Purba, AgnesErnaTaulina (2014) Pengaruh alfatokoferol terhadap penurunan kadar Malondialdehyde jaringan dan penghambatan peningkatan proliferasi epitel servik tikus putih (Rattus norvegicus) yang dipapar asap rokok. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Reactive oxygen species (ROS) dari asap rokok dapat menurunkan antioksidan enzimatik yang berefek pada terjadinya stres oksidatif dan menginisiasi terjadinya lipid peroksidasi bahkan jika tidak diredam dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel sehingga menghasilkan peningkatan kadar MDA. Metabolit reaktif asap rokok juga memiliki kemampuan merusak DNA sehingga meningkatkan risiko wanita perokok terkena kanker servik, yang ditandai oleh peningkatan proliferasi sel epitel servik. Lipid peroksidasi dapat dicegah dengan pemberian antioksidan. Pada penelitian ini antioksidan yang digunakan untuk melindungi membran sel dan menghambat peningkatan proliferasi jaringan servik adalah alfatokoferol. Alfatokoferol merupakan vitamin larut lemak pelindung membran sel terhadap ROS. Mekanisme pelindungan pada membran sel ini dengan cara menyumbangkan atom hidrogen sehingga memutus rantai reaksi oksidasi pada radikal lipid. Penelitian eksplorasi laboratorium ini menggunakan rancangan eksperimen sungguhan (true experiment), dengan kelompok kontrol Post Test Only Control Group Design. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan efek alfatokoferol dalam menurunkan kadar MDA sebagai hasil akhir lipid peroksidasi dan menghambat peningkatan proliferasi epitel servik secara in vivo. Tikus putih yang digunakan sebagai sampel penelitian dibagi menjadi kelompok kontrol (positif dan negatif) dan kelompok perlakuan, yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 sampel. Tikus putih yang dipapar asap rokok 2 batang perhari tanpa diberikan alfatokoferol adalah sebagai kontrol positif, sedangkan kontrol negatif tidak diberikan perlakuan apapun. Kelompok perlakuan I, II dan III masing-masing dipapar asap rokok sebanyak 2 batang perhari ditambah pemberian alfatokoferol dengan dosis 100 mg/kg/BB, 200 mg/kg/BB dan 400 mg/kg/BB. Setelah selesai masa perlakuan selama 8 minggu, maka pengukuran kadar MDA jaringan dilakukan menggunakan uji TBA (Thio Barbituric Acid) dan mengukur proliferasi sel dilakukan secara semikuantitatif mengunakan pengecatan hematoksilin eosin. Analisis one way ANOVA membuktikan bahwa alfatokoferol (100 mg/kg/BB, 200 mg/kg/BB dan 400 mg/kg/BB) dapat menurunkan kadar MDA jaringan dan proliferasi sel epitel secara signifikan (p 0,05). Uji LSD pada kadar MDA yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan yang diberikan alfatokoferol (p 0,05), sedangkan pada proliferasi sel antara kontrol positif dengan kelompok perlakuan alfatokoferol tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap proliferasi sel (p0,05). Pengujian korelasi menggunakan Pearson bahwa peningkatan dosis alfatokoferol (100 mg/kg/BB, 200 mg/kg/BB dan 400 mg/kg/BB) seiring dengan penurunan kadar MDA yang signifikan dengan korelasi yang sedang (p-value 0,05, r = -0,771), namun penurunan kadar MDA tidak sampai mencapai level normal, sedangkan pada variabel proliferasi sel, pemberian alfatokoferol tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam menghambat peningkatan proliferasi sel (p-value 0,05). Dapat disimpulkan bahwa paparan asap rokok berdampak pada peningkatan kadar MDA jaringan dan penurunan proliferasi sel epitel servik. Dengan pemberian alfatokoferol menyebabkan terjadinya penurunan pada kadar MDA jaringan servik, namun antioksidan ini menyebabkan tidak dapat menghambat peningkatan proliferasi sel epitel secara normal. Meskipun demikian alfatokoferol dapat digunakan sebagai antioksidan untuk pencegahan efek buruk lipid peroksidasi akibat peningkatan radikal bebas.
English Abstract
Reactive oxygen species (ROS) may decrease enzymatic antioxidants causing oxidative stress at cellular level and initiate the lipid peroxidation. If not mitigated, lipid peroxidation could damage the cell membrane, thus producing MDA. Besides, the metabolites of cigarette smoke are capable of damaging DNA which increase the risk of cervical cancer characterized by an increase in cell proliferation. Lipid peroxidation can be mitigated by antioxidants. In the research the antioxidant used to protect the cells membrane and inhibit the increase of cervical tissue proliferation is alphatochopherol. Alphatochopherol is a fat-soluble vitamin that is able to protect the membrane of cervical epithelial cells against ROS. The mechanisms of the cell membrane protection is by donating a hydrogen atom to break the chain reaction of the radical lipid oxidation. This exploratory laboratory research used true experimental design with a Post Test Only Control Group Design. The objective of the research was to prove the effect of alphatocopherol on the decrease of MDA levels and the inhibition of increased cervical epithelial cell proliferation by exposing the research subject to cigarette smoke for 8 weeks. The subject of the research was rats (Rattus norvegicus) which were randomly divided into control groups (negative and positive) as well as the treatment groups. Each group consisted of 5 rats. The negative control group was not given any intervention, while the positive control one was given exposure to cigarette smoke of 2 cigarettes per day without alphatocopherol. Treatment groups (I, II and III) were given exposure to cigarette smoke of 2 cigarettes per day and alphatocopherol at various doses (100, 200 and 400 mg/body weight/day). After the completion of 8 week treatment, the level of MDA was measured using the TBA test and the cell proliferation was counted semi-quantitatively using HE staining. One-way ANOVA analysis indicated that various doses of alphatocopherol (100 mg/kg/body weight, 200 mg/kg/body weight and 400 mg/kg/body weight) could significantly reduce the levels of MDA and the epithelial cells proliferation (p 0,05). LSD test at MDA showed that there were significant differences between the control group which was given alphatocopherol and the treatment group (p 0.05), whereas in terms of cell proliferation there was no significant differences between the positive control group and the treatment groups which was given alphatocopherol (p0,05). The test using the Pearson correlation indicated that various doses of alphatocopherol (100 mg/kg/body weight, 200 mg/kg/body weigh and 400 mg/kg/body weight) significantly decreased MDA levels with correlation coefficient of - 0,771 signifying a moderate correlation, although the decrease in MDA did not reach the MDA levels of the control negative group. Meanwhile, the administration various doses of alphatocopherol did not significantly inhibit cell proliferation (p-value 0,05). It can concluded that exposure to cigarette smoke has an effect on the increase of MDA levels and the inhibition of the increase of the proliferation of cervical epithelial cells. The administration of alphatocopherol causes a decrease in MDA level of cervical tissue, but the antioxidants cannot inhibit the increase in ephitelial cell proliferation. However, alphatocopherol can still be used as an antioxidant for the prevention of lipid peroxidation which is an adverse effect of the increase in free radicals.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/612.399/PUR/p/041401555 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 612 Human Physiology > 612.3 Digestive system |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 07 Apr 2014 13:24 |
Last Modified: | 07 Apr 2014 13:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157970 |
Actions (login required)
View Item |