Yoewono, JessicaRenata (2014) Chemical Composition and Biological Activities of Essential Oils from Taiwan Red False-Cypress (Chamaecyparis formosensis) and Red Lemongrass Cymbopogon nardus). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Taiwan Red False-Cypress (Chamaecyparis Formosensis) adalah pohon endemik yang tumbuh di pegunungan tengah Taiwan pada ketinggian moderat hingga tinggi. Tanaman ini terkenal dengan kualitas kayu bermutu tinggi dengan tekstur yang indah dan aroma yang menarik. Sementara Lemongrass Merah (Cymbopogon Nardus (L) Rendle), poaceae, telah digunakan secara luas dalam makanan, minuman, pembuatan, produk perawatan tubuh dan pembuatan sabun. Dalam penelitian ini, minyak esensial dari kedua pabrik diperiksa untuk komposisi mereka, dalam vitro dan aktivitas in vivo dengan menggunakan metode GC-MS, kegiatan pemulungan radikal bebas DPPH, uji toksisitas akut melalui pemberian makan lisan pada tikus BALB / C terhadap RAW 264.7 (Murine Macrophage) dan garis sel FL83B (hepatosit manusia). Ada 26 senyawa yang ditemukan dalam minyak esensial C. Formosensis, disuling dari akar, batang dan cabang, yang terutama terdiri dari cadinene (23,53%, siklopentanol (12,99%) dan τ-muurolol (11,28%). Sementara itu minyak esensial C. Nardus, disuling dari daun dan batang, terutama terdiri dari (+) - trans, trans-5-caranol (55,07%) dan elemol (13,69%). Aktivitas antioksidan dari kedua minyak ditentukan dengan menggunakan uji DPPH, hasilnya menunjukkan bahwa 3 minyak yang berbeda. Konsentrasi 5, 10 dan 50 μg / ml C. Nardus (7,73 ± 2,63%. masing-masing 13,43 ± 4,16% dan 24,33 ± 1,66%) menunjukkan aktivitas navenging radikal yang lebih tinggi daripada C. Formosensis (49,21 ± 3,39%. 61,74 ± 4,21% dan 91,49 ± 0,72% masing-masing). Sementara uji toksisitas akut pada tikus BALB / C menunjukkan bahwa C. Formosensis dan C. Nardus menunjukkan LD50 2290,87 ± 684,28 dan 2511,89 ± 791,51 mg / kg berat badan. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua minyak esensial miliki Toksisitas rendah untuk pemberian makan lisan pada tikus balb-c. Uji sitotoksisitas terhadap dua garis sel yang berbeda, menunjukkan bahwa C. Formos Ensis minyak esensial dianggap lebih beracun pada sel-sel RAW 264,7 daripada pada sel-sel FL83B sementara minyak esensial C. Nardus dianggap kurang beracun pada sel-sel RAW 264,7 daripada pada sel-sel FL83B.
English Abstract
Taiwan Red False-Cypress (Chamaecyparis formosensis) is an endemic tree that grows in Taiwan`s central mountains at moderate to high altitudes. This plant is famous for its high-grade wood quality with beautiful texture and attractive fragrance. While Red Lemongrass (Cymbopogon nardus (L) Rendle), a Poaceae, has been broadly used in food, drinks, perfumery, body care products and soap manufacture. In this study, essential oils from both plant were examined for their composition, in vitro and in vivo activities by using GC-MS method, DPPH free radical scavenging activity, acute toxicity assay through oral feeding on BALB/c mice and cytotoxicity against RAW 264.7 (murine macrophage) and FL83B (human hepatocytes) cell lines. There were 26 compounds found in C. formosensis essential oil, distilled from root, trunk and branches, that mainly consist of cadinene (23.53%, cyclopentanol (12.99%) and τ-muurolol (11.28%). Meanwhile C. nardus essential oil, distilled from leaf and stem, mainly consist of (+)-trans,trans-5-Caranol (55.07%) and elemol (13.69%). Antioxidant activity of both oil were determined by using DPPH assay, the result showed that 3 different oil concentration 5, 10 and 50 μg/mL of C. nardus (7.73±2.63%; 13.43±4.16% and 24.33±1.66% respectively) showed higher radical cavenging activity than C. formosensis (49.21±3.39%; 61.74±4.21% and 91.49±0.72% respectively). While acute toxicity assay in BALB/c mice showed that C. formosensis and C. nardus showed LD50 of 2290.87 ± 684.28 and 2511.89 ± 791.51 mg/kg body weight respectively. These results suggest that both essential oil have low toxicity for oral feeding on BALB-c mice. Cytotoxicity test against two different cell lines, indicate that C. formosensis essential oil is considered more toxic on RAW 264.7 cells than on FL83B cells while C. nardus essential oil is considered less toxic on RAW 264.7 cells than on FL83B cells.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/547.71/YOE/c/041401584 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 547 Organic chemistry > 547.7 Macromolecules and related compounds |
Divisions: | S2/S3 > Magister Bioteknologi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 03 Jun 2014 15:11 |
Last Modified: | 03 Jun 2014 15:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157564 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |