Antara, KadekLila (2016) Kajian Budidaya Anggur Laut (Caulerpa lentillifera) Menggunakan Air Limbah Budidaya Abalone (Haliotis squamata). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Anggur Laut merupakan salah satu makroalga yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Budidaya Anggur Laut berpotensi dapat berintegrasi dengan budidaya Abalone karena Abalone membuang air dalam jumlah besar sedangkan anggur laut membutuhkan air untuk media budidaya. Budidaya Anggur Laut menggunakan air buangan Abalone dapat menjadi solusi permasalahan budidaya Abalon yang membutuhkan modal tinggi dan pemeliharaan yang panjang. Anggur Laut dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi pembudidaya Abalon. Anggur Laut diduga dapat tumbuh pada air limbah budidaya Abalon, namun pertumbuhan Anggur Laut dapat dioptimalkan dengan pemupukan. Pemupukan telah terbukti dapat memacu pertumbuhan Anggur laut dan meningkatkan kandungan klorofil. Air limbah memiliki citra yang buruk bagi konsumen, sehingga diperlukan pengamatan terhadap kelimpahan bakteri dan kandungan logam berat pada Anggur Laut yang dibudidayakan dengan air limbah Abalone. Metode penelitian yang akan digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini melalui 2 tahap. Tahap pertama meliputi pengaruh penggunaan air buangan budidaya Abalon dan air laut terhadap pertumbuhan Anggur Laut. Penelitian Tahap 1 juga meliputi uji kandungan klorofil, kelimpahan bakteri Vibrio sp serta kandungan logam berat Cd dan Pb. Tahap kedua meliputi pengamatan pengaruh pemupukan air buangan Abalon dengan variasi dosis terhadap pertumbuhan Anggur Laut. Pupuk yang digunakan memiliki rasio N : P sebesar 4:1. Perlakuan pemupukan yang diberikan adalah dosis 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm, 16 ppm dan 20 ppm. Hasil penelilitian tahap 1 menunjukkan perlakuan sumber air tidak memberikan perubahan yang nyata (P0.05) terhadap bobot mutlak Anggur Laut. Jika dibandingkan dengan Anggur Laut yang tumbuh di habitat alami, Anggur Laut yang dibudidayakan pada penelitian tahap 1 memiliki jumlah ramili dan kandungan klorofil yang lebih rendah. Pengamatan kelimpahan Vibrio sp. dan kandungan logam Cd dan Pb pada penelitian tahap 1 menunjukkan nilai yang rendah. Penelitian tahap 1 menunjukkan bahwa air buangan budidaya Abalon aman digunakan sebagai media budidaya Anggur laut, namun Anggur Laut yang dibudidayakan dengan air buangan Abalon memiliki pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan Anggur Laut yang tumbuh di alam. Penelitian tahap 2 menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan berpengaruh nyata (P 0.05) terhadap pertumbuhan Anggur Laut. Perlakuan pemupukan dengan dosis 16 ppm memberikan bobot mutlak, proporsi asimilator dan proporsi asimilator layak jual tertinggi. Anggur laut yang dibudidayakan dengan perlakuan pemupukan dengan dosis 16 ppm mencapai bobot mutlak dan proporsi asimilator tertinggi pada hari ke 28, sedangkan proporsi asimilator layak jual tertinggi tercapai pada hari ke 35.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/579.835/ANT/k/2016/041611405 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.8 Algae / Algae culture / Microalgae--Cultures and culture media |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Feb 2017 09:38 |
Last Modified: | 03 Feb 2017 09:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157750 |
Actions (login required)
View Item |