Firstiana, MerryJanuar (2016) Fenomenologi: Pengalaman Caring Perawat Pada Pasien Trauma Dengan Kondisi Kritis (P1) Di Igd Rsud Tarakan Kalimantan Utara. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ruang instalasi gawat darurat unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang digunakan untuk memberikan pelayanan pasien gawat darurat. Kapasitas pasien yang masuk ke ruangan instalasi gawat darurat memberikan peluang bagi perawat untuk bertindak cepat dalam melakukan pengkajian dan penanganan pasien. Oleh karena itu pada kondisi ini diperlukan caring perawat ketika memberikan perawatan kepada pasien karena mereka memerlukan perawatan total. Fenomena yang sering terjadi di IGD RSUD Tarakan bahwa caring yang dilakukan perawat masih belum bisa maksimal karena waktu di IGD lebih singkat dan perlu tindakan cepat untuk menyelamatkan nyawa pasien. Sehingga pengkajian sering terfokus pada kebutuhan fisik dan jarang menyentuh kebutuhan psikologis pasien dan keluarga. Oleh karena itu peneliti tergerak untuk mencari tahu dan ingin menggali lebih dalam lagi tentang fenomena yang terjadi di RSUD Tarakan tentang pengalaman caring perawat pada pasien trauma dengan kondisi kritis (P1) di IGD RSUD Tarakan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi makna caring perawat pada pasien trauma dengan kondisi kritis (P1) di ruang IGD RSUD Tarakan – Kalimantan Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi interpretif dengan melibatkan delapan orang partisipan perawat IGD RSUD Tarakan yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview) menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur dengan pertanyaan terbuka (open ended question) dan bertatap muka secara langsung. Peneliti juga melakukan pencatatan (field notes) tentang kondisi selama proses wawancara berlangsung. Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisa hermeunetik dari Diecklemann. Hasil penelitian ini didapatkan sembilan tema meliputi: (1) niat menolong dari hati, (2) berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan (3) menyampaikan informasi kepada keluarga tentang pasien (4) Memberikan dukungan spiritual 9 kepada keluarga dapat menurunkan kecemasan , (5) peduli mendengar keluh kesah pasien dan keluarga, (6) mengalami perubahan emosi, (7) cepat merespon dan memilah kondisi pasien, (8) memaksimalkan usaha menolong pasien (9) mementingkan kehadiran keluarga agar bisa memberikan semangat pada pasien, (10) Mengambil langkah efektif untuk menyelesaikan masalah. Niat dari dalam hati yang dimiliki seorang perawat menjadi dasar untuk memberikan pertolongan kepada pasien sebagai bentuk tindakan yang mulia. Perawat cepat merespon pasien dibuktikan dengan kecepatan perawat dalam melakukan penilaian awal terhadap kondisi pasien dan selanjutnya melakukan pemilahan pasien untuk ditempatkan sesuai prioritas kegawatannya. Perawat berusaha membina hubungan saling percaya dengan cara melakukan komunikasi saat awal berinteraksi dengan pasien dan keluarganya. Komunikasi tersebut dilakukan untuk menyampaikan informasi kapada keluarga tentang pasien. Keterbukaan perawat melalui komunikasi dapat menciptakan suasana akrab, bersahabat, dan kekeluargaan bagi pasien dan keluarga untuk menciptakan kepercayaan. Perawat dapat menjadi pendengar yang baik bagi pasien dan keluarga agar mereka mau menceritakan permasalahan yang dihadapinya. Sehingga perawat dapat mengambil langkah yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pasien dan keluarganya supaya tetap dapat dilakukan perawatan. Perawat dapat melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien dan keluarganya dengan memberikan dukungan spiritual untuk menurunkan kecemasan dan dukungan semangat untuk mencapai kesembuhan kepada pasien dan keluarganya. Selain itu keterlibatan keluarga sangat diperlukan dalam proses perawatan sebagai pendukung semangat kesembuhan pasien serta memberikan rasa nyaman kepada mereka. Selama proses perawatan berlangsung sering terjadi permasalahan yang menimbulkan terjadinya perubahan emosi bagi perawat. Namun, perawat tetap bersikap professional dalam menghadapi kondisi psikologis yang dihadapi selama bertugas. Sehingga perawat harus dapat mengenali setiap karakter pasien dan keluarganya supaya tetap terjalin hubungan yang harmonis. Oleh karena itu ketulusan perawat memberikan pertolongan kepada pasien sangat diperlukan untuk menciptakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/610.730 699/FIR/f/2016/041611243 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 15 Mar 2017 09:30 |
Last Modified: | 15 Mar 2017 09:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157935 |
Actions (login required)
View Item |