Kusuma, Baruna (2015) Karakterisasi Rhizopus sp sebagai Starter dalam Fermentasi Limbah Kotoran Ayam untuk Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias sp). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi penghasil ikan lele terbesar di Indonesia karena lebih dari 30% target produksi lele Nasional dipenuhi oleh sentral-sentral produksi di Jawa Timur. Dalam usaha produksi ikan lele kendala utama adalah pada biaya pakan. Biaya produksi pada pembesaran ikan lele lebih dari 50% adalah untuk pembelian pakan. Manure ayam merupakan salah satu bahan yang melimpah, mudah didapat dan berpotensi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele dumbo. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas manure ayam agar dapat mudah dicerna ikan adalah melalui proses fermentasi memanfaatkan mikroorganisme. Mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan untuk fermentasi salah satunya adalah jenis kapang Rizopus sp. Kapang jenis Rhizopus sp merupakan kapang yang banyak dimanfaatkan di Indonesia untuk pembuatan tempe karena dapat menghasilkan enzim protease yang dapat meningkatkan kualitas nutrisi kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis dan lama fermentasi terbaik untuk meningkatkan kualitas nutrisi manure yang difermentasi dengan Rhizopus sp serta mengetahui dosis terbaik penggunaan manure ayam terfermentasi dalam formulasi pakan terhadap retensi protein dan pertumbuhan ikan lele dumbo yang dibudidayakan. Penelitian invitro tahap 1 dilakukan dengan model rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Terdapat satu variabel yang dimanipulasi yaitu perlakuan suhu (25, 30 dan 35 0C) dan penelitian selanjutnya perlakuan pH (3, 4, dan 5). Penelitian invitro tahap 2 dilakukan dengan model rancangan acak lengkap factorial dengan 2 kali ulangan pada setiap perlakuan. Terdapat dua variabel yang dimanipulasi yaitu perlakuan konsentrasi inokulum (konsentrasi inokulum 104, 106 dan 108 spora/g media (V/B)) dan perlakuan waktu fermentasi 1-3 hari. Penelitian invivo dilakukan dengan model rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Terdapat satu variabel yang dimanipulasi yaitu perlakuan subtitusi protein tepung manure ayam terfermentasi terhadap kadar protein pakan 30%, meliputi perlakuan A 0%, B 2,5%, C 5%, D 7,5% dan E 10%. Pada penelitian invitro tahap 1 didapatkan suhu inkubasi terbaik 30 0C dan pH media 5. Hasil penelitian invitro tahap 2 jumlah konsentrasi inokulum Rhizopus sp dan lama waktu fermentasi berpengaruh terhadap hasil fermentasi. Hasil fermentasi tepung manure ayam terbaik dengan jumlah inokulum 108 sopra/gram media dengan lama fermentasi 2 hari. Hasil dari penelitian invivo didapatkan formulasi pakan terbaik yang dapat memberikan respon pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan lele (Clarias sp) adalah formulasi pakan perlakuan C dengan penggunaan tepung manure ayam terfermentasi menggantikan protein total pakan sebanyak 4,79-5,23%. Perlakuan 4,79-5,23% memberikan respon terhadap ikan lele dengan nilai kelulushidupan (SR) 72,22 ±3,91; laju pertumbuhan spesifik (SGR) 2,33 ±0,08; rasio konversi pakan (FCR) 1,69 ±0,07; rasio efisiensi protein (PER) 2,00 ±0,08; retensi protein 22,7 ±1,38 dan retensi energi 9,3 ±0,99.
English Abstract
East Java is one of the largest catfish producing province in Indonesia because more than 30% of National catfish production targets are met by central-central production in East Java. In an effort to catfish production is a major constraint on feed costs. costs in rearing catfish is more than 50% of production to purchase feed. Chicken manure is one ingredient that is abundant, easy to obtain and can potentially be used as fish feed African catfish. One of the efforts to improve the quality of chicken manure that can be easily digested fish is through the process of fermentation using microorganisms. Microorganisms that can be used for fermentation one of which is the type of mold Rizopus sp. Rhizopus sp mold types of mold that is widely used in Indonesia for tempeh-making because it can produce the enzyme protease that can improve the nutritional quality of soybean. The purpose of this study was to determine the best dose and duration of fermentation to improve the nutritional quality of chicken manure fermented with Rhizopus sp and determine the best dose of fermented chicken manure use in feed formulation on protein retention and growth of African catfish farmed fish. Phase 1 study in vitro study with the model completely randomized design with 3 treatments and 3 replications. There is one variable is manipulated the temperature treatment (25, 30 and 35 0C) and subsequent studies of treatment pH (3, 4, and 5). Vitro study performed with the model phase 2 completely randomized factorial design with two replications in each treatment. There are two variables were manipulated in the treatment concentration of inoculum (inoculum concentrations of 104, 106 and 108 spores / g of media (V / B)) and treatment time of 1-3 days of fermentation. Vivo study performed with a model of a completely randomized design with 5 treatments and 3 replications. There is one variable is manipulated the substitution treatment of protein flour fermented chicken manure to feed 30% protein content, including treatment A 0%, B 2.5%, C 5%, 7.5% D and E 10%. In vitro study phase 1 obtained the best incubation temperature 30 0C and pH media 5. vitro phase 2 study results of the number concentration of inoculum Rhizopus sp and long fermentation time affect the result of fermentation. Flour fermented chicken manure best with the amount of inoculum 108 sopra / gram fermentation medium with 2 days. Results from in vivo studies found that the best feed formulation can provide growth and feed efficiency response catfish (Clarias sp) is the feed formulation C treatment with the use of chicken manure fermented flour substitute total protein feed as much as 4,79-5,23%. Treatment 4,79-5,23% responded to the catfish with the survival rate (SR) 72.22 ± 4.81; specific growth rate (SGR) of 2.33 ± 0.08; feed conversion ratio (FCR) of 1.69 ± 0.07; protein efficiency ratio (PER) of 2.00 ± 0.08; protein retention of 22.7 ± 1.38 and energy retention of 9.3 ± 0.99.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/597.49/KUS/k/041502645 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 16 Apr 2015 09:36 |
Last Modified: | 16 Apr 2015 09:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157869 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |