Potensi Habs Dinoflagellata Penyebab Toksin Paralytic Shellfish Poisoning (Psp) Di Perairan Teluk Ambon Dalam Maluku

Batmomolin, BenyaminSainres (2016) Potensi Habs Dinoflagellata Penyebab Toksin Paralytic Shellfish Poisoning (Psp) Di Perairan Teluk Ambon Dalam Maluku. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini untuk mengklarifikasi apakah plankton sebagai produsen primer dan ikan di perairan Teluk Ambon Dalam (TAD) dapat mengakumulasi toksin saxitoksin PSP (Paralylic Shellfish Poisoning) sehingga Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi dasar dalam studi oseanografi khususnya perairan Teluk Ambon, toksikologi lingkungan, bioremediasi perairan dan acuan dalam penyusunan konsep pengelolaan perairan Teluk Ambon yang berkelanjutan. Penelitian dilakukan pada musim timur Agustus 2015 dan musim barat Januari 2016. Metode yang digunakan adalah deskriptif, sampling insitu dan pencacahan. Parameter hidrooseanonografi yang diukur adalah suhu, salinitas, DO (oksigen terlarut), pH, posphat, nitrat dan kecerahan. Pada musim timur hasil pengukuran parameter hidro oseanografi menunjukkan bahwa rata-rata suhu, salinitas dan kecerahan lebih rendah dibandingkan pada musim barat, sedangkan pH dan DO lebih tinggi. Pengukuran nutrien (posphat dan nitrat) secara umum menunjukkan bahwa pada musim timur lebih tinggi daripada saat musim barat. Namun nutrien tersebut pada lapisan kedalaman 10 m nilainya lebih tinggi daripada di lapisan permukaan ( 1 m). Hal ini menunjukkan bahwa setiap musim memiliki karakteristik hidro oseanografi yang tidak sama dan distribusi nutrien berbeda berdasarkan kedalamannya. Musim timur identik dengan suhu rendah karena di musim tersebut terjadi pembalikan massa air (Up welling) akibat aktivitas angin muson (perbedaan tekanan udara di wilayah timur dan barat). Fenomena ini memperkaya nutrien di perairan tersebut sehingga perairan menjadi subur. Kemudian mempengaruhi kelimpahan fitoplankton bahkan jenis yang beracunpun juga meningkat kuantitasnya (blooming). Pada musim timur kelimpahan fitoplankton secara keseluruhan lebih tinggi daripada kelimpahan fitoplankton pada musim barat. Kelimpahan dinoflagellata pada musim timur lebih tinggi daripada pada musim barat. Hal ini diikuti oleh melimpahnya golongan dinoflagellata dalam lambung ikan teri (Stolephonls heterolobus) sehingga kadar saksitoksin dalam tubuh ikan tersebut juga lebih tinggi. Jenis dinoflagellata yang ditemukan adalah Alexandrium, Protoperidinium, Genyoulax dan Dynophysis. Kelimpahan dinoflagellata di perairan, dinoflagellata dalam lambung ikan dan kadar saxitosin dalam tubuh ikan teri menunjukkan pola berbanding lurus. Terlihat pada musim timur kelimpahan dinoflagellata di perairan tinggi, diikuti dengan banyaknya ditemukan kelompok jenis tersebut, begitu juga dengan kadar saksitoksin dalam tubuh ikan yang relatif tinggi. Hasil uji ELISA kadar saksitoksin daging ikan teri sebesar 12,415 μg (musim timur) dan 5,13 μg (musim barat), konsentrasi tersebut masih di bawah tingkat toleransi saksitoksin yang ditetapkan yaitu 80 μg.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/579.87/BAT/p/2016/041611390
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.8 Algae / Algae culture / Microalgae--Cultures and culture media
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 02 Feb 2017 15:45
Last Modified: 02 Feb 2017 15:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157753
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item