Pengalaman Pembimbing Klinik Mahasiswa Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumkital Dr. Ramelan Surabaya : Studi Fenomenologi Tahun 2013

Widyastuti, Merina (2013) Pengalaman Pembimbing Klinik Mahasiswa Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumkital Dr. Ramelan Surabaya : Studi Fenomenologi Tahun 2013. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Instalasi gawat darurat memiliki karakteristik ruangan unik yang dimana beban kerja cukup tinggi dan memerlukan tindakan penanganan yang cepat, tepat dan terampil. Dengan demikian untuk menjadi pembimbing klinik di tatanan gawat darurat merupakan tantangan tersendiri bagi seorang perawat. di ruang praktek klinik kegawatdaruratan, pembimbing klinik cenderung tidak mampu menangani mahasiswa dalam jumlah besar, hal ini disebabkan karena tempat praktek klinik yang terpencar disertai beberapa tindakan kegawatan yang memerlukan ketrampilan cukup tinggi . Kondisi unik di instalasi gawat darurat terkadang membuat peserta didik tidak merasa dibimbing dengan baik begitu pula yang dirasakan oleh pembimbing klinik yang juga merasa kurang puas dan kurang maksimal dalam membimbing peserta didik. Pelayanan keperawatan profesional dicerminkan dengan perilaku profesional yang ditunjukkan perawat saat memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Pembentukan perilaku profesional harus dimulai pada tatanan pendidikan akademik dan berlanjut pada pembelajaran di tatanan nyata klinik oleh role model yang kompeten. Praktek klinik diharapkan bukan hanya sekedar kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas akan tetapi melalui praktek klinik, mahasiswa diharapkan lebih aktif dalam setiap tindakan sehingga dapat menjadi perawat yang terampil dalam mengaplikasikan teori keperawatan dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun sayangnya sampai saat ini penelitian dan literatur yang memuat mengenai pengalaman menjadi pembimbing klinik di setting gawat darurat atau penelitian yang dibuat dari sudut pandang pembimbing klinik di Indonesia masih terbatas padahal penelitian mengenai pembimbing klinik merupakan hal yang menarik terkait perannya yang juga berkontribusi penting dalam pendidikan keperawatan. Tujuan umum penelitian ini adalah mendiskripsikan dan mengeksplorasi makna dari pengalaman perawat yang menjadi pembimbing klinik di intalasi gawat darurat. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengeksplorasi pengalaman pembimbing klinik mengenai proses pembimbingan klinik, mengeksplorasi dan mencari arti struktur pengalaman pembimbing klinik yang meliputi pengalaman pembimbing klinik dalam pengembangan profesional diri, pengalaman pembimbing klinik mengenai mekanisme dan komunikasi bimbingan, pengalaman pembimbing klinik dalam interaksi dengan mahasiswa. Tujuan khusus penelitian yang terakhir adalah mengeksplorasi harapan pembimbing klinik mengenai proses pembimbingan. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif desain fenomenologi interpretif sesuai filosofi Heidegger. Fenomenolgi interpretatif digunakan untuk menggali dan mencari hubungan antara hubungan dan arti-arti yang dimiliki oleh masing- masing pengetahuan dan konteks. Sesuai dengan salah satu aspek dalam pendekatan fenomenologi, penelitian ini akan menggali pengalaman pembimbing klinik di instalasi gawat darurat terkait hubungannya dengan orang lain yaitu peserta didiknya dalam melakukan pembimbingan, menfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik berdasarkan fenomena yang muncul, pengalaman, karakter personalitas dan pengetahuan perawat serta realitas pengalaman hidup yang selama ini menjalankan profesinya sebagai pembimbing di instalasi gawat darurat. Data dari penelitian adalah transkrip verbatim hasil wawancara mendalam yang dilakukan dengan metode wawancara tidak terstruktur. Metode wawancara tidak terstruktur tetap menggunakan pedoman panduan wawancara yang disesuaikan dengan tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitan ini. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan teknik purposif sampling. Dari teknik sampling ini didapatkan 5 orang partisipan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data dari penelitian ini menggunakan pendekatan analisis interpretif dari Van Manen dengan 6 langkah. Dari hasil analisis data ditemukan satu tema inti berdasarkan pengalaman yang disampaikan lima orang partisipan yang menjadi pembimbing klinik di instalasi gawat darurat. Satu tema inti yang diungkapkan adalah pengalaman beban moral dalam membimbing mahasiswa. Pengalaman beban moral ini di bentuk dari dua tema besar yaitu pengalaman ketidakberdayaan dalam memberikan bimbingan yang maksimal dan tanggung jawab terhadap pengkaderan generasi penerus perawat. Berdasarkan hasil penelitian ini maka direkomendasikan bagi institusi pendidikan untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum memasuki instalasi gawat darurat dan melakukan komunikasi yang efektif dengan pembimbing klinik di lahan praktek, Selanjutnya direkomendasikan bagi institusi lahan praktek untuk mempersiapkan kondisi yang kondusif untuk meningkatkan perannya sebagai rumah sakit pendidikan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pembimbing klinik dan bagi penelitian selanjutnya maka perlu dilakukan penelitian selanjutnya baik penelitian kualitatif maupu

English Abstract

The Emergency department has a unique characteristics room where the workload is quite high and require management action immediate, precise and skillful. Thus being a clinical instructor in the emergency setting is a challenge for a nurse. In the emergency room clinical practice, clinical instructor of students tend not to be able to handle large amounts, it is because the place is scattered with clinical practice some emergency measures that require high skills. Unique conditions in the emergency department sometimes make students do not feel well guided as well as perceived by the clinical instructor who also felt less satisfied and less than the maximum in guiding students. Professional nursing care is reflection of professionals behavior that demonstrated providing care nurses nursing care. Establishment of professional conduct should begin in academic and educational settings in order to continue the learning real clinic by a competent role model. Clinical practice is expected not just a chance to apply the theory learned in the classroom, but through clinical practice, students are expected to be active in any action that may be nurses who are skilled in applying nursing theory to provide services to the community. But unfortunately until now the research and literature that includes the experience of being a clinical instructor in emergency settings or research made from the standpoint of clinical instructor in Indonesia is still limited, however research on the clinical instructor is an interesting thing related also contribute important role in nursing education. The general aim of this study is to describe and explore the meaning of nurses who experience a clinical instructor in the emergency department. The specific aim of this study are to explore the experience of clinical instructor regarding guardianship clinic, explore and find meaning in the structure of clinical experience which includes experience supervising clinical instructor in the professional development of self, experience clinical instructor communication mechanisms and guidance, clinical instructor experience in interaction with students and the last is to explore the clinical instructor expectations regarding guardianship. Methods of research conducted with a qualitative approach appropriate design philosophy of Heideggers interpretive phenomenology. Interpretive phenomenology is used to explore and find the relationship between the relationships and meanings are owned by their respective knowledge and context. In accordance with one aspect of the phenomenological approach, This study will explore the experience of clinical instructor in emergency department related to relationships with other people who are students in coaching, facilitating student learning needs based on emerging phenomenon, experience, personality and character as well as the nurses knowledge of reality experience this life long profession as a counselor in the emergency department. Data from the study is the verbatim transcript. In-depth interviews were conducted with unstructured interviews. The unstructured interview method still uses guidelines interview guides tailored to the goals and objectives of this research. The sampling technique used is the purposive sampling technique. Obtained from this sampling technique five participants who meet the inclusion and exclusion criteria. Analysis of the data from this study uses an interpretive approach to the analysis of Van Manen with six steps. From the analysis of the data found in the core theme based on the experience of the five participants who delivered a clinical instructor in the emergency department. One key theme expressed are the moral burden of experience in guiding students. The moral burden of this experience in the form of two major themes, namely the experience of helplessness in giving maximum guidance and responsibility to the next generation cadre of nurses. Based on these results it is recommended for educational institutions to prepare students before entering the emergency department and conduct effective communication with clinical instructor in clinical practice, then to the clinical practice setting is recommended preparing the conditions conducive to enhance its role as a teaching hospital by improving the quality human resources and clinical instructor.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/610.73/WID/p/041307785
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 25 Oct 2013 10:56
Last Modified: 25 Oct 2013 10:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157924
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item