Andini, AristaSuciAndini (2016) Potensi Actinomycetes Dari Tanah Rizosfer Hutan Suranadi Lombok Barat Sebagai Penghasil Senyawa Anti-Mrsa (Methicifin-Resistant Staphylococcus Aureus). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu penyakit infeksi mikrobia disebabkan oleh MRSA (Methicilin-resistant Stapylococcus aureus). Bakteri MRSA merupakan salah satu penyebab infeksi nosokomial yang banyak terjadi pada luka paska operasi yang disebabkan oleh bakteri Stapylococcus aureus yang mengalami mutasi sehingga menjadi resisten terhadap antibiotik methisilin dan beberapa jenis antibiotik turunan 13-laktam lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif antibiotik baru untuk mengatasi infeksi patogen MRSA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi isolat Actinomycetes dari tanah rizosfer Hutan Suranadi dalam menghambat MRSA serta mengidentifikasi isolat yang memiliki aktivitas tertinggi berdasarkan sekuen 16S rDNA. Pada penelitian ini, Actinomycetes diisolasi dari tanah rizosfer Hutan Suranadi Lombok Barat untuk mengetahui potensinya sebagai penghasil senyawa anti-MRSA. Sampel tanah diukur pH, suhu, kandungan organik tanah (C/N rasio), kelembaban tanah serta intensitas cahaya di hutan tersebut. Parameter tersebut dianalisis ragam dan korelasi antara parameter fisika kimia tanah dengan jumlah isolat yang didapatkan. Sampel tanah rizosfer diambil pada tiga spesies pohon di TWA Suranadi yaitu Kunibi (Voacanga foetida), Jati (Tectona grandis), dan Jelateng kerbau (Laportea decumana). Setiap sarnpel tanah merupakan komposit dari 5 sampling dengan 3 kali ulangan. Koloni tunggal dari Actynomicetes diisolasi menggunakan metode sebar (spread-plate) menggunakan media Starch Casein Agar (SCA). Isolat yang telah didapatkan kemudian dimurnikan dan diuji potensinya dalam menghambat aktivitas bakteri patogen MRSA. potensi yang dilakukan yaitu uji daya hambat dengan metode cakram, uji konsentrasi hambat minimum dan uji spektrum isolat terhadap bakteri Gram positif (S. aureus dan S. epidermidis) dan Gram negatif (E. coli dan P. aeruginosa). Berdasarkan uji potensi yang telah dilakukan, dipilih isolat yang memiliki aktivitas penghambatan tertinggi untuk diidentifikasi berdasarkan sekuen 16S rDNA dan dikonstruksi pohon filogeninya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas dan kemampuan antimikroba yang dimiliki oleh Actinomycetes dari rizosfer Hutan Suranadi berbeda pada ketiga jenis pohon yang diamati. Densitas isolat Actinomycetes yang memiliki aktivitas antimikroba dominan diperoleh dari rizosfer Laportea decumana. Isolat VFD4 memiliki aktivitas antimikroba tertinggi (38 ± 1 mm) dalam menghambat MRSA, Vibrio colera dan EPEC dibandingkan dengan kontrol ampisilin (19 mm). Isolat Actinomycetes LDD1 dan LDE5 juga memiliki daya aktivitas yang tinggi terhadap MRSA, Vibrio colera dan EPEC dengan nilai KHM 40
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/579.37/AND/p/2016/041611366 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.3 Prokaryotes |
Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 08 May 2017 09:05 |
Last Modified: | 08 May 2017 09:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157734 |
Actions (login required)
View Item |