Kajian Rencana Penerapan Ruang Henti Khusus Sepeda Motor Di Persimpangan Bersinyal (Studi Kasus Kota Malang)

Anggraeny, AyuRoesdyningtyasDyah (2016) Kajian Rencana Penerapan Ruang Henti Khusus Sepeda Motor Di Persimpangan Bersinyal (Studi Kasus Kota Malang). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pertumbuhan kendaraan bermotor dewasa ini kian bertambah hampir tak terkendali, khususnya sepeda motor. Pada saat sinyal hijau, kendaraan sepeda motor tersebut tampak berebut secepat mungkin dengan berbagai manuver pergerakan untuk keluar dari kelompok pada mulut persimpangan. Akibat manuver tersebut tidak jarang menimbulkan konflik lalu lintas yang diperkirakan memiliki pengaruh atau gangguan pergerakan terhadap kendaraan lainnya. Oleh karena kondisi tersebut, tujuan kajian ini yaitu mengetahui karakteristik pengendara sepeda berdasarkan karakteristik sosial ekonomi dan karakteristik perjalanan, mengetahui hubungan persepsi pengendara sepeda motor terhadap penyediaan Ruang Henti Khusus, menyusun usulan untuk kebijakan penyediaan fasilitas Ruang Henti Khusus. Metode yang dipakai dalam kajian ini Logistic Regression, Metode Analytic Hierarchy Process (AHP), serta analisa desain Ruang Henti Khusus. Karakteristik Pengendara sepeda motor di Kota Malang yaitu berjenis kelamin laki-laki (64%), usia 18-22 tahun (27%), pendidikan SMA/MA (57%), penghasilan Rp 1.000.000 (33%), pekerjaan swasta (43%), kepemilikan sepeda milik sendiri (86%), dan jumlah sepeda motor 1 (57%), berasal dari rumah (79%), maksud perjalanan bekerja (51%), tujuan lokasi kerja (51%), jarak tempuh 5 km – 10 km (25%), rutinitas kegiatan 6 kali/minggu (45%), dan waktu tempuh 20 – 30 menit (35%). Berdasarkan karakteristik pengendara sepeda motor dikembangkan model sebagai berikut: a. Model membutuhkan lajur sepeda motor (-2 log likehood = 251,699a) : b. Model membutuhkan Ruang Henti Khusus (-2 log likehood = 370,730a ) : Dimana : Pi = Probabilitas membutuhkan Ruang Henti Khusus e = Bilangan alam (2,718) X2 = Variabel bebas Usia X4 = Variabel bebas Penghasilan X6 = Variabel bebas Kepemilikan Sepeda β0 = Konstanta βi = Koefisien untuk masing-masing variabel Dari model dapat diasumsikan pengendara sepeda motor berusia tua lebih setuju menggunakan Ruang Henti Khusus karena jika usia lebih muda maka mereka akan merasa terhambat dalam perjalanannya karena tidak bisa berhenti saat fase merah dengan bebas di sembarang tempat. Dan pengendara sepeda motor yang memiliki penghasilan setuju menggunakan Ruang Henti Khusus karena akan lebih berhati-hati memakai sepeda motor.Bobot kriteia pemilihan lokasi penyediaan Ruang Henti Khusus di Kota Malang yaitu kriteria aspek keselamatan (35,188%), aspek waktu tempuh (15,592%), aspek kenyamanan (13,397%) , aspek sosial ekonomi (10,589%), aspek biaya pembangunan (9,840%), aspek teknis (9,078%), dan aspek konservasi lingkungan (6,316%). Tingkat konflik yang paling sering terjadi yaitu di jalan Panji Suroso. Nilai keparahan konflik tertinggi terjadi pada jalan Panglima Sudirman. Lajur pendekat direncanakan dengan memanfaatkan sebagian badan jalan selebar 1 m. Sedangkan desain Ruang henti Khusus berdasarkan jumlah sepeda motor yang melanggar lalu lintas dan yang berada dalam area reservoir sehingga desain tiap kaki simpang berbeda.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/388.312 2/ANG/k/2016/041601572
Subjects: 300 Social sciences > 388 Transportation > 388.3 Vehicular transportation
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 20 Jul 2016 15:02
Last Modified: 20 Jul 2016 15:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157385
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item