Kajian Kinerja Operasional Dan Pelayanan Trans Batam Di Kota Batam.

Kurniawan, Andri (2016) Kajian Kinerja Operasional Dan Pelayanan Trans Batam Di Kota Batam. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang dari kajian ini adalah bahwa jumlah penduduk kota Batam lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa memerlukan jasa pelayanan angkutan umum perkotaan yang sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat. Adanyaa angkutan umum Trans Batam yang ada di Kota Batam belum bisa mengurai kemacetan yang ada di jalan protokol Kota Batam, selain itu minat dari masayarakat itu sendiri masih dinilai kurang, sedangkan tujuannya adalah mengkaji kondisi kinerja operasional Trans Batam saat ini dengan mengukur headway, frekuensi kendaraan, kecepatan rata rata dan jumlah penumpang 1 kali perjalanan selain itu mengkaji kinerja pelayanan menurut persepsi pengguna Trans Batam PM 10 Tahun 2012 dan PM 27 Tahun 2015, membuat rekomendasi untuk peningkatan mutu pelayanan Trans Batam dengan metode QFD dan Regresi dari Hasil IPA kuadran 1 . Metode yang digunakan untuk mengetahui kepuasan dan kepentingan berdasarkan persepsi pengguna jasa adalah metode IPA (Importance Performance Analysis), sedangkan metode yang digunakan untuk menilai respon teknis dan prioritas respon yang digunakan adalah metode QFD (Quality Function Deployment), prioritas penanganan yang didapatkan dari Metode QFD masih terdapat unsur subyektif dalam menentukan hubungan antara respon teknis dengan atribut yang perlu mendapatkan penanganan, untuk itu metode regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor yang berpengaruh sehingga akan diketahui urutan prioritas sesuai dengan model regresi yang didapatkan secara objektif. Sedangkan untuk teknik survei dilakukan dengan survei statis dan dinamis, salah satu survei dinamis yaitu dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada penumpang Trans Batam di dalam bus yang dilakukan dalam waktu kurang lebih 1 minggu dengan target jumlah responden 411, survei statis mencatat jumlah penumpang yang naik dan turun, mencatat jam berangkat dan jam tiba, sedangkan wawancara pada pihak pengelola Trans Batam dilakukan pada tanggal 29 Juni 2016 dengan agenda wawancara dan tanya jawab yang diterima oleh kepala UPT Trans Batam. Hasil dari kajian ini adalah bahwa kinerja operasional Trans Batam dilihat dari headway kurang memuaskan yang mana standar dari word bank 1987 tentang urban transport bahwa standar headway adalah 6 sampai dengan 12 menit sedangangkan headway Trans Batam rata rata 21 menit sehingga harus ada perbaikan berupa penambahan frekuensi kendaraan untuk memeperpendek headway, untuk frekuensi Trans Batam juga kurang maksimal yang mana sesuai standar Word Bank 1987 tentang urban Transport bahwa frekuensi kendaraan adalah 6 samapi dengan 12 kendaraan tiap jammnya tetapi pada Trans Batam hanya 3 kendaraan saja tiap jamnya sehingga perlu penambahan jam operasi kendaraan misal dari 3 kali operasi ditambah 5 atau 6 kali operasi sesua kebutuhan tetapi dengan konsekuensi biaya operasi kendaraa akan naik, untuk jumlah penumpang 1 kali perjalanan sebenarnya sudah mendekati 70% sesuai standar PP No 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan yaitu koridor 3 yang mana rata rata jumlah penumpang 1 kali perjalanannya 67%,dan untuk kecepatan perjalanan sudah cukup bagus yaitu dibawah 30 km per jam sehingga sudah sesuai dengan PP Nomor 41 tentang Angkutan Jalan Kemudian hasil metode IPA didapatkan atribut atribut yang masuk dalam Kuadran 1 sebanyak 12 variabel yang mana dari 12 tersebut 8 adalah variabel yang bermasalah terhadap angkutan umum/Trans Batam sedangkan 4 variabel lainnya bermasalah pada halte Trans Batam,yang mana sesuai hasil yang didapat dari hasil survei tersebut harus ada tindakan dari pengelola Trans Batam, dengan perbaikan yaitu ketepatan waktu keberangkatan, pelayanan ditingkatakan dengan perbaikan informasi informasi tentang Trans Batam, Penanganan yang harus dilakukan berdasarkan dari analisis QFD untuk hasil yang lebih baik pada kinerja pelayanan Trans Batam semua koridor yang paling utama adalah Menambah informasi tanggap darurat tiap Trans Batam, melengkapi bus dengan lampu atau peringatan ada bahaya di dalam bus, memberikan pelayanan lebih baik dan ketepatan waktu kedatangan, melengkapi tiap tiap bus P3K untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan, sedangkan model persamaan kinerja pelayanan Trans Batam berdasarkan atribut yang bermasalah yaitu Y = 7,048 + 1,176 X1 + 1,317 X2 + 1,013 X12 + 1,198 X24 + 1,068 X26 + 1,304 X39 + 1,218 X44 + 1,044 X45 dimana Y adalah total kinerja pelayanan Trans Batam pada IPA kuadran 1 (variabel terikat) sedangkan X1 adalah variabel informasi gangguan keamanan di halte, X6 adalah variabel lampu isyarat tanda bahaya, X12 adalah variabel informasi tanggap darurat, X24 adalah variabel fasilitas kebersihan di halte, X26 adalah variabel fasilitas kemudahan naik turun penumpang di halte, X39 adalah variabel waktu tunggu, X44 adalah variabel ketepatan jadwal keberangkatan, dan X45 adalah variabel informasi gangguan perjalanan. Dengan nilai hasil survei dimasukan maka nilai Y sebagai berikut Y =7,048 + 1,176 (2,903)+ 1,317(3,305) + 1,013(3,160) + 1,198(2,805) +1,068(3,295) + 1,304(2,965) + 1,218(3,138) + 1,044(3,345) = 7,048 + 3,414+ 4,353+ 3,201 + 3,360 + 3,519 + 3,822 + 3,492 + 3,866 =36,075 Y adalah 36,075 masih berada diatas nilai X semua = 3 yang artinya diatas nilai model cukup bagus. Jika diintepretasikan ke dalam prosentase nilai kinerja, maka nilai kinerja total adalah (36,075/53,74)X100% = 67% diambil dari nilai maksimal total kinerja menurut model yaitu dengan nilai masing-masing 5.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/388.04/KUR/k/2016/041611205
Subjects: 300 Social sciences > 388 Transportation > 388.04 Special topics of transportation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Dec 2016 14:14
Last Modified: 22 Dec 2016 14:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157368
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item