Su`udi (2014) Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Mekanisme Koping Pasien Fraktur Ekstremitas Bawah Tertutup melalui Pendekatan Model Adaptasi Sister Callista Roy di IGD RS Muhammadiyah Lamongan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Fraktur ekstremitas bawah tertutup merupakan terputusnya kontinuitas jaringan tulang/tulang rawan yang terjadi pada ekstremitas bawah dan tidak ada hubungan patahan tulang dengan dunia luar, umumnya disebabkan oleh ruda paksa. Perubahan fisik yang terjadi pada pasien fraktur ekstremitas bawah tertutup dan perubahan lingkungan karena pasien harus menjalani perawatan di IGD menyebabkan adanya respon kecemasan pada diri pasien. Hasil observasi di IGD Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan didapatkan gambaran adanya perubahan citra diri dan stres pada pasien fraktur ekstremitas bawah tertutup, pasien mengeluh tentang sakit yang dialami karena harus menjalani proses penyembuhan yang lama, pasien merasa cemas dan takut akan kecacatan akibat kakinya yang patah tulang dan merasa tidak berdaya untuk melakukan aktifitas akibat perubahan fisik yang dialami. Respon cemas yang terjadi pada pasien fraktur ekstremitas bawah tertutup sangat berkaitan dengan mekanisme koping yang dimilikinya. Mekanisme koping yang baik membentuk respon psikologis yang baik, respon psikologis yang baik sangat berperan dalam menunjang proses kesembuhan. Mekanisme koping merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk menghadapi perubahan yang terjadi pada dirinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi mekanisme koping meliputi: harapan kemampuan diri ( self-efficacy ), dukungan sosial, optimisme, pendidikan, pengetahuan dan jenis kelamin. Salah satu teori model keperawatan yang menunjang perkembangan keperawatan adalah teori model adaptasi Sister Callista Roy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan mekanisme koping pasien fraktur ekstremitas bawah tertutup melalui pendekatan model adaptasi Sister Callista Roy di IGD RS Muhammadiyah Lamongan. Penelitian ini bersifat kuantitatif, menggunakan metode studi deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan di IGD RS Muhammadiyah Lamongan, pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2014. Prosedur sampling dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling ( purposive sampling ), jumlah sampel penelitian sebanyak 31 responden. Analisa data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi square , analisis multivariat menggunakan uji statistik regresi logistik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil uji chi square diketahui terdapat 5 faktor yang berhubungan dengan mekanisme koping yaitu harapan kemampuan diri (p = 0,000; OR = 26,667), dukungan sosial (p = 0,000; OR = 42,000), optimisme (p = 0,003; OR = 11,667), pendidikan (p = 0,002; OR = 26,667), pengetahuan (p = 0,002; OR = 14,300). Sedangkan jenis kelamin tidak berhubungan dengan mekanisme koping (p = 0,409). Hasil uji regresi logistik diketahui bahwa faktor yang paling berhubungan dengan mekanisme koping yaitu dukungan sosial (p = 0,014; OR = 29,203) dan harapan kemampuan diri (p = 0,023; OR = 17,941). Peningkatan dukungan sosial dan harapan kemampuan diri merupakan sumber yang baik untuk meningkatkan mekanisme koping pasien fraktur ekstremitas bawah tertutup di IGD. Intervensi keperawatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien untuk melakukan mekanisme koping adaptasi sesuai model adaptasi Sister Callista Roy berdasarkan stimulus harapan kemampuan diri dan dukungan sosial dengan cara: mendukung upaya atau aktivitas pasien, melibatkan pasien dalam setiap tindakan, melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan yang menyangkut dirinya, memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit yang dideritanya, mengajak pasien berkomunikasi ketika setiap kali perawat akan melakukan tindakan, memberikan motivasi dan meyakinkan kepada pasien bahwa penyakitnya bisa disembuhkan walaupun sekecil apapun harapan untuk sembuh, memberikan dukungan: moril, materiil (khususnya kelurga) dan memberikan dukungan spiritual.
English Abstract
Closed lower extremities fracture is the break of bone/cartilage tissue continuity at the lower extremity and nor relation of bone fracture with outside world, in generally caused by forces. The occurred physical change at the patients of closed lower extremities fracture and the environmental change because patient should experience treatment at the emergency unit cause the anxiousness response from the patients. Observation results at Emergency Unit of Muhammadiyah Hospital of Lamongan obtained figure of the self image change and stress at the patients, they were complained because they should experience long treatment, they were anxious and afraid to the disability from the broken bone, and helpless to do their activities because of the physical change. The occurred anxious response at the patients related with their coping mechanism . The good coping mechanism formed good psychological process and influenced the treatment. The coping mechanism is effort done by someone to face the occurred change to their body. Some factors that influence the coping mechanism include: self efficacy, social support, optimism, education, knowledge and gender. One of nursing model theories that support the nursing development is adaptation model of Sister Callista Roy. The research aimed at analyzing the factors that relate with patient coping mechanism of closed lower extremities fracture through adaptation model of Sister Callista Roy at emergency unit of Muhammadiyah Hospital of Lamongan. It was quantitative research, used descriptive correlative method with cross sectional approach. The research was done at Emergency Unit of Muhammadiyah Hospital of Lamongan, the research was done on July to August 2014. The sampling procedure by using non probability sampling (purposive sampling), the samples were 31 respondents. Data analysis by using univariate analysis, bivarite analysis by sing chi square, multivariate analysis by using logistic regression statistic test. Data collection by using questionnaire. Based on the chi square, it known there were 5 factors that related with the coping mechanism, self efficacy (p=0.000; OR=26.667), social support (p=0.000; OR=42.000), optimism (p=0.003; OR=11.667), education (p=0.002, OR=26.667), knowledge (p=0.002, OR=14.300). While the gender did not relate with the coping mechanism (p=0,409). The logistic regression results known that the factor most related with coping mechanism was social support (p =0.014; OR =29.203) and the self efficacy expectation (p=0.023, OR=17.941). The social support improvement and self efficacy expectation were the good source to improve the coping mechanism of closed lower extremities fracture patients in Emergency Unit. The given nursing intervention by nurse to patient to do adaptation coping mechanism suitable with adaptation model of Sister Callista Roy based on the stimulus of self ability expectation and social support by: supporting the effort or creativity of patients, involving patients in each action, involving patient in decision making about the patients, giving needed information/ health education, to invite communication, can be given through motivation and convince the patients that closed lower extremities fracture can be cured although with least recovery expectation, giving support of moral, material (especially the family) and giving spiritual support.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/362.197 158/SUU/a/041408126 |
Subjects: | 300 Social sciences > 362 Social problems of and services to groups of people > 362.1 People with physical illnesses |
Divisions: | S2/S3 > Magister Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 14 Jan 2015 16:32 |
Last Modified: | 14 Jan 2015 16:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157121 |
Actions (login required)
View Item |