Fitria, Yeni (2016) Analisis Korelasi Penerimaan Dengan Harga Diri Orangtua Dan Stres Pengasuhan Dalam Merawat Anak Retardasi Mental Di Sdlb Bhakti Luhur Kota Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Populasi anak retardasi mental menempati angka paling besar dibanding dengan jumlah anak dengan keterbatasan lainnya. Sekitar 85% dari seluruh kasus yang ada merupakan kasus ringan. Meskipun sebagian besar retardasi mental merupakan kasus ringan, namun dampak yang dirasakan keluarga cukup besar, baik secara fisik maupun psikologis. Kondisi anak dengan retardasi mental menjadi stresor tersendiri bagi orangtua karena gangguan kognitif dan fungsi adaptifnya menyebabkan perlunya penanganan khusus dalam berbagai hal. Orangtua dengan anak retardasi mental mengalami stres pengasuhan jika dibandingkan dengan orangtua anak normal. Stres orangtua akan dirasakan lebih berat apabila orangtua memiliki harga diri rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga diri adalah penerimaan. Penulisan menunjukkan bahwa tingkat penolakan orangtua dengan anak retardasi mental lebih tinggi dibandingkan dengan orangtua anak normal. Penolakan orangtua terhadap anak akan mengakibatkan pengasuhan yang buruk dan berdampak pada perilaku anak. Dalam penulisan ini, konsep penerimaan didasarkan pada PARTheory (Parental Acceptance Rejection Theory) yang dikembangkan oleh Rohner (1986), konsep harga diri dikembangkan oleh Coopersmith (1967), dan konsep stres pengasuhan didasarkan pada model stres pengasuhan yang dikembangkan oleh Abidin (1992). Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara penerimaan dengan harga diri orangtua dan stres pengasuhan dalam merawat anak retardasi mental. Rancangan penulisan ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah 43 responden. Instrumen penulisan yang digunakan yaitu Parental Acceptance Rejection Questionnaire/ PARQ, Brief Self esteem Inventory/ BSEI dan Parenting Stres Index Short Form/ PSI-SF. Analisis statistik menggunakan uji korelasi pearson dan analisis jalur (path analysis). Analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan antara penerimaan dengan harga diri orangtua (p= 0,001; r= 0,471; ρ= 0,471). Ada hubungan antara penerimaan orangtua dengan stres pengasuhan (p=0,000; r= -0,554; ρ= -0,383). Ada hubungan antara harga diri orangtua dengan stres pengasuhan (p= 0,000; r= -0,544; ρ= -0,364). Kesimpulan dari penulisan ini adalah terdapat hubungan langsung dan tidak langsung antara penerimaan dengan harga diri orangtua dan stres pengasuhan dalam merawat anak retardasi mental. Untuk meminimalkan stres pengasuhan dalam merawat anak retardasi mental, sebaiknya orangtua lebih meningkatkan penerimaan terhadap kondisi anak dan memahami keterbatasan anak sehingga tidak memberikan tuntutan yang melebihi kemampuan anak. Selain itu orangtua perlu memiliki penilaian positif terhadap diri sendiri sehingga lebih mampu beradaptasi dengan stresor yang dialami.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/362.104/FIT/a/2016/041611242 |
Subjects: | 300 Social sciences > 362 Social problems of and services to groups of people > 362.1 People with physical illnesses |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 27 Mar 2017 09:14 |
Last Modified: | 27 Mar 2017 09:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157083 |
Actions (login required)
View Item |