Basyaruddin, Muhammad (2015) Ekstrak Elephantopus Scaber Dan Sauropus Androgynus Sebagai Imunomodulator Sel Limfosit Bone Marrow Dan Thymus Mencit Bunting Yang Diinfeksi Salmonella Thypimurium. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kehamilan menyebabkan perubahan sistem imun. Kondisi yang demikian akan menyebabkan rentan terhadap serangan bakteri, virus, dan mikroorganisme patogen. Perubahan sistem imun akan mempengaruhi aktifitas sel T, sel B dan makrofag, sehingga memudahkan mikroorganisme menginfeksi tubuh. Adanya infeksi bakteri termasuk S. thypimurium akan menurunkan fungsi dari sel T, sel B dan makrofag. Maka untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dilakukan dengan cara menstimuli sel menggunakan agen immunomodulator. Tanaman E. scaber dan S. androgynus mempunyai senyawa kimia yang telah dikenal sebagai imunomodulator alami terutama untuk meningkatkan aktifitas jumlah imunokompeten. Ekstrak etanol E. scaber mempunyai kemampuan menurunkan aktifitas inflamasi dan memacu sel sitotoksik dalam berproliferasi, sedangkan S. androgynus mempunyai kemampuan dalam memproduksi antioksidan. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak E. scaber dan S. androgynus secara bersamaan terhadap mencit Balb/C bunting yang diinfeksi S. thypimurium dengan fokus pengamatan pada sel limfosit Bone marrow dan timus. Percobaan terdiri dari 7 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan menggunakan hewan mencit Balb/C bunting yang diinfeksi bakteri S. thypimurium 444-D (dosis 107 CFU/ml) secara intraperitoneal pada hari kelima setelah pemberian Ekstrak E. scaber dan S. androgynus. Dosis ekstrak yang digunakan pada penelitian ini adalah (K-) NaCMC 0,05% tanpa infeksi bakteri, (K+) NaCMC 0,05% diinfeksi bakteri, (P1) E. scaber 200 mg/KgBB diinfeksi bakteri, (P2) E. scaber 150 mg/KgBB dan S. androgynus 37,5 mg/KgBB diinfeksi bakteri, (P3) E. scaber 100 mg/KgBB dan S. androgynus 75 mg/KgBB diinfeksi bakteri, (P4) E. scaber 50 mg/KgBB dan S. androgynus 112,5 mg/KgBB diinfeksi bakteri dan (P5) S. androgynus 150 mg/KgBB diinfeksi bakteri. Setelah diinfeksi diberikan perlakuan kembali sampai hari ke 12 dan ke 18 kebuntingan. Isolasi sel limfosit dari organ bone marrow dan thymus, kemudian dilanjutkan dengan analisa flowcytometri dan analisa hasil dengan ANOVA menggunakan SPSS 16.0 dan uji tukey. Hasil analisa ANOVA menunjukkan bahwa pemberian ekstrak 70% E. scaber dan S. androgynus secara bersamaan dapat meningkatkan jumlah relatif sel B220+ (P2), TER119+ (P5), CD4+ (P3 dan P4), hari pembedahan memberikan pengaruh nyata terhadap sel GR-1+ dan tidak berpengaruh nyata terhadap sel TER119+VLA4+ dan CD8+ baik pada dosis maupun hari pembedahan. Keempat formulasi ekstrak dianggap dosis optimum yang dapat mengembalikan kondisi imun mencit bunting yang terinfeksi S. thypimurium.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615. 323 99/BAS/e/2015/041600074 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics |
Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 23 Mar 2016 15:30 |
Last Modified: | 23 Mar 2016 15:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158014 |
Actions (login required)
View Item |