Etnobotani Tegalan Masyarakat Tengger Kabupaten Malang

Aisiyah, Dewi (2016) Etnobotani Tegalan Masyarakat Tengger Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tegalan merupakan suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Tegalan yang terletak di Desa Poncokusumo, Pandansari, Gubug Klakah, dan Duwet Krajan Kabupaten Malang memiliki ukuran lahan yang luas dengan keanekaragaman tumbuhan yang bervariasi. Tujuan penelitian mengenai tegalan ini adalah yang pertama untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang ada pada tegalan di Desa Poncokusumo, Pandansari, Gubug Klakah, dan Duwet Krajan serta menentukan nilai kegunaan masing-masing jenis tanaman yang ada. Waktu penelitian dan survei etnobotani dilaksanakan pada bulan Juli 2011 hingga November 2015. Lokasi penelitian di Desa Poncokusumo, Pandansari, Gubug Klakah, dan Duwet Krajan. Pengolahan dan analisis data dilaksanakan pada bulan September 2013 hingga Desember 2015 di Laboratorium Botani Kebun Raya Purwodadi dan Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya. Jenis-jenis tanaman yang diperoleh diidentifikasi dengan merujuk pada buku panduan identifikasi tanaman Flora of Java Vol I, II dan III (Backer dan Van Drink, 1963) serta Tumbuhan Berguna Indonesia I, II dan III (Heyne, 1987) sesuai dengan ciri-ciri tumbuhan yang ditemukan di lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 286 jenis tanaman tegalan yang dikenal oleh masyarakat. Fungsi tanaman tegalan yang dapat didokumentasikan dalam penelitian adalah tanaman sebagai bahan makanan sebanyak 104 jenis, sebagai bahan ramuan obat-obatan 51 jenis, sebagai pakan ternak 116 jenis, sebagai bahan bangunan 50 jenis, sebagai kayu bakar 24 jenis, 107 jenis sebagai sumber penghasilan, dan 21 jenis sebagai budaya. Penghitungan nilai kegunaan dan kepentingan budaya menggunakan ICS (Indeks of Cultural Significance) seperti yang diuraikan dalam buku Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora (Waluyo, 2004). Hasil penghitungan ICS menunjukkan bahwa tujuh jenis tanaman tegalan yang memiliki nilai penting paling tinggi adalah Dinochloa scandens (Bl. ex Nees) O.K., Gigantochloa atroviolaceae Widjaja, Gigantochloa apus (Bl. ex Schult. f.) Kurz, Pyrus malus L., Calliandra portoricensis Benth., Calliandra calothyrsus Meisn, dan Calliandra surinamensis Benth. Nilai ICS ketujuh spesies ini adalah 32 dan termasuk kategori nilai ICS sedang. Dapat disimpulkan bahwa keragaman tanaman tegalan pada masyarakat Tengger cukup tinggi. Keragaman tanaman tegalan pada masyarakat Tengger ini tidak terdegradasi karena adanya kebudayaan dan ritual yang membutuhkan jenis-jenis tanaman tertentu.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/581.63/AIS/e/2016/041602069
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 581 Specific topics in natural history of plants > 581.6 Miscellaneous nontaxonomic kinds of plants
Divisions: S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Apr 2016 11:08
Last Modified: 14 Apr 2016 11:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157764
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item