Teritori Ruang pada Tradisi Sinoman dan Biyada di Dusun Karang Ampel Malang

Putri, Rr (2013) Teritori Ruang pada Tradisi Sinoman dan Biyada di Dusun Karang Ampel Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gotong royong yang terwujud dalam tradisi sinoman dan biyada di Dusun Karang Ampel Malang dipahami masyarakat setempat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial dalam bermasyarakat. Menariknya, dalam pelaksanaan tradisi ini, ruang-ruang yang ada berubah teritorialitasnya dan terjadi perluasan teritori terhadap lingkungan sekitar, namun lingkungan sekitar sama sekali tidak merasa terganggu. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen yang mempengaruhi perubahan teritori ruang yang terjadi dalam tradisi sinoman dan biyada . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menganalisis hasil identifikasi pembentukan teritori berdasar perubahan karakteristik dan fungsi ruang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada 3 sampel dengan kategori profesi yang berbeda, yang masing-masing di dalamnya terbagi menjadi 2 kriteria kekerabatan, yaitu kekerabatan dekat dan kekerabatan jauh. Elemen yang diteliti meliputi perubahan karakteristik ruang (bentuk, batas, ukuran, dan komponen ruang) dan perubahan fungsi ruang, yang berdasarkan perubahan aktivitas di dalam ruang dan pelaku sinoman (pria) dan biyada (wanita). Melalui metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis hasil identifikasi perubahan-perubahan karaktersitik dan fungsi ruang, ditemukan bahwa teritori ruang yang terbentuk dalam tradisi sinoman dan biyada terbagi menjadi 2 macam teritori, yaitu teritori berdasarkan hirarki ruang, yaitu teritori sakral, primer, sekunder, dan publik, serta teritori berdasarkan gender, yaitu teritori pria dan wanita. Arah pergeseran dan luasan teritori ditentukan berdasarkan analisis perubahan karakteristik ruang. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan hasil bahwa teritori ruang yang terbentuk tidak dipengaruhi oleh faktor perbedaan profesi, namun pembentukan teritori ruang dalam tradisi sinoman dan biyada tidak dapat terlepas dari faktor kekerabatan, sehingga terbentuk pola ruang teritori yang berbeda di antara faktor kekerabatan dekat dan kekerabatan jauh.

English Abstract

Mutual cooperation embodied in sinoman and biyada tradition in Dusun Karang Ampel Malang understood in the local community as the fulfillment of social needs in the community. Interestly, in the implementation of this tradition, there are spaces territory changes and do an expansion territory to the environment, but the environment is not at all bothered. This study was conducted to analyze the elements that influence the changes that occur in space territory sinoman tradition and biyada. The method used in this research is qualitative descriptive with anayzing based on identification the result of changes in the characteristics of territory formation and space function. Sampling was done by purposive sampling in 3 samples with different profession categories, which is each of it is divided into 2 criteria of kinship, which is closely kinship and distant kinship. Elements that examined is the changes of the spatial characteristics (shape, boundary, size, and component of space) and the changes of the space function, which is based on the changes of the activity in the space and the change of sinoman (men) and biyada (women) actor. Through a qualitative descriptive method by analyzing results of the identification of changes in the characteristics and space function, it was found that the space formed in the territory sinoman tradition and biyada territory is divided into 2 types, namely territory based on space hierarchical, that is sacred, primary, secondary, and public territory, and territories based on gender, that is male and female territories. The direction and the extention of territory is determined by analysis of the changes in the space characteristics. Based on these results showed that space territorial formed not influenced by differences in the profession, but the establishment of territories in the space in sinoman and biyada tradition can not be separated from kinship factors, thus forming spatial patterns of different territories between kinship factors which is closely kinship and distant kinship.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/361.4/PUT/t/041307031
Subjects: 300 Social sciences > 361 Social problems and services > 361.4 Group work
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 27 Sep 2013 15:55
Last Modified: 07 Oct 2020 06:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157058
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item