Analasis Hubungan Parameter Fisika-Kimia Dengan Kelimpahan Fitoplankton HAB (Harmful blooming alga) Di Perairan Teluk Ambon Bagian Dalam.

Serihollo, LukasGG (2015) Analasis Hubungan Parameter Fisika-Kimia Dengan Kelimpahan Fitoplankton HAB (Harmful blooming alga) Di Perairan Teluk Ambon Bagian Dalam. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Meningkatnya beban limbah organik yang masuk kedalam perairan sangat berpengaruh negatif bagi ekosistem pesisir. Masuknya bahan organik ke dalam pesisir cepat atau lambat akan berpengaruh terhadap kualitas perairan, selanjutnya akan berpengaruh terhadap keberadaan organisme perairan khususnya plankton sebagai organisme yang merespon perubahan kualitas perairan. Banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh manusia baik di darat maupun di TAD menyebabkan perairan TAD semakin subur dan berpotensi menyebabkan terjadinya Blooming alga (HAB). TAD pernah mengalami kejadian blooming alga pada tahun 1993 dari spesies Pyrodinium bahamense yang menelan korban manusia (Wiadnyana, 1996), Alexandrium affine pada tahun 1997 (Wagey, 2001). Untuk mengethaui dampak pengkayaan nutrien secara lengkap terhadap ekosistem pantai maka pemahaman tentang ekologi fitoplankton merupakan salah satu kunci utama. Hecky dan Kilham (1998) menyatakan bahwa eutrofikasi adalah suatu proses ekologi, jadi harus dipelajari dari suatu perpektif ekosistem yang mempertimbangkan semua proses-proses interaksi fisika, kimia, trofik dan sejarah hidup dari fluktuassi populasi fitoplankton. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah; 1) menganalisis parameter hidro-oseanografi perairan TAD pada musim barat dan peralihan I; 2) menganalisis komposisi dan kelimpahan fitoplankton di perairan TAD pada musim barat dan peralihan I; 3) menganalisis komposisi dan kelimpahan fitoplankton HAB di perairan TAD pada musim barat dan peralihan I; 4) menganalisis hubungan antara parameter hidro-oseanografi TAD dengan komposisi dan kelimpahan fitoplankton HAB pada musim barat dan peralihan I. Penelitian dilakukan di perairan TAD dengan menggunakan 6 stasiun pengamatan. Sampling dilakukan pada pagi hari dan sampling dilakukan secara vertikal dengan mengunakan 4 lapisan kedalaman. Sampling fitoplankton dilakukan dengan menggunakan plankton net tipe “close net”. Parameter fisika-kimia yang diukur secara In situ diambil dengan menggunakan CTD SBE 19 sedangkan untuk analisis laboratorium diambil dengan menggunakan Van Dorn Water Sampler. Hasil penelitian menunjukan nilai parameter suhu, salinitas, pH, DO dan fosfat pada musim peralihan I lebih tinggi dibandingkan dengan musim barat. Sedangkan parameter nitrat menunjukan musim barat memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan musim peralihan I. kelimpahan fitoplankton HAB pada musim peralihan I lebih tinggi dibandingkan dengan musim barat dimana Pyrodinium merupakan genera yang melimpah pada kedua musim dibandingkan dengan kelimpahan Dinophysis dan Alexandrium. Dari hasil yang di dapati menunjukan bahwa pada musim barat hubungan kelimpahan fitoplankton HAB dengan parameter fisika-kimia perairan mempunyai korelasi yang sangat lemah namun para parameter nitrat, berkorelasi cukup dengan kelimpahan Pyrodinium. Musim peralihan I menunjukan parameter nitrat berkorelasi cukup dengan kelimpahan Pyrodinium dan Dinophysis sedangkan parameter pH berkorelasi iii cukup dengan kelimpahan Alexandrium. Hasil yang di dapati tersebut menunjukan bahwa kelimpahan fitoplankton HAB terkhususnya kelimpahan Pyrodinium di perairan TAD berkorelasi dengan parameter fisika-kimia namun tidak menunjukan hubungan yang begitu signifikan. Kesimpulan yang didapati adalah; 1) parameter hidro-oseanografi di perairan TAD pada musim peralihan I lebih tinggi dibandingkan dengan musim barat hanya pada parameter nitrat yang memperlihatkan nilai kosentrasi pada musim barat yang lebih tinggi dibandingkan dengan musim peralihan I, 2) musim barat dan peralihan I menunjukan fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae memiliki nilai kelimpahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Dinophyceae dan Cyanophyceae 3) terdapat 3 genera yang termasuk dalam fitoplankton penyebab HAB diantaranya; Pyrodinium, Dinophysis, Alexandrium. Dari ketiga genera tersebut, Pyrodinium merupakan genera yang paling melimpah di kedua musim 4) kelimpahan Pyrodinium memiliki korelasi cukup dengan parameter Berdasarkan hasil yang didapati bahwa nilai nitrat dan fosfat pada kedua musim menunjukan nilai diatas standar baku mutu lingkungan sehingga perlunya peran pemerintah dan masyarakat dalam mengevaluasi langkah-langkah yang harus diambil untuk mengurangi beban masukan nutrien ke perairan TAD sehingga dapat mencegah terjadinya peristiwa blooming alga. Kata kunci: Fitoplankton, Teluk Ambon, HAB.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/579.817 76/SER/a/2015/041507909
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.8 Algae / Algae culture / Microalgae--Cultures and culture media
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Nov 2015 11:00
Last Modified: 11 Nov 2015 11:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157748
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item