Pengalaman Tenaga Kerja Indonesia (Tki) Yang Mengalami Abuse

Darthayasa, INengah (2016) Pengalaman Tenaga Kerja Indonesia (Tki) Yang Mengalami Abuse. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masalah kesehatan jiwa pada pekerja migran di luar negeri terus mengalami peningkatan. Hal ini diakibatkan karena kerentanan para pekerja migran terhadap masalah hukum, kekerasan fisik, sosial ataupun psikis. Banyak pekerja migran di luar negeri berada dalam situasi lingkungan kerja yang kurang aman, lingkungan perumahan yang minim sanitasi, rumah tak layak huni, kurangnya akses ke pelayanan kesehatan dan mengalami berbagai perlakuan kekerasan selama menjalankan pekerjaan. Perlakuan tidak menyenangkan yang sering dialami oleh pekerja migran selama berada di luar negeri adalah abuse.Abuse merupakan perlakuan yang secara sengaja dilakukan untuk melukai perasaan orang lain baik secara fisik, psikis, sosial, seksual, moral, verbal dan ekonomi. Berbagai bentuk abuse yang sering dialami oleh para TKI diantaranya adalah pemerasan, pelecehan seksual, penghinaan, penyiksaan dalam tahanan dan bentuk-bentuk perilaku kekerasan lainnya. Pengalaman abuse yang dialami oleh TKI tersebut menimbulkan dampak trauma psikologis yang dapat meningkatkan resiko mereka mengalami masalah kesehatan jiwa. Perasaan yang dialami pekerja migran yang mengalami abuse diantaranya adalah ketakutan, perasaan terisolasi, kesulitan tidur, kebingungan dan mudah merasa lelah. Sikap pekerja migran yang tidak melaporkan kejadian menyebabkan kejadian ini terus berulang. Dampak perilaku abuse terhadap pekerja migran dapat mempengaruhi kesehatan individu baik kesehatan fisik maupun psikis. Survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di kabupaten Lombok Timur terhadap 3 orang mantan TKI yang sedang dalam proses pendampingan oleh pihak Serikat Buruh Migran Indonesia Kabupaten Lombok Timur menyampaikan pengalaman yang kurang menyenangkan selama menjadi TKI. Pengalaman tersebut diantaranya adalah gaji yang tidak dibayarkan, penghinaan, pemaksaan bekerja dan penyiksaan selama di luar negeri. Tujuan umum penelitian ini yaitu mengeksplorasi Pengalaman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengalami abuse. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini yaitu mengeksplorasi persepsi tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI), mengeksplorasi persepsi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tentang abuse, mengeksplorasi perasaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengalami abuse, mengeksplorasi sikap dan tindakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengalami abuse dan mengeksplorasi makna pengalaman menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengalami abuse. viii Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretif. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Partisipan yang dipilih dalam penelitian ini adalah 9 orang yaitu 7 orang merupakan Tenaga Kerja Indonesia korban abusedan dua partisipan tambahan dari pemegang kebijakan TKI dan pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia. Setelah partisipan menandatangani formulir kesediaan menjadi partisipan, maka peneliti dan partisipan menyepakati waktu dan tempat dilakukannya wawancara. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan open ended interview dengan pertanyaan semi terstruktur selama 30-60 menit. Tempat dan waktu wawancara dilakukan di rumah partisipan pada saat pagi dan siang hari sesuai dengan kontrak yang telah dibuat. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis hermeneutics dari Streubert & Carpenter. Hasil analisa data di dapatkan delapan tema dari masing-masing tujuan penelitian, yaitu:1) Tidak paham kondisi pekerjaan di luar negeri,2) Mendapat perlakuan yang tidak manusiawi,3) Mengalami permasalahan kesehatan, 4) Merasakan penderitaan menjadi TKI, 5) Tema tidak berdaya menghadapi permasalahan, 6) Mencoba mengupayakan kebebasan diri, 7) Mencari sumber dukungan dan 8) Membutuhkan keberpihakan pemerintah terhadap TKI. Pemahaman TKI yang masih minim tentang kondisi pekerjaan di luar negeri merupakan masalah yang banyak dialami oleh TKI. Hal ini dapat meningkatkan resiko pada para pekerja migran mengalami abuse. Abuse yang dialami oleh TKI menyebabkan terjadinya permasalahan kesehatan baik fisik maupun psikis. Permasalahan fisik atau trauma pada fisik dan permasalahan psikis bisa menjadi salah satu faktor predisposisi ataupun presipitasi terjadinya masalah jiwa. Respon yang ditunjukkan dalam menghadapi abuse berupa munculnya mekanisme pertahanan diri. Mekanisme pertahanan diri merupakan cara individu untuk mengatasi permasalahan yang dialami baik secara sadar maupun tidak sadar. Hasil wawancara dari keseluruhan partisipan menunjukkan bahwa adanya perlakuan yang tidak manusiawi yang dialami oleh TKI di luar negeri. Perlakuan tidak manusiawi tersebut diantaranya dalam bentuk penganiayaan fisik, penganiayaan psikis, pembatasan kebebasan, pembatasan akses kesehatan, penghinaan melalui kata-kata dan pengekangan hak ekonomi. TKI merasakan hal yang dialami sebagai sebuah penderitaan diri yang menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan baik fisik maupun psikis. Adapun strategi yang dilakukan TKI dalam melepaskan diri dari perlakuan abuse diantaranya menerima keadaan dalam ketidakberdayaan, mengupayakan kebebasan diri dan mencari sumber dukungan.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/362.2/DAR/p/2016/041611255
Subjects: 300 Social sciences > 362 Social problems of and services to groups of people > 362.2 People with mental illness and disabilities
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 15 Mar 2017 10:44
Last Modified: 15 Mar 2017 10:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157123
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item