Kajian Perencanaan Konservasi Pesisir Selat Madura : Pendekatan Sosial dan Lingkungan (Studi Kasus Kawasan Lekok, Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur)

Sastro, Sudarmono (2011) Kajian Perencanaan Konservasi Pesisir Selat Madura : Pendekatan Sosial dan Lingkungan (Studi Kasus Kawasan Lekok, Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian tentang Kajian Perencanaan Konservasi Pesisir Selat Madura : Pendekatan Sosial dan Lingkungan (Studi Kasus Kawasan Lekok, Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur) bertujuan untuk mengkaji upaya perencanaaan konservasi kawasan pesisir dan laut dalam pelestarian sumberdaya alam wilayah pesisir Selat Madura, serta mengkaji pengembangan mata pencaharian alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai dengan kondisi wilayah, sehingga dapat mendukung rencana konservasi kawasan pesisir Selat Madura. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai Oktober sampai Desember 2010 pada kawasan pesisir empat desa pantai pesisir selat Madura yang berada di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, yang meliputi desa Semedusari, Wates, Jatirejo dan Tambak Lekok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode surve i dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber mata pencaharian utama penduduk di wilayah penelitian sebagian besar dari sektor perikanan yaitu nelayan dan petani tambak dan sebagian bergerak dalam bidang perdagangan. Alat tangkap yang biasa dioperasikan oleh nelayan di lokasi penelitian adalah Gill net, jaring tongep, dan bagan tangkap. Secara umum kondisi terumbu karang di lokasi penelitian tergolong dalam kondisi buruk sampai sedang, dengan luas penutupan berkisar antara 24,06 - 47,17%.upaya konservasi telah di sepakati oleh berbagai pihak yakni dari masyarakat, swasta dan pihak pemerintah yang di tandatangani oleh camat kecamatan Lekok. Kawasan konservasi direncanakan terbagi menjadi kawasan inti yang terbentang antara ordinat 07 0 35 i 51,0 LS dan 113 0 01 i 18,7 BT sampai 07 0 36 i 05,2 LS dan 113 0 02 i 63,5 BT seluas 10 ha, serta wilayah terumbu Karang Kokop dengan letak kawasan inti yang terbentang antara 07 0 28 i 00,8 LS dan 113 0 06 i 56,6 BT sampai 07 0 29 i 05,7 LS dan 113 0 07 i 55,5 BT seluas 35 ha, kawasan penyangga luasan 100 m dari batas tepi kawasan inti dan kawasan pemanfaatan/perikanan berkelanjutan, yang diperuntukan bagi kegiatan penangkapan dan usaha budidaya laut dengan luasan 200 ha yang terbentang antara ordinat 07 0 37 i 56,3 LS dan 112 0 58 i 47,8 BT sampai 07 0 38 i 10,5 LS dan 113 0 02 i 52,2 BT sebagai daerah pengembangan mata pencaharian alternatif serta kawasan lainnya yang diperuntukkan bagi kebutuhan prasarana umum. Hasil pengukuran kualitas air di lapangan menunjukkan bahwa kecepatan arus berkisar antara 0,20-0,30 m/dt, kecerahan : 3- 3,9 m, suhu : 30-32° C, dan pH : 8,2-8,4. Dari kriteria kualitas perairan dan topografi wilayah tersebut maka pengembangan budidaya laut sebagai alternatif mata pencaharian alternatif bagi nelayan dapat diarahkan pada kegiatan budidaya kerang.

English Abstract

Research on the Planning Study of Madura Strait Coastal Conservation : Social and Environmental Approach (Case Study of Lekok, Pasuruan - East Java) aims to review the planning efforts of coastal conservation in the conservation of natural resources of Madura Strait coastal areas, and assesses the development of alternative livelihoods which environmentally friendly and sustainable in accordance with the conditions of the region, in order to support the conservation plan for the coastal region of Madura Strait. This research was conducted over three months from October to December 2010 on four coastal villages in Lekok Pasuruan, which includes Semedusari, Wates, Jatirejo and Tambak Lekok. The method used in this research is survey and observation. The result shows that the main livelihood of people in the research area is in fisheries sector, but some of them engaged in the trade. Fishing gear which is usually operated by fishermans in the research location is Gill Net, Tongep nets, and Fishing charts. In general, the condition of coral reefs in sites was classified in poor to moderate, with an area of closure ranged from 24.06 to 47.17%. Conservation efforts has been agreed by various parties, including community, private sectors and government. The agreement have been signed by the district head of Lekok. Planned conservation area is divided into the core region that lay between ordinate 07035i51, 0 SL and 113001i18, 7 EL until 07036i05, 2 SL and 113002i63, 5 EL area of 10 ha, and areas of Kokop coral reefs with the location of core areas that lie between 07028i00, 8 SL and 113006i56, EL until 07029i05, 7 SL and 113007i55, 5 EL area of 35 ha, buffer zone area 100 m from the boundary edge of core area and utilization area for sustainable fisheries, that are intended for fishing activities and marine-culture, covering 200 hectares which extends between ordinate 07037i56, 3 SL and 112058i47, 8 EL until 07038i10, 5 SL and 113002i52, 2 EL as the development area of alternative livelihoods and other areas designated for public infrastructure. Water quality measurement result shows that the flow velocity ranged from 0.20 to 0.30 m/sec, water turbidity : 3 to 3.9 m, temperature: 30-32° C, and pH range from : 8.2 to 8.4. From the water quality criteria and topographic region, it can be said that the development of marine aquaculture as an alternative livelihoods for fishermen can be directed to the shellfish aquaculture activities.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/577.69/SAS/k/041102069
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.6 Aquatic ecology
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 25 Jul 2011 11:22
Last Modified: 25 Jul 2011 11:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157720
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item