Uji Aktivitas Kombinasi Ekstrak Daun Elephantopus Scaber Dan Daun Sauropus Androgynus L.Merr Terhadap Optimasi Hormon Rerpoduksi Pada Mencit Balb/C Bunting Setelah Infeksi Salmonella Typhimurium

Rahma, YustikaAulia (2016) Uji Aktivitas Kombinasi Ekstrak Daun Elephantopus Scaber Dan Daun Sauropus Androgynus L.Merr Terhadap Optimasi Hormon Rerpoduksi Pada Mencit Balb/C Bunting Setelah Infeksi Salmonella Typhimurium. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada proses kehamilan akan terjadi perubahan konsentrasi hormon dan perubahan sistem imun. Perubahan tersebut menyebabkan ibu hamil rentan terhadap serangan mikroba. Salah satu mikroba patogen yang mudah menyerang ibu hamil adalah Salmonella typhimurium. Salmonella typhimurium mampu mengganggu konsentrasi hormon progesteron, estrogen, prolaktin, LH, dan FSH. Hal ini disebabkan karena S. typhimurium memiliki lipopolisakarida (LPS) pada membran selnya. LPS mampu mengaktifkan makrofag uterus yang mampu menginduksi ekspresi glikoprotein epitel endometrium, sehingga dapat membuat pematangan pembuluh darah di korpus luteum untuk memproduksi progesteron dan estrogen. Selain itu, aktifasi makrofag oleh LPS juga mampu meningkatkan produksi sitokin proinflamasi sehingga hal tersebut mampu menghambat sintesis hormon prolaktin, LH, dan FSH. Untuk mencegah hal tersebut, maka ibu hamil perlu mengkonsumsi suplemen makanan yang aman. Elephantopus scaber dan Sauropus androgynus dapat digunakan sebagai suplemen makanan karena dapat memperbaiki kondisi hormonal pada ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas kombinasi ekstrak daun E. scaber dan daun S. androgynus terhadap kadar hormon progesteron, estrogen, prolaktin, LH, dan FSH pada mencit BALB/c bunting setelah infeksi S. typhimurium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Eksperimen in vivo ini menggunakan Mus musculus (mencit) galur BALB/c yang diperoleh dari LPPT Univeristas Gajahmada, Yogyakarta. Mencit betina yang digunakan berumur 4-5 minggu dengan kondisi sehat. Serbuk daun E.scaber dan S. androgynus diperoleh dari Material Media Batu, Malang. Penelitian ini dibagi dalam kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol terdiri atas kelompok kontrol negatif yaitu mencit bunting tanpa infeksi dan tanpa pemberian ekstrak, kelompok kontrol positif yaitu mencit bunting yang diinfeksi S. typhimurium tanpa pemberian ekstrak. Kelompok perlakuan merupakan kelompok yang telah diinfeksi S. typhimurium dan diberi ekstrak dengan dosis P1 (200mg/kg BB E. scaber), P2 (150 mg/kg BB E. scaber & 37,5 mg/kg BB S. androgynus), P3 (100 mg/kg BB E. scaber & 75 mg/kg BB S.androgynus), P4 (50 mg/kg BB E. scaber & 112,5 mg/kg BB S. androgynus), dan P5 (150 mg/kg S.androgynus). Analisis konsentrasi hormon progesteron, estrogen, prolaktin, LH dan FSH menggunakan kit ELISA Elabscience. Data hasil eksperimen dianalisis statistik menggunakan one way ANOVA dengan signifikasi 0,05% dan dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey. Analisis statistik menggunakan program SPSS versi 16 for windows. Hasil penelitian ini menunjukan kombinasi ekstrak daun E.scaber dan daun S. androgynus mampu menstabilkan konsentrasi hormon progesteron dan estrogen pada mencit bunting yang terinfeksi bakteri S. typhimurium pada dosis P4. Dosis P4 efektif pada usia kebuntingan ke- 9 (8.349±1.178 ng/mL) dan ke-13 (10.216±2.860 ng/mL) untuk hormon progesteron, dan usia kebuntingan ke-13 (33.422±3.827 pg/mL) dan 17 (22.017±3.376 pg/mL) untuk hormon estrogen. Selain itu, kombinasi kedua ekstrak tersebut mampu meningkatkan konsentrasi hormon prolaktin pada dosis P4 yang efektif bekerja pada usia kebuntingan ke-17 (1.949±0.194 ng/mL). Kombinasi kedua ekstrak tersebut juga mampu meningkatkan konsentrasi LH dan FSH yang efektif pada kebuntingan ke-9, ke-13, dan ke-19 dengan dosis viii optimum P4. Sehingga, berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak daun E. scaber dan daun S. androgynus mampu memperbaiki konsentrasi hormon progesteron, estrogen, prolaktin, LH, dan FSH pada mencit bunting yang terinfeksi S. typhimurium dengan dosis optimum adalah P4.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/571.993 44/RAH/u/2016/041611361
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 571 Physiology and related subjects > 571.9 Diseases
Divisions: S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 Feb 2017 10:31
Last Modified: 08 Feb 2017 10:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157655
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item