Setiawan, Hendra (2016) Pemanfaatan Dan Pemetaan Nepenthes Spp. Dalam Komunitas Suku Dayak Seberuang, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis, pemanfaatan, distribusi, pemanfaatan, dan rumusan strategi konservasi Nepenthes di area pedesaan Suku Dayak Seberuang, Kalimantan Barat. Penelitian lapangan dilaksanakan dari bulan Maret-Desember 2015 di tiga desa pemukiman Suku Dayak Seberuang, yaitu Desa Paoh Benua, Desa Geris Jaya, dan Desa Lengkenat di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Data jenis dan pemanfaatan Nepenthes dikumpulkan dengan metode observasi partisipatif, wawancara terbuka, wawancara semi terstruktur, dan Focus Group Disscussion (FGD). Informan yang dilibatkan pada penelitian ini terdiri dari 23 informan kunci dan 73 informan umum (rentang umur 25-98 tahun). Pemetaan distribusi jenis dan pemanfaatan Nepenthes menggunakan software Q ver. 2.4. Analisis data quantitatif etnobotani menggunakan UVs, CSI, dan RFC, sedangkan data hasil wawancara dianalisis secara kualitatif deskriptif. Status konservasi Nepenthes ditentukan berdasarkan kategori IUCN dan CITES. FGD dilakukan untuk menghimpun persepsi masyarakat mengenai konservasi Nepenthes. Strategi konservasi dirumuskan dengan menggunakan analisis SWOT dan analisis deskriptif. Nepenthes yang ditemukan di daerah pedesaan Suku Dayak Seberuang, yaitu Nepenthes ampullaria Jack, Nepenthes bicalcarata Hook.f., Nepenthes gracilis Korth., Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce., dan Nepenthes rafflesiana Jack. Status konservasi Nepenthes berdasarkan IUCN menunjukan bahwa N. bicalcarata termasuk kategori rentan, sedangkan N. ampullaria, N. gracilis, N. mirabilis, dan N. rafflesiana termasuk tidak terancam. Berdasarkan CITES, semua jenis Nepenthes di pedesaan Suku Dayak Seberuang termasuk dalam kategori appendiks II. Nepenthes yang ditemukan di pedesaan Suku Dayak Seberuang terdistribusi pada empat habitat yang membentuk suatu preferensi pada jenis tertentu. N. ampullaria ditemukan pada habitat babas, kerangas, payak, dan rimba tawang, sedangkan N. bicalcarata hanya ditemukan di rimba tawang. N. gracilis dan N. mirabilis ditemukan di babas, kerangas, dan payak. N. rafflesiana ditemukan pada habitat kerangas tua dan rimba tawang. Nepenthes dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Dayak Seberuang sebagai tali pengikat, bahan kerajinan, wadah makanan tradisional, obat batuk, obat sakit perut, bahan pewarna, dan tanaman hias. Jenis pemanfaatan Nepenthes yang paling sering disebutkan oleh informan adalah sebagai tali pengikat dan bahan kerajinan serta wadah makanan tradisional (RFC=1,00 ; 0,98). Jenis Nepenthes yang memiliki pengaruh paling besar dalam budaya Suku Dayak Seberuang adalah N. ampullaria (CSI 16; UVs 2,61; RFC 0,99). Hasil FGD bersama dengan stakeholder di Kecamatan Sepauk serta analisis SWOT dari data yang dikumpulkan di lapang menghasilkan kesimpulan bahwa Nepenthes di daerah Pedesaan Suku Dayak Seberuang memiliki potensi besar sebagai atraksi ekowisata sebagai upaya konservasi yang berbasis kearifan lokal.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/583. 75/SET/p/2015/04161653 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 583 Magnoliopsida (Dicotyledons) |
Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 24 Mar 2016 14:13 |
Last Modified: | 24 Mar 2016 14:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157770 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |