tanin, vitamin, makro dan mikro elemen, zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, quercetin-3-diarabenoside dan kaemferol-3-glukoside. Quercetin yang terkandung didalam flavonoid berfungsi sebagai antiinflamasi yang mampu menghambat IkB kinase sehingga tidak terjadi degradasi IkB yang dapat mencegah aktifasi NF-kβ sehingga tidak terjadi peningkatan kadar TNF-α. NF-κB berada di sitoplasma dan berinteraksi dengan Ik-B. NF-κB berfungsi dalam mengontrol ekspresi dari gen yang mengkode sitokin proinflamasi seperti TNF-α, IL-1β, IL-6 dan protein lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ekstrak cocor bebek (Bryophillum pinnatum) terhadap Kadar TNF-α pada plasenta, tekanan darah dan albumin urin pada model mencit BALB/c lupus bunting antara kelompok mencit bunting tidak lupus yang tidak diberi ekstrak cocor bebek, kelompok mencit lupus bunting tanpa ekstrak cocor bebek dan kelompok mencit lupus bunting yang diberikan ekstrak cocor bebek dengan berbagai dosis. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental (eksperimental sesungguhnya) dengan dipilih pendekatan post test only control group design. Sampel terdiri dari mencit bunting normal (kontrol negatif), mencit bunting lupus (kontrol positif), mencit bunting lupus yang di berikan ekstrak cocor bebek dengan dosis 10,5 mg/ekor/hari (perlakuan I), mencit bunting lupus yang di berikan ekstrak cocor bebek dengan dosis 21 mg /ekor/hari (perlakuan 2) dan mencit bunting lupus yang di berikan ekstrak cocor bebek dengan dosis 42 mg/ekor/hari (perlakuan 3). Kadar TNF-α pada plasenta diukur dengan metode ELISA menggunakan LEGEND MAXTM ELISA kit with pre-coated plates, Mouse TNF-α cat. No 430907. Sebelum dilakukan pengukuran dengan metode Elisa, plasenta diisolasi terlebih dahulu menggunakan trist-buffered saline (Ph 7,4) yang mengandung 0,5 % triton x-100 dan 1 tablet mini protease inhibitor lengkap dengan cocktail / 10 ml (Roche Diagnostics, Indianapolis, Indianapolis, USA) untuk diambil supernatantnya. Pembacaan hasil Elisa menggunakan Elisa reader. Pengukuran tekanan darah pada mencit dilakukan dengan cara Tail Cuff method menggunakan alat blood pressure analyzer. Pengukuran albumin urin dilakukan sebanyak 1 kali yaitu pada kehamilan hari ke 14. Sehari sebelum pengukuran, hewan coba ditempatkan pada kandang metabolik untuk menampung urin 12 jam. Untuk mengukur kadar albumin dalam urin digunakan reagen albumin urine dengan metode Elisa. Untuk mengukur albumine urin menggunakan metode ELISA Kit albumin mouse Elabscience, USA, nomor katalog E-EL-M0656. Analisis data pada uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh bahwa data kadar TNF-α pada plasenta, tekanan darah dan albumin urin masing-masing kelompok perlakuan terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA pada data kadar TNF-α diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata kadar TNF-α pada sampel kelompok perlakuan terutama terutama pada dosis 42 mg . Selanjutnya berdasarkan hasil uji One Way ANOVA pada data tekanan darah dan albumin urine diperoleh tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelima kelompok sampel perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak cocor bebek dapat menurunkan kadar TNF-α pada plasenta mencit bunting model lupus namun tidak ada perbedaan yang signifikan pemberian ekstrak cocor bebek terhadap tekanan darah dan albumin urin.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.32 72/MAW/p/2016/041601537
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Jul 2016 10:18
Last Modified: 18 Jul 2016 10:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158023
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item