Pengaruh Kation, Anion dan Boron terhadap Klasifikasi Air Outlet DAS Sumber Brantas sebagai Air Irigasi.

Bire, WinioliskiLORohi (2015) Pengaruh Kation, Anion dan Boron terhadap Klasifikasi Air Outlet DAS Sumber Brantas sebagai Air Irigasi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Outlet Sub DAS Sumber Brantas merupakan salah satu perairan yang pemanfaatannya digunakan sebagai air irigasi. Kualitas dari perairan tersebut sebagai air irigasi tentunya perlu diperhatikan sehingga air yang digunakan tidak menurunkan produktivitas pertanian serta tidak merusak lahan pertanian namun menjamin pertumbuhan dari tanaman. Penurunan kualitas perairan tersebut dapat disebabkan oleh adanya erosi atau limpasan (run-off) dari senyawa kimia yang digunakan dalam kegiatan pertanian atau agroforestry di sekitarnya. Kualitas air irigasi dapat menurun disebabkan oleh kandungan beberapa kation dan anion serta boron yang berlebihan dalam air. Kation-anion tersebut adalah Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-, CO32-/HCO3-, SO42-. Kation tersebut memiliki peranan penting terhadap salinitas dan sodisitas dari air, di mana jika salinitas dan sodisitas dari air tersebut tinggi, maka dapat bersifat toksik bagi tanaman, dan juga dapat merusak struktur dari tanah, terutama jika digunakan dalam jangka panjang. Selain kation-anion tersebut, salah satu unsur penting yang keberadaannya perlu diperhatikan adalah unsur boron. Unsur boron merupakan salah satu unsur esensial bagi tanaman namun jika berada dalam jumlah yang relatif tinggi, maka akan bersifat toksik bagi tanaman. Kadar kation Na+, K+, Ca2+ dan Mg2+ ditentukan secara spektrofotometri dengan spektrofotometer serapan atom. Boron ditentukan secara spektrofotometri dengan metode kurkumin. Analisa Cl- dilakukan secara volumetri dengan metode titrasi pengendapan oleh AgNO3. Analisa CO32-/HCO3- dilakukan secara volumetri dengan menggunakan metode titrasi asam basa oleh HCl sedangkan analisa SO42- dilakukan secara turbidimetri dengan metode BaCl-Tween. Setelah diketahui kadar dari kation, anion dan boron dari badan air Sub DAS Sumber Brantas, maka dilakukan klasifikasi air irigasi berdasarkan klasifikasi Wilcox, harga SAR, DHL, RSC dan boron sehingga dapat diketahui kesesuaian air tersebut jika digunakan sebagai air irigasi dan dampak negatifnya. Hasil pengamatan selama Juli-September 2014 menunjukkan bahwa hasil klasifikasi air dengan metode DHL ( 250 μmhos/cm), SAR (0-10), RSC ( 1,25), harga B ( 0,33 mg/L) dan berdasarkan klasifikasi Wilcox, air tersebut tidak menunjukkan bahaya Na atau alkali. Klasifikasi air outlet DAS, Sumber Brantas mengindikasikan bahwa air di perairan DAS Sumber Brantas dapat digunakan sebagai air irigasi tanpa menimbulkan kerusakan pada tanaman dan lahan pertanian.

English Abstract

Sumber Brantas watershed is used as source of irrigation water for the near by farmlands. Irrigation water quality of Sumber Brantas watershed should be examined because of its impacts on irrigation land, reduced the agricultural productivity or to ensure plant growth. The water quality may decreased by erosion or runoff of a chemical compound used in agriculture or agroforestry activities. Physico-chemical parameters such as cations (Na+, K+, Ca2+, Mg2+), anions (Cl-, CO32-/HCO3-, SO42) and boron were monitored in the irrigation water. Those cation-anion have an important role to salinity and sodicity of water, in which if salinity and sodicity of the water is high, it can be toxic to the plant, and also damage the structure of the soil, especially if used in long term. Boron is the essential elements required for the plant growth. High concentration of boron could be toxic to the plant. Concentration of Na+, K+, Ca2+ and Mg2+ were measured by atomic adsorption spectrometry. Boron was measured by UV-Vis spectrophotometer. Titrimetric methods were used for determination of CO32-/HCO3- and Cl- and SO42- was determined by turbidimetry method. Classification water quality and evaluation its suitability for irrigation purposes were examined using Wilcox classification, Sodium Adsorption Ratio (SAR), Electrical Conductivity (EC) and Residual Sodium Carbonate (RSC). As a result, EC (250 μmhos/cm), SAR (0-10), RSC ( 1.25), B ( 0.33 mg/L) and Wilcox showed that the water sample did not cause an alkali hazard. All of the classification methods indicated that the water of Sumber Brantas were suitable for irrigation use, did not damaged the plants and have no adverse effect on the irrigation land.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/551.483/BIR/p/041502095
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere
Divisions: S2/S3 > Magister Kimia, Fakultas MIPA
Depositing User: Samsul Arifin
Date Deposited: 17 Apr 2015 15:51
Last Modified: 17 Apr 2015 15:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157617
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item