Pamungkas, RatihNila (2013) Etnobotani Tanaman Pekarangan sebagai Salah Satu Potensi Atraksi Pengembangan Wisata Rajegwesi, Taman Nasional Meru Betiri Kabupaten Banyuwangi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rajegwesi merupakan salah satu wilayah di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang memiliki problematika kepemilikan wilayah, pertumbuhan penduduk serta konservasi sumber daya hayati. Salah satu strategi yang dapat mengintegrasikan antara kepentingan ekonomi masyarakat dengan kepentingan pihak TNMB dalam mengkonservasi area tersebut adalah dengan program pembentukan desa wisata. Perencanaan pembentukan desa wisata merupakan suatu bisnis kompetitif yang menuntut sikap inovatif dan kreatif dari pihak pengelola untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam dan mengintegrasikannya sebagai sumberdaya atraksi pariwisata. Salah satunya dengan menjaga orisinalitas dan autentisitas desain pekarangan rumah yang terletak di sepanjang koridor menuju Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW). Melalui studi etnobotani, dapat digali potensi tanaman pekarangan rumah penduduk Rajegwesi sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu atraksi wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah: menentukan jenis-jenis tanaman pekarangan rumah penduduk di wilayah Rajegwesi, menentukan nilai kegunaan masing-masing jenis tanaman pekarangan rumah penduduk bagi masyarakat Rajegwesi, mengkaji persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap potensi tanaman pekarangan rumah penduduk di wilayah Rajegwesi sebagai atraksi wisata alam. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2012 hingga Juni 2013. Pengambilan sampel dilakukan di pekarangan rumah penduduk Rajegwesi Banyuwangi. Identifikasi dan analisis data dilakukan di Laboratorium Taksonomi, Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya. Penentuan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga didapatkan responden yang relevan. Diversitas tanaman pekarangan dapat ditentukan berdasarkan hasil observasi secara langsung. Data hasil observasi dan wawancara yang diperoleh dengan teknik wawancara semiterstruktur, selanjutnya dianalisis menggunakan indeks etnobotani sehingga didapatkan hasil mengenai nilai kegunaan tanaman pekarangan. Persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap potensi tanaman pekarangan dapat diketahui melalui metode deskriptif eksploratif dengan teknik open ended interview . Hasil penelitian menunjukkan bahwa anekaragam tanaman pekarangan rumah penduduk terdiri dari: tanaman termasuk ke dalam strata herba (± 19 %), tanaman termasuk ke dalam strata semak (± 30 %) dan strata pohon (± 50 %). Pekarangan rumah di kawasan Rajegwesi umumnya terdiri dari 3 zona, meliputi mburitan, iringan dan jogan . Terdapat 132 spesies tanaman pekarangan yang termasuk ke dalam 54 famili dimanfaatkan oleh penduduk Rajegwesi. Anekaragam spesies dalam pekarangan mempunyai beragam pemanfaatan meliputi: 63 spesies dimanfaatkan sebagai bahan makanan, 47 spesies dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan, 8 spesies dimanfaatkan sebagai pakan ternak, 23 spesies dimanfaatkan sebagai kayu bakar, 11 spesies dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan ekonomi (dijual), 14 spesies dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, 23 spesies dimanfaatkan sebagai ornamen, 13 spesies dimanfaatkan untuk bahan konstruksi, 22 spesies dimanfaatkan untuk keperluan budaya, 4 spesies digunakan untuk menangkap ikan (memiliki senyawa toxic ), 13 spesies dimanfaatkan untuk keperluan lain-lain (meliputi bahan nginang, penghijauan, mencuci, kerajinan dan lain-lain). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan indeks etnobotani RFC, RI, dan CV didapatkan bahwa tanaman kelapa ( Cocos nucifera ) memiliki nilai tertinggi. Berbeda dengan hasil perhitungan menggunakan indeks CI , tanaman kelapa berada pada posisi kedua setelah tanaman pisang ( Musa paradisiaca ). Persepsi masyarakat lokal Rajegwesi terhadap keberadaan tanaman pekarangan di lahan pekarangan penduduk adalah penting. Karena keberadaan tanaman pekarangan dapat menunjang kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari. Selain itu masyarakat juga menyebutkan bahwa dengan adanya tanaman pekarangan, maka dapat menambah rasa nyaman. Begitu juga yang disampaikan oleh wisatawan. Keberadaan pekarangan beserta komponennya dapat menambah nilai kekhasan pedesaan, misalnya adanya diversitas jenis tanaman pekarangan yang tinggi serta beberapa konstruksi khas yang masih alami. Namun, keberadaan pekarangan rumah akan lebih menarik dan memiliki nilai estetik yang tinggi apabila dirawat dengan baik. Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk penelitian ini adalah adanya pelatihan dan pendampingan mengenai manajemen konservasi serta sosialisasi konservasi tanaman pekarangan. Selain itu, penelitian mengenai data ekologi sebaran spesies yang khas dapat dilakukan dengan cakupan wilayah yang lebih luas.
English Abstract
Creating ecotourims program in Rajegwesi village is one of strategy that could integrate between economic importance of local society with goverment effort to conserv that area. Those strategy includes competitif busines while mostly need inovation and creation. Used natural resources and integrated them as tourism atraction with maintaining their orisinality and authentisity, it`s aplicated in homegardens structure especially which located along rural coridor throughout tourism object. Ethnobotanical study could obtain potention of homegardens plantation in Rajegwesi then it`s related to be tourism atraction. Research purposes are for analysing species diversity of homegardens plantation in Rajegwesi area, obtaining use value from each plant in homegardens area, and discussing about local society and tourist perceptions regarding homegardens plant potention as tourism atraction. This research conducted during Desember 2012 untill June 2013. Sampling had done directly at each of homegardens area where located along rural coridor in Rajegwesi, Banyuwangi. Identification and analysis data continued at labolatory of Plant Taxonomy and Stucture, Biology, Brawijaya University. Informant exactly choosed with purposive sampling tecnique. Informant is about local people who elderly and know more about homegardens plantation. Diversity of homegardens plantation determined based on interview and directly observation. Then to obtain use value from each plant, used result from observation and interview with ethobotanical analysis. Perception from local society and tourist could be known from descriptive explorative method. Result showed that vertically stratified homegardens fulfilling with herbaceous stratum (± 19 %), shurb stratum (± 30%), and tree stratum (± 50%). Homegardens in Rajegwesi was commonly consist of three zones namely mburitan , iringan and jogan. There were 132 plant species belonging into 54 family that used by local people there. Sixty three species used as food, 47 species as medicine, 8 species for feeding live stock, 23 species as firewood, 11 species to enhance their economic, 14 species used to construction material, 23 species as ornament, 22 species used to ritual component, 4 species for fishing (because of their toxicity), 13 species used to others (includes nginang, deforestation, washing, handicraft, pesticide). Based on botanical indexes (RFC, CV, and RI), known that coconut (Cocos nucifera) has the highest value. But, different with result from CI index, coconut was at second grade after banana ( Musa paradisiaca ). Local society perception was important for concerning the exsistance of homegardens plantation. Because those existance could enhance their daily need. Beside that, local people and tourist said that those vegetation also could make air fresh, provide relax and comfort condition. In addition cultural management, building and area which describe village condition also make more ralax, for example the complexity of vegetation structure where made wild animal habitat. But, homegardens should be mantained if want to it`s more attractive and more estetic. Agroforestry management and socialization for conserving homegardens plantation should be recomended. Beside that, research about ecological analysis, and species distribution with expansion area could be done later.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/581.63/PAM/e/041307536 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 581 Specific topics in natural history of plants > 581.6 Miscellaneous nontaxonomic kinds of plants |
Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 13 Jan 2014 09:51 |
Last Modified: | 13 Jan 2014 09:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157766 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |