Pengembangan Metode Penentuan Tiosianat Berdasarkan Pembentukan Hidrindantin Menggunakan Sequential Injection Analysis-Gas Diffusion (Sia-Gd)

Indriana, SilviAvianti (2016) Pengembangan Metode Penentuan Tiosianat Berdasarkan Pembentukan Hidrindantin Menggunakan Sequential Injection Analysis-Gas Diffusion (Sia-Gd). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tiosianat merupakan senyawa turunan sianida yang berasal dari reaksi antara sianida dengan sulfur atau hasil detoksifikasi sianida. Di dalam tubuh manusia sianida dimetabolisme dan dikonversi menjadi tiosianat oleh enzim rhodanese sehingga di dalam tubuh dapat ditemukan pada saliva. Tiosianat memiliki tingkat toksisitas yang lebih rendah dibandingkan sianida, akan tetapi pada kadar tinggi dapat mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan, diantaranya adalah GAKI (gangguan akibat kekurangan iodida), kelelahan, nausea, spasme otot dan bahkan dapat menyebabkan kematian, sehingga perlu dilakukan monitoring terhadap kadar tiosianat untuk menghindari bahaya keracunan. Metode standar yang digunakan dalam penentuan kadar tiosianat adalah metode spektrofotometri, yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, akan tetapi memiliki linieritas yang pendek. Maka pada penelitian ini ingin dikembangkan metode penentuan tiosianat menggunakan Sequential Injection Analysis-Gas Diffusion (SIA-GD) yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi serta pereaksi yang digunakan dalam jumlah sedikit. Metode yang dikembangkan ini didasarkan pada pembentukan hidrindantin, dimana tiosianat dioksidasi menjadi sianida dalam suasana asam sehingga membentuk hidrogen sianida. Gas yang terbentuk berdifusi melewati membran semipermeabel berubah menjadi CN- pada kondisi basa yang bereaksi dengan ninhidrin membentuk hidrindantin merah yang dideteksi menggunakan kolorimeter RGB. Beberapa parameter yang dioptimasi adalah penentuan waktu stop flow, volume sampel, konsentrasi asam, konsentrasi ninhidrin, jenis oksidator dan konsentrasi oksidator dan dilakukan uji linieritas, uji selektivitas. Selanjutnya dilakukan uji validasi metode dengan menggunakan metode standar spektrofotometri yang hasilnya diuji secara statistik menggunakan uji t dengan tingkat kepercayaan 95 % untuk mengetahui apakah kedua metode tersebut tidak berbeda nyata. Hasil penelitian diperoleh waktu stop flow dan volume sampel optimum adalah 15 s dan 125 μL. Konsentrasi ninhidrin dan asam optimum secara berurutan adalah 0,008% dan 0,01 M dengan jenis oksidator yang digunakan adalah serium(IV) konsentrasi 0,01 M, linieritas pengukuran adalah 0,1; 0,3; 0,5 dan 5 – 45 mg/L dengan interval 5 mg/L. Pada uji pengaruh ion asing terhadap pembentukan hidrindantin, ion asing klorida tidak mengganggu hingga konsentrasi 40 mg/L (2 kali konsentrasi tiosianat) sedangkan bikarbonat pada konsentrasi 20 mg/L (sama dengan konsentrasi tiosianat). Hasil uji validasi menunjukkan bahwa pada sampel sintetis dan alami pada kedua metode ini memberikan thitung ttabel yang menunjukkan kedua metode tidak memiliki perbedaan secara signifikan sehingga metode SIA-GD dapat digunakan sebagai metode alternatif penentuan tiosianat.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/547.4/IND/p/2016/041611387
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 547 Organic chemistry > 547.4 Aliphatic compounds
Divisions: S2/S3 > Magister Statistika, Fakultas MIPA
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 May 2017 11:07
Last Modified: 08 May 2017 11:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157556
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item