Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Situs Arkeologi Candi Jabung Probolinggo Jawa Timur Berdasarkan Survei Geomagnetik

Rusli (2012) Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Situs Arkeologi Candi Jabung Probolinggo Jawa Timur Berdasarkan Survei Geomagnetik. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu candi di Jawa Timur adalah Candi Jabung yang berada di Probolinggo. Pada tahun 1983 telah dilakukan pemugaran oleh pemerintah sebagai tanggung jawab dalam pembinaan dan pemeliharaan budaya Bangsa. Dalam hal ini dikarenakan kondisi Candi Jabung yang memperihatinkan jika dilihat dari kerusakannya. Meskipun sekarang Candi Jabung sudah bagus tetapi ornamen-ornamen Candi Jabung masih belum lengkap seperti tempat pemujaan raja, perwara dan halaman candi. Oleh sebab itu perlu dilakukan survei geofisika menggunakan metode magnetik dimana metode magnetik sangat sukses diaplikasikan dalam arkeologi. Selain itu pemrosesan data magnetik yang akurat untuk menentukan posisi dan kedalaman arkeologi. Metode dalam penelitian ini yaitu pada akuisisi data, setiap satu titik pengukuran sebanyak tiga kali dengan spasi 2,5 meter. Data magnetik yang diperoleh dilakukan koreksi IGRF dan koreksi drift sehingga didapatkan anomali magnetik residual. Setelah itu dilakukan reduksi ke kutub yang berfungsi mengubah anomali magnetik dwikutub menjadi satu kutub. Dengan demikian anomali tersebut mudah diinterpretasi dan digunakan untuk pengolahan selanjutnya seperti gradien horisontal dan turunan vertikal kedua. Gradien horisontal adalah sebuah metode untuk menentukan lokasi anomali magnetik yang akurat. Sedangkan turunan kedua vertikal untuk mempertajam anomali yang dangkal dan mereduksi anomali-anomali besar atau pengaruh regional sehingga dapat memperlihatkan struktur yang kompleks. Adapun analisis sinyal dilakukan berguna untuk menentukan lokasi anomali magnetik dengan akurat seperti gradien horisontal, tetapi pada analisis sinyal tanpa harus dilakukan reduksi ke kutub atau pseudo gravity. Dari hasil ketiga metode tersebut dilakukan analisa kualitatif sehingga bisa menduga struktur bawah permukaan situs arkeologi candi Jabung. Selain itu dalam penelitian ini juga dilakukan modelling dua dimensi untuk menentukan kedalaman dan nilai suseptibilitas batuan dari anomali magnetik residual dengan menggunakan metode forward modelling . Dengan demikian keberadaan dan wujud dari situs candi Jabung bisa diduga dan digambarkan dengan baik. Dari survei geofisika menggunakan metode magnetik didapatkan tiga kategori. Pertama, kontras magnetik tinggi yang tidak lain adalah candi induk sendiri dimana didapat pondasi candi berada pada kedalaman tiga meter di bawah permukaan tanah dan disamping candi terdapat cor sebagai penguat candi. Selain itu juga di dalam candi ditemukan bilik candi. Kedua, kontras magnetik rendah berada dua puluh meter di depan candi induk diinterpretasi sebagai batu bata yang terbuat dari lempung dengan kedalaman setengah meter di bawah tanah. Hal ini bisa diindikasi sebagai ornamen candi (perwara). Ketiga, kontras magnetik menengah yang berada 20 meter di belakang candi membentuk luasan, memanjang dari arah utara ke selatan dengan lebar 16 meter yang diindikasikan sebagai pondasi bangunan para biksu.

English Abstract

One of the Majapahit temples in East Java is a Jabung Temple which is in Probolinggo. In 1983 the restoration was done by the government as the responsibility in the development and maintenance of the Nation culture. In this case due to the appalling conditions Jabung temple when viewed from the damage. Although the present, Jabung temple is good but ornaments still incomplete as a king altar, ancillary temple (perwara) and temple yard. Therefore it is necessary for a geophysical survey using magnetic methods in which the magnetic method is successfully applied in archeology. Besides the accurate processing of magnetic data to determine the position and depth of archeology. The method in this study is the acquisition of measurement data at any one point three times with 2.5 meter spacing. Magnetic data obtained IGRF correction and drift correction thus obtained residual magnetic anomaly. After that, do the reduction to the pole of the function to change the magnetic dipole anomaly into a pole. Thus the anomaly is easily interpreted and used for further processing such as gradient horizontal and second vertical derivative. Horizontal gradient is a method to determine the accurate location of magnetic anomalies. While the second vertical derivative to sharpen the shallow anomalies and anomalies of reducing or regional influence so as to show a complex structure. The useful signal analysis performed to determine the accurate location of magnetic anomalies such as horizontal gradients, but the signal analysis without having to do reduction to the pole or pseudo gravity. From the results of three methods of qualitative analysis is carried out so that it can guess the structure of the subsurface archaeological sites Jabung temple. Also in this study also conducted a two-dimensional modeling to determine the depth and the susceptibility of rocks from residual magnetic anomalies using the method of forward modeling. Thus the existence and form of the temple site Jabung to be expected and well described. Of the geophysical survey using magnetic methods found three categories. First, a high magnetic contrast is none other than his own temple where the temple foundation was obtained at a depth of three meters below ground level and the next temple are cast as an amplifier. It is also found in the temple chamber of the temple. Second, the low magnetic contrast was twenty yards in front of the temple interpreted as bricks made of clay with a depth of half a meter below the ground. This can be indicated as the ornaments of the temple (ancillary). Third, the magnetic contrast medium that was 20 feet behind the temple forming area, extending from north to south with a width of 16 meters is indicated as the foundation building the monks.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/538.7/RUS/p/041204134
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 538 Magnetism > 538.7 Geomagnetism and related phenomena
Divisions: S2/S3 > Magister Matematika, Fakultas MIPA
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 02 Jan 2013 10:22
Last Modified: 02 Jan 2013 10:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157512
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item