Respon Reproduksi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Setelah Diinduksi Supernatan Gonad Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus Albacares)

Mujtahidah, Tholibah (2016) Respon Reproduksi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Setelah Diinduksi Supernatan Gonad Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus Albacares). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan nila (O. niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan tawar yang memiliki prospek ekonomis serta permintaan akan komoditas ini terus meningkat. Rekayasa teknologi reproduksi yang telah dilakukan dibidang perikanan diantaranya penggunaan benih monosex jantan atau betina hasil hibridisasi, pemotongan sirip ekor, pemberian hormon steroid melalui pakan serta penggunaan sinar laser yang dapat meningkatkan kematangan reproduksi sebagai respon reproduksinya. Selama ini gonad ikan tuna sirip kuning (T. albacares) tidak dimanfaatkan dan merupakan limbah perikanan dari kegiatan penangkapan di laut. Ikan tuna yang tertangkap kemudian langsung dibersihkan bagian organ pencernaan dan gonad agar ikan tidak cepat busuk. Gonad yang terbuang akan diseparasi dimanfaatkan sebagai biostimulan karena didalamnya terdapat hormon secara alami yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk merangsang pematangan gonad ikan nila (O. niloticus). Oleh karena itu, penelitian mengenai penggunaan supernatan gonad ikan tuna sirip kuning (T. albacares) ini perlu dilakukan. Tujuannya yaitu untuk mengkaji respon reproduksi ikan nila (O. niloticus) setelah diinduksi supernatan gonad ikan tuna sirip kuning (T. albacares) dan mengetahui pengaruh pemberian supernatan gonad ikan tunas sirip kuning (T. albacares). Metode yang digunakan yaitu eksperimen dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar estradiol 17β terendah pada dosis 0,7 mL/Kg dengan nilai 1353,60±1,01 dan tertinggi pada dosis 0,3 mL/Kg dengan nilai sebesar 4246±1,01. Skoring TKG terendah terdapat pada dosis 0,7 mL/Kg dengan nilai sebesar 2,67±0,44 dan tertinggi pada ikan kontrol dengan nilai sebesar 4±0,44. Nilai GSI (%) terendah pada dosis 0,7 mL/Kg dengan nilai 0,87±0,75 dan nilai tertinggi terdapat pada ikan kontrol dengan nilai sebesar 2,86±0,75. Nilai HSI (%) terendah pada dosis 0,9 mL/Kg dengan nilai 3,19±0,43 dan nilai tertinggi terdapat pada dosis 0,7 mL/Kg dengan nilai sebesar 4,24±0,43. Ukuran diameter oosit sebesar 19,8-93,28 μm dan ukuran diameter vitelogenin berkisar antara 5,72-25,52 μm. Keseluruhan hasil nilai dari beberapa parameter penelitian di atas tidak berbeda nyata, namun terjadinya perbedaan secara visual merupakan respon dari ikan nila (O. niloticus) terhadap adanya induksi supernatan gonad ikan tuna sirip kuning (T. albacares).

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/597.74/MUJ/r/2016/041611397
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.7 Perciformes
Divisions: S2/S3 > Magister Bioteknologi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 May 2017 13:31
Last Modified: 08 May 2017 13:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157891
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item