Food Logistics at the Time of Disaster Merapi Volcano Eruption in 2010

Saptoto, SarastomoAri (2014) Food Logistics at the Time of Disaster Merapi Volcano Eruption in 2010. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di dalam Dekade terakhir, Indonesia telah dikejutkan oleh beberapa bencana, termasuk Erupsi Gunung Merapi 2010 di Sleman. Dari 1672 hingga 2010, Merapi Volcano memiliki 80 peristiwa erupsi, yang terjadi kira-kira setiap 4 tahun sekali. NS peristiwa erupsi 2010 adalah yang terbesar di antara lima yang telah terjadi sejak itu 1994. Letusan 2010, yang menghasilkan sejumlah besar orang yang dipindahkan secara internal (IDP), disebabkan Beberapa masalah dalam manajemen bencana, khususnya di bidang makanan logistik. Koordinasi logistik pangan antara pemerintah dan pihak lain itu penting. Penelitian ini menggambarkan stok makanan, transportasi, dan sumber daya manusia sebagai faktor yang mempengaruhi logistik pangan, dan Ini memeriksa masalah yang terkait untuk mengoordinasikan logistik pangan. Sebagai studi banding, penelitian ini juga memberikan kebijakan Implikasi untuk meningkatkan manajemen logistik pangan. Data dikumpulkan dari wawancara yang dilakukan dengan 16 responden, yang terdiri dari 3 pejabat pemerintah daerah, 7 perwira desa, dan 6 anggota Lembaga sosial yang berbasis di 7 desa yang berbeda dari Distrik Sleman. Di dalam kasus erupsi gunung berapi Merapi, ada beberapa masalah dengan makanan Logistik, yang termasuk barang yang rusak, makanan kadaluarsa, waktu yang tidak memadai dialokasikan untuk memuat dan membongkar makanan dan barang, tidak memiliki cukup kendaraan untuk Distribusi, kendaraan distribusi dimuat lebih dari kapasitas, distribusi Petugas terlalu banyak bekerja, dan petugas diberi terlalu banyak peran. Fter letusan terjadi, itu Masalah-masalah berikut terjadi dengan upaya koordinasi: (1) fasilitator tidak efektif, yang berarti bahwa jumlah IDP tidak dapat dipantau dan (2) kebutuhan IDP, menurut data dan informasi yang dikumpulkan, adalah sering tertunda, tidak pasti, dan tidak jelas. Logistik makanan selama gunung berapi Merapi Erupsi 2010 diganggu oleh pertimbangan waktu, kualitas, kuantitas, dan kebutuhan. Berdasarkan studi perbandingan ini, implikasi kebijakan Untuk meningkatkan pengelolaan logistik makanan adalah: (1) mengumpulkan data dan Informasi tentang IDP sebagai basis untuk membeli makanan dan barang. (2) mengumpulkan Data, pemetaan HALLS, dan meningkatkan gudang utama di tingkat kabupaten. (3) berkolaborasi dengan pihak lain, seperti militer, untuk menyediakan truk dan personel dengan kapasitas dan kemampuan yang lebih baik. (4) Berkolaborasi dengan ahli logistik profesional dalam manajemen gudang bencana. dan (5) yang melibatkan dan mengoptimalkan lembaga sosial / pekerja sosial sebagai fasilitator antara Pemerintah Daerah Daerah Sleman dan desa / kamp.

English Abstract

In the last decade, Indonesia has been struck by several disasters, including the 2010 eruptions of Merapi volcano in Sleman. From 1672 to 2010, Merapi Volcano had 80 eruption events, which occurred approximately once every 4 years. The eruption event of 2010 was the biggest among the five that have occurred since 1994. The 2010 eruption, which produced a   large number of Internally Displaced People (IDP),   caused some problems in disaster management, particularly in the area of food logistics. The coordination of food logistics between the   government and other parties is important. This study describes food stock, transportation, and human resources as factors influencing food logistics, and it examines problems   related to coordinating food logistics. As a comparative study, this study also provides   policy implications for improving food logistics management. Data were collected from interviews conducted with 16 respondents, who consisted of 3 local government officers, 7 village officers, and 6 members of social institutions based in 7 different villages of Sleman District . In the Merapi Volcano eruptions case, there were several problems with food logistics, which included broken goods, expired food, inadequate time allocated for loading and unloading food and goods, not having enough vehicles for distribution, distribution vehicles being loaded over capacity, distribution officers being overworked, and officers being given too many roles. A fter the eruptions happened, the following problems occurred with the coordination efforts: (1) the facilitators were not effective, which meant that the number of IDP could not be monitored and (2) the needs of IDP, according to gathered data and information, were often delayed, uncertain, and unclear. Food logistics during the Merapi Volcano eruptions of 2010 was plagued by improper considerations of time, quality, quantity, and needs. Based on this comparative study, the policy implications for improving the management of food logistics are: (1) collecting data and information about IDP as a base for purchasing food and goods; (2) collecting data,   mapping halls, and upgrading the main warehouse at the district level; (3) collaborating with other parties, such as the military, to provide trucks and personnel with better capacity and capability; (4) collaborating with professional logisticians in disaster warehouse management; and (5) involving and optimizing social institutions/social workers as facilitators between the Sleman District local government and the villages/camps.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/363.8/SAP/f/2014/041501228
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.8 Food supply
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 03 Jul 2015 10:11
Last Modified: 14 Mar 2019 02:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157239
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item