Mantayborbir, Vyona (2014) Eksplorasi Pengaruh Pemaparan Laserpunktur Pada Titik Reproduksi Terhadap Peningkatan Jumlah Sel Leydig Ikan Lele (Clarias sp). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permasalahan utama yang dihadapi budidaya ikan lele adalah cara budidayanya yang masih konvensional yaitu masih berpatokan pada kondisi siklus reproduksi secara alami. Ukuran dewasa ikan lele jantan membutuhkan waktu sekitar 8-12 bulan. Waktu yang cukup lama ini sudah tentu berpengaruh pada ketersediaan benih, dan dapat menghambat produktifitas usaha budidaya ikan lele. Penerapan teknologi tepat guna untuk mempercepat penyediaan induk dan benih ikan lele secara massal dan kontinyu. Teknologi laser sebaga sebuah biostimulasi reproduksi merupakan sebuah pendekatan yang relatif baru dan terbukti dapat menstimulasi maturasi gonad dan pemijahan jenis tilapia dan ikan lele betina (Clarias sp) (Kusuma, 2009). Hal ini mengindikasikan bahwa pemaparan laser dapat meningkatkan performa hormon yang memainkan peranan penting dalam sistem kontrol reproduksi (Kusuma, 2012). Tujuan penelitian yaitu: Untuk mengetahui tingkat pematangan gonad, peningkatan jumlah sel leydig, mengetahui motilitas dan viabilitas sperma, dan untuk mengetahui daya fertilisasi sperma dan hatching rate ikan lele jantan yang dipapar laserpunktur dengan frekuensi pemaparan yang berbeda dibandingkan dengan kontrol (tanpa perlakuan). Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2013 di Laboratorium Reproduksi dan Pembenihan Pemuliaan Ikan, FPIK, Universitas Brawijaya. Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan yaitu kontrol dan perlakuan laserpunktur dengan pemaparan laserpunktur di 2/3 bagian governoer vessel selama 15 detik, power maksimum 5 mW dan panjang gelombang 632,8 nm. Frekuensi pemaparan laserpunktur bervariasi antar perlakuan yaitu perlakuan I frekuensi pemaparan laserpunktur 1 minggu sekali, perlakuan II frekuensi pemaparan laserpunktur dua minggu sekali, dan perlakuan III frekuensi pemaparan laserpunktur satu kali dalam 1 bulan. Untuk kontrol induk-induk lele jantan dipelihara tanpa perlakuan pemaparan laserpunktur. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisa keragaman atau uji F. Apabila nilai F berbeda nyata atau berbeda sangat nyata maka dilakukan uji BNT dan dilanjutkan regresi untuk hubungan antar variabel data. Frekuensi pemaparan laserpunktur terbaik untuk mempercepat proses pematangan gonad, meningkatkan jumlah sel leydig, motilitas dan viabilitas sperma adalah frekuensi pemaparan laserpunktur adalah satu minggu sekali. Dalam waktu satu bulan sudah mencapai TKG IV, jumlah sel leydig 60,2%, motilitas sperma 43%, dan viabilitas sperma 89%. Jika dibandingkan dengan frekuensi pemaparan dua minggu sekali, frekuensi pemaparan satu bulan, testis kosong (pasca pemijahan), dan kontrol (tanpa perlakuan). Setelah dipapari laserpunktur sperma yang dihasilkan telah terbukti mampu untuk fertilisasi dan daya tetas telur. Dengan hasil fertilisasi 86,2% dan daya tetas telur 84,2%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah laserpunktur dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mempercepat dan meningkatkan sistem reproduksi ikan lele jantan (Clarias sp).
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/597.49/MAN/e/041310046 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 14 Apr 2014 11:50 |
Last Modified: | 20 Jul 2022 04:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157870 |
![]() |
Text
VYONA MANTAYBORBIR.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |