Strategi Penanggulangan Dampak Lingkungan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Guna Menuju Eco Airport.

Sondakh, DanielStefanusImanuel (2014) Strategi Penanggulangan Dampak Lingkungan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Guna Menuju Eco Airport. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bandar udara sebagai infrastruktur transportasi udara mempunyai banyak elemen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk Sistem Operasi Pelayanan Jasa Kebandarudaraan. Sistem operasi bandar udara tidak hanya difokuskan pada pergerakan penumpang dan barang saja tapi juga memberi peran pada sistem kontrol kualitas lingkungan, seperti manajemen limbah dan buangan, manajemen penggunaan energi, pemanfaatan lingkungan (luas lahan kosong sekitar bandar udara) guna mencegah dan mengurangi polusi kebisingan, serta mengembangkan keharmonisan bandar udara terhadap wilayahnya. Pada prakteknya, banyak bandara menghadapi beberapa masalah lingkungan, antara lain kebisingan yang berasal dari mesin pesawat, bertambahnya penerbangan pada malam hari sehingga menimbulkan gangguan kebisingan yang lebih besar bagi penduduk sekitar, polusi udara yang berasal dari pesawat terbang dan kendaraan roda dua maupun roda empat serta kemacetan lalu lintas yang diakibatkan oleh banyaknya kendaraan yang masuk ataupun keluar bandara. Disamping itu, pengoperasian dan penyelenggaraan bandar udara dan segala aktifitasnya dapat menimbulkan dampak terhadap pekerja, masyarakat dan lingkungan sekitar bandar udara. Strategi Eco Airport adalah implementasi prinsip-prinsip konservasi lingkungan terhadap pengelolaan Bandar udara guna mewujudkan bandara yang dapat beroperasi sejalan dengan perspektif lingkungan global, memenuhi tuntutan pembangunan berkelanjutan, mengelola Tata Guna Lahan dan membina harmonisasi dengan lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk Memetakan permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan operasional bandara, Mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk strategi Eco-Airport dan Membuat rumusan strategi Eco-Airport bagi Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan konsep Eco Airport dan konsep Manajemen Strategis. Sedangkan metode analisisnya menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) serta matriks Leopold. Dari analisis metode IPA diperoleh pemetaan isu-isu lingkungan Bandara Internasional Sam Ratulangi sebagai berikut, terdapat 5 (lima) Isu-isu lingkungan bandara yang masih memerlukan penanganan lebih baik lagi yaitu: Pengendalian polusi udara; Pengendalian Kebisingan; Pengelolaan sampah organik; Kesehatan masyarakat dan Isu Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Hasil analisis berdasarkan metode AHP pada pengolahan horisontal diperoleh identifikasi faktor-faktor penyusun strategi adalah Polusi Suara dan Udara dengan bobot 0,249 (prioritas I), dan diikuti secara berurutan berdasarkan prioritasnya, adalah faktor Konsumsi Energi dan Emisi GRK (0,239), Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan (0,199), Sosial Kemasyarakatan (0,174) dan Sampah/Limbah Operasional (0,139). Sedangkan dari pengolahan vertikal dihasilkan alternatif-alternatif guna membangun strategi Eco Airport yaitu Pengendalian Polusi (1,000), Peningkatan Operasional yang ramah dengan lingkungan Global (0,843), Peningkatan Kapabilitas Bandara (0,617), Peningkatan Harmonisasi Bandara dengan Wilayah sekitar (0,558), Pengendalian KKOP (0,334) dan Manajemen Resiko (0,238). Berdasarkan hasil di atas maka disusun formula Strategi Penanggulangan Dampak Lingkungan Bandara Sam Ratulangi Manado yang diberi nama Strategi Eco Airport Sam Ratulangi (SEASR), yaitu: Nama Strategi: SEASR (Strategi Eco Airport Sam Ratulangi) Formula:  Pengendalian Polusi Bandara  Operasional Bandara yang ramah dengan perspektif lingkungan global  Peningkatan Kapabilitas Bandara  Harmonisasi Wilayah sekitar Bandara  Pengendalian KKOP Bandara  Manajemen Resiko Bandara Prasyarat: Faktor Eksternal:  Tuntutan global  Kebijakan Pemerintah  Perkembangan Industri  Tata Guna Lahan Faktor Internal:  Peningkatan aktifitas operasional  Aktifitas dan Fasilitas pendukung  Kapasitas Terminal  Green building  Infrastruktur dan Sarana  Corporate Social Responsibility  Pelanggaran KKOP Sistem Penunjang:  Rencana operasional (Renop)  Rencana Kelola Lingkungan (RKL)  Standar Operasi Prosedur (SOP) Sumberdaya: 3M: Man; Money, Machine Umpan Balik:  Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)  Satuan Pengawasan Internal (SPI) Implikasi teoritis penelitian ini adalah menuntut adanya kemampuan perusahaan yang adaptif dengan prasyarat lingkungan strategis yang dinamis dan berpotensi mempengaruhi kelangsungan operasional bandara. Lebih dari itu perusahaan dituntut untuk dapat mengintegrasikan dan menyinergikan setiap komponen yang ada di dalam suatu bandar udara, baik infrastruktur, sumberdaya maupun pelayanan. Jika hal ini terpenuhi maka berdampak pada terpeliharanya lingkungan (aspek lingkungan) dan biaya operasional perusahaan juga akan berkurang (karena biaya energi dan pemeliharaan berkurang) sehingga terjadi peningkatan laba perusahaan. Hal ini akan berimplikasi perusahaan harus menaikkan alokasi anggaran bagi program CSR (aspek sosial) dan membawa dampak meningkatnya taraf hidup masyarakat (aspek ekonomi). Pada akhirnya kondisi pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development) dapat terwujud. Implikasi kebijakan antara lain tersedianya regulasi yang dapat mengintegrasikan SEARS dengan Keputusan Dirjen Perhubungan Udara RI No. SKEP/124/VI/ 2009 dan Perencanaan Strategis Angkasa Pura Airports sebagai payung hukum implementasinya. Kemudian sebagai upaya mewujudakn operasional bandara yang ramah dengan perspektif lingkungan global maka dituntut adanya regulasi pemanfaatan sumber energi alternatif, yaitu energi panas bumi. Implikasi lainnya adalah tuntutan bagi peningkatan kapasitas sumberdaya yang dibutuhkan bagi implementasi SEARS ini. Kebaruan (novelty) penelitian ini terletak pada elaborasi konsep Eco Airport ke dalam konsep Manajemen Strategik yang menghasilkan strategi penanggulangan dampak lingkungan bandara Sam Ratulangi, SEARS, yang secara teoritis terbukti tidak saja dapat berfungsi pada aspek lingkungan, tapi juga pada aspek sosial dan aspek ekonomi sehingga dapat mewujudkan pembangunan bandara Sam Ratulangi yang berkelanjutan. Dengan demikan Konsep Strategi Eco Airport Sam Ratulangi (SEASR) ini dapat dijadikan kontribusi dari penelitian ini bagi pengembangan iptek khususnya bagi pengembangan ilmu Manajemen Bandar Udara guna mewujudkan bandara yang ramah lingkungan (Eco Airport). Sebagai rekomendasinya, Pertama, Perlunya dibangun kemampuan perusahaan yang adaptif dengan prasyarat lingkungan strategis yang dinamis dan berpotensi mempengaruhi kelangsungan operasional bandara. Kedua, Diperlukan komitmen manajerial dalam rangka mengalokasikan anggaran yang proporsional bagi pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat di lingkungan Bandara Sam Ratulangi Manado sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan terhadap lingkungannya. Ketiga, Diperlukan kebijakan pengaturan (regulasi) tambahan yang dapat menyinergikan Keputusan Dirjen Perhubungan Udara RI No. SKEP/124/VI/ 2009 dan Perencanaan Strategis Angkasa Pura Airports sehingga SEARS dapat terintegrasi secara utuh ke dalam kebijakan manajerial perusahaan. Keempat, Perlunya kajian yang komprehensif dan sinergitas para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten untuk pembuatan kebijakan berkaitan dengan pemanfaatan energi alternatif panas bumi guna implementasi strategi mewujudkan operasional bandara yang ramah dengan perspektif lingkungan global. Kelima, Diperlukan berbagai jenis pelatihan dan kursus yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus guna peningkatan kapasitas SDM. Keenam, Diperlukan komitmen bersama yang tinggi terhadap tupoksi dan struktur organisasi dari seluruh jajaran manajemen Angkasa Pura Airports sehingga fungsi koordinasi dan kerjasama antar komponen dan stakeholder (pemerintah, swasta, maupun masyarakat) dapat berjalan baik. Ketujuh, Penelitian ini masih perlu untuk dilanjutkan pada konteks untuk membuktikan secara empiris ketika SEARS diimplementasikan apakah sesuai dengan hasil peneliti

English Abstract

Airport as an air transportation infrastructure has many elements are mutually interact with one another resulting an airport operating system. The system not only focused on passengers movement and goods but also gives the role of quality control system on the environment, such as the wastewater management, energy usage, environment utilization (empty area around airports) in order to prevent and reduce noise pollution, as well as developing airport harmony with its territory. Practically, many airports have some environmental problems, such as noise from aircraft engines and night flights growth both raised noise disturbance for the population, air pollution emission both from aircraft and vehicles (2 or 4 wheels) and traffic jams caused by many of enter or exit the airport vehicles. In addition airport operation and all its activities impact on workers, communities and the environment around the airport. Eco Airport strategy are the environmental conservation principles implementation into airport management in order to realize an airport operation which could follow a global environmental perspective, organizing the airport capability of its development to suit the needs of sustainable development, land use and develop the harmony of airports toward its territory. This research aims to map the environmental problems related to airport operations; to identify the Eco-Airport strategy builder factors and to formulate the Sam Ratulangi Eco-Airport`s strategies. This research conducted using the Strategic Managemnet, Eco Airport approach concept and the Importance Performance Analysis (IPA) and the Analytical Hierarchy Process (AHP) as analysis data method. By the IPA is obtained the environmental issues of Sam Ratulangi international airport as follows, there are 5 (five) airport environmental issues which still need better handling, namely: air pollution control; noise control; organic waste management; public health and community economic development issues. By the AHP in horizontal processing obtained strategy builder factors are noise pollution and air with the weight of 0,249 and followe by energy consumption and GHG emission (0,239), improved infrastructure and facilities service (0,199), social development (0,174) and waste operations (0,139). Whereas the vertical process resulted alternatives in order to build an Eco Airport strategy namely pollution control (1,000), global environmental friendly operation improvement (0,843), Airport capability improvements (0,617), enhanced harmonization in the area around the airport (0,558), Aviation Obstacles Limitations Surfaces (AOLS) Control (0,334) and risk management (0,238). Based on the above results, the formula prepared an Environmental Impact Mitigation Strategy of Sam Ratulangi Airport, named Strategi Eco Airport Sam Ratulangi (SEASR), as follow:

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/387.740 42/SON/s/2014/061501323
Subjects: 300 Social sciences > 387 Water, air, space transportation > 387.7 Air transportation
Divisions: Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 Apr 2015 10:16
Last Modified: 29 Apr 2015 10:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157366
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item