Perubahan Lanskap Dan Etnobotani Di Desa Asrikaton Dan Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang

Sulistyadi, FebiWahyu (2016) Perubahan Lanskap Dan Etnobotani Di Desa Asrikaton Dan Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lingkungan menjadi salah satu topik yang cukup hangat diperbincangkan akhirakhir ini.Lingkungan adalah hubungan antar unsur biotik (makhluk hidup) dan unsur abiotik (udara, air, cahaya matahari) dimana manusia berperan aktif dalam kondisi lingkungan, perubahan lingkungan dan kerusakan di suatu lingkungan. Pembangunan adalah salah satu dinamika yang ada di masyarakat yang dapat mempengaruhi lingkungan,karena adanya pengaruh pada lingkungan sehingga menyebabkan perlunya prinsip dalam pembangunan yaitu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan berfungsi menyeimbangkan aspek lingkungan (ekologi), ekonomi dan sosial. Salah satu kawasan dengan tingkat pembangunan yang cukup tinggi adalah kawasan Asrikaton dan Saptorenggo yang berada di kawasan lingkar Kota Malang dan pintu masuk Malang Raya melalui transportasi udara. Pembangunan tersebut tentunya berakibat pada perubahan lanskap dan fungsi lahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnobotani, yaitu pendekatan dengan mempelajari pemanfataan, pengelolaan dan pelestarian tumbuhan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan lanskap dan penyebabnya khususnya pada kawasan permukiman dan vegetasi serta mengungkap pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman juga mencari hubungan pengetahuan etnobotani terhadap lanskap. Pendekatan etnobotani dipilih karena pendekatan ini adalah salah satu pendekatan yang berupaya pada pengelolaan sumberdaya lingkungan sehingga pembangunan yang ada memiliki prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Metode yang dilakukan adalah melalui observasi dan survei terhadap tumbuhan dan masyarakat. Selain itu juga dengan membandingkan peta tahun 2004, 2009 dan 2014 pada kawasan Asrikaton dan Saptorenggo agar diketahui perubahan lanskap yang terjadi. Analisis pemanfaatan tumbuhan menggunakan analisis ICS yaitu analisi kuantitatif yang menunjukkan nilai kepentingan tiap-tiap jenis tumbuhan berguna yang didasarkan pada keperluan masyarakat,sedangkan untuk perbandingan lanskap digunakan analisis Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan bantuan perangkat lunak Quantum . Hasil penelitian diketahui adanya perubahan lanskap baik pada lanskap permukiman maupun pada lanskap vegetasi. Perubahan lanskap permukiman tercatat cukup tinggi yaitu 53% pada tahun 2009 terhadap 2004 dan 51% pada x tahun 2014 terhadap tahun 2009. Perubahan lanskap pada vegetasi tergolong sedang yaitu 10% pada tahun 2009 terhadap tahun 2004 dan 13% pada tahun 2014 terhadap tahun 2009. Perubahan lanskap pada kawasan Asrikaton dan Saptorenggo secara umum disebabkan karena letaknya yang strategi yaitu jalur Malang Kota ke kawasan Tumpang dan Wisata Gunung Bromo, jalan masuk Malang Raya via Udara (Bandara Abdul Rachman Saleh) dan letaknya dekat dengan Kota Malang. Perubahan lanskap permukiman pada tahun 2004 ke tahun 2009 juga disebabkan karena adanya renovasi wisata air Wendit yang terletak sekitar ±2-3 Km dari kawasan Asrikaton dan Saptorenggo. Perubahan lanskap pada tahun 2009 ke 2014 disebabkan adanya pembangunan terminal komersial di Bandara Abdul Rachman Saleh, dimana sebelumnya penumpang bandara berada di kawasan militer TNI-AU. Pengetahuan masyarakat di kawasan Asrikaton dan Saptorenggo terlihat cukup baik. Kondisi masyarakat kawasan Asrikaton dan Saptorenggo yang merupakan masyarakat peralihan masyarakat pedesaan menuju masyarakat perkotaan menyebabkan masih terdapat ritual-ritual yang memanfaatkan tumbuhan. Pemanfaatan tumbuhan berdasar ICS tertinggi adalah tanaman padi sebesar 101. Tingginya nilai ICS padi disebabkan karena padi merupakan tanaman pokok, juga sebagai bahan pangan lainnya. Bambu memiliki nilai ICS 84 di bawah nilai ICS padi. Pemanfaatan bambu bervariasi, berupa pemanfaatan bahan pangan, papan, perkakas, pangan. Nilai ICS kelapa berada di bawah padi dan bambu yaitu 72. Kelapa dimanfaatkan sebagai bahan rumah, ritual dan pangan.Pemanfaatan terbanyak jenisnya ada pada jenis tanaman pangan sehingga perlu menjadi perhatian lebih. Pemanfaatan pada jenis tanaman pangan ada 23 jenis tanaman dengan nilai signifikansi sedang. Tanaman dengan nilai ICS tinggi yaitu padi, kelapa dan bambu ada di kawasan tersebut, karena bernilai ekonomi. Sedangkan tanaman-tanaman jenis tanaman pangan diperoleh dari hasil sekitar kawasan tersebut (Tumpang dan Poncokusumo). Adanya ritual-ritual yang memanfaatkan tanaman sebagai bahan ritual menjadi faktor yang baik dalam pengelolaan dan pelestarian tanaman. Pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan pada ritual tertentu juga menyebabkan tumbuhan tersebut tetap tumbuh dan meminimalisasi perubahan lanskap.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/581.63/SUL/p/2017/041702292
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 581 Specific topics in natural history of plants > 581.6 Miscellaneous nontaxonomic kinds of plants
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 05 May 2017 08:43
Last Modified: 05 May 2017 08:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157768
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item