Purwanto, RachmawatyOctavi (2014) Studies on the Antioxidant Activity and Sub-acute Oral Toxicity of C. formosensis and C. nardus Essential Oils. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Minyak esensial, sebagai sumber alami senyawa fenolik, semakin banyak perhatian untuk aktivitas mereka sebagai antioksidan atau pemulung radikal bebas. Total aktivitas antioksidan minyak esensial dari ekstrak tumbuhan tidak dapat dievaluasi dengan metode tunggal, karena sifat phytochemical yang kompleks. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari Chamaecyparis Formosensis dan Cymbopogon Nardus Essential Oils menggunakan berbagai metode pengujian termasuk penentuan total konten fenolik, flavonoid dan triterpenoid dan toksisitas oral sub-akut pada tikus balb / c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total kandungan fenolik, flavonoid, dan triterpenoid C. Formosensis minyak esensial adalah 117.037 μg / ml 25.141 μg / ml dan 43,333 μg / ml, masing-masing lebih rendah dari C. Nardus Essential Oil 699.889 μg / ml 27.385 μg / ml dan dan 117.294 μg / ml. Tingkat Malondialdehyde (MDA) dari C. Formosensis dan C. Nardus Essential Oil diobati dalam garis sel mentah 264,7 sekitar 0,211 protein Nmol / mg dan protein 0,193 Nmol / mg. Sedangkan dalam garis sel FL83B 0,019 nmol / mg protein dan 0,015 nmol / mg protein. Hasil ini menunjukkan bahwa C. nardus memiliki efek yang lebih baik untuk menghambat peroksidasi lipid daripada C. Formosensis. IC 10 dari C. Formosensis dan C. Nardus Essential Oils dapat mengurangi produksi spesies oksigen reaktif (ROS) secara signifikan dalam garis sel RAW 264,7 dan FL83B, dengan kontrol nilai 192.408 FSU RAW 264.7 Line sel diperlakukan dengan C. Formosensis dan C. Nardus 3229.891 FSU dan 2244.922 FSU, masing-masing, dan diobati dengan H 2 O 2 22062.368 FSU. Sementara dalam kontrol garis sel FL83B menunjukkan nilai 2248.364 FSU dibandingkan dengan C. Formosensis dan C. Nardus 5228.892 dan 2607.439 FSU Diobati dengan H 2 O 2 13198.770 FSU. Hasil menunjukkan bahwa C. Formosensis dan C. Nardus Essential Oils memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Toksisitas oral sub-akut pada tikus BALB / C selama 28 hari menunjukkan C. Formosensis dan C. Nardus Essential Oil tidak beracun dalam konsentrasi 300 dan 600 mg / kg B.W. Menunjukkan pembengkakan hati, perut, dan ginjal yang jelas. Dengan demikian, C. Formosensis dan C. Nardus Essential Oil memiliki kemampuan sebagai antioksidan baik dalam peroksidantion lipid dan uji pemulungan radikal bebas. Uji toksisitas oral sub-akut menunjukkan bahwa minyak esensial C. Formosensis dan C. Nardus tidak beracun pada tikus Balb / C.
English Abstract
Essential oils, as a natural source of phenolic compounds, gained much attention for their activity as antioxidants or free radical scavengers. Total antioxidant activities of essential oils from plants extracts can not be evaluated by any single method, due to the complex nature of phytochemicals. Accordingly, the aim of this study are to evaluate the antioxidant activity from Chamaecyparis formosensis and Cymbopogon nardus essential oils using various assay methods including determination of total phenolic, flavonoid and triterpenoid contents and sub-acute oral toxicity in BALB/c mice. The results showed that total phenolic, flavonoid, and triterpenoid content of C. formosensis essential oil are 117.037 μg/ml 25.141 μg/ml and 43.333 μg/ml, respectively lower than C. nardus essential oil 699.889 μg/ml 27.385 μg/ml and 117.294 μg/ml. The malondialdehyde (MDA) level of C. formosensis and C. nardus essential oils treated in the RAW 264.7 cell line about 0.211 nmol/mg protein and 0.193 nmol/mg protein, respectively. While in the FL83B cell line 0.019 nmol/mg protein and 0.015 nmol/mg protein. These results indicate that C. nardus has a better effect on inhibiting lipid peroxidation than C. formosensis . IC 10 from C. formosensis and C. nardus essential oils are able to reduce production of Reactive Oxygen Species (ROS) significantly in RAW 264.7 and FL83B cell lines, with value control 192.408 FSU RAW 264.7 cell line treated with C. formosensis and C. nardus 3229.891 FSU and 2244.922 FSU, respectively, and treated with H 2 O 2 22062.368 FSU. While in the FL83B cell line control showed value 2248.364 FSU compared with C. formosensis and C. nardus 5228.892 and 2607.439 FSU treated with H 2 O 2 13198.770 FSU. Results suggest that C. formosensis and C. nardus essential oils have ability as antioxidants. Sub-acute oral toxicity on BALB/c mice for 28 days showed C. formosensis and C. nardus essential oils are not toxic in the concentration 300 and 600 mg/kg b.w. Showed clear swelling of liver, stomach and kidneys. Thus, C. formosensis and C. nardus essential oils have ability as antioxidant both of in lipid peroxidantion and free radical scavenging assay. Sub-acute oral toxicity test indicate that C. formosensis and C. nardus essential oils had no toxic in BALB/c mice.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/547.71/PUR/s/041406408 |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 547 Organic chemistry > 547.7 Macromolecules and related compounds |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian |
| Depositing User: | Endro Setyobudi |
| Date Deposited: | 07 Oct 2014 09:33 |
| Last Modified: | 07 Oct 2014 09:33 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157562 |
Actions (login required)
 |
View Item |