Octanazizah, Nidya (2012) Zonasi Kawasan Jembatan Rumpiang di Kabupaten Barito Kuala. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Arahan zonasi kawasan Jembatan Rumpiang berawal dari keinginan dan motivasi yang besar untuk memberikan ide atau pemikiran bagi cepatnya pertumbuhan dan perkembangan wilayah, dimana sangat tepat bila dalam pembangunan daerah lebih banyak menggali potensi-potensi wilayah yang belum dikembangkan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui preferensi masyarakat terhadap Kawasan Jembatan Rumpiang sebagai titik tolak untuk membuat arahan zonasi Kawasan Jembatan Rumpiang di Kabupaten Barito Kuala. Kabupaten ini memiliki suatu objek tujuan masyarakat yaitu Jembatan Rumpiang yang berada pada Desa Bagus dan Desa Bantuil. Namun sejauh ini belum ada penataan kawasan serta pembangunan fasilitas untuk mendukung kegiatan pengunjung, sehingga arahan zonasi ini menjadi sangat menarik untuk dilakukan karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi komunitas masyarakat dan pendapatan daerah Kabupaten Barito Kuala. Pengembangan potensi wilayah harus mempertimbangkan terpenuhinya kebutuhan sosial yang selaras dengan keinginan serta harapan masyarakat, maka dari itu penelitian ini didasarkan atas preferensi masyarakat dalam memilih alternatif fungsi primer kawasan yang akan dikembangkan pada Kawasan Jembatan Rumpiang menggunakan skala pengukuran likert yang kemudian para ahli terkait akan memilih kembali beberapa fungsi sekunder yang menjadi prioritas dan disatukan sehingga membentuk sistem fungsional kawasan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya dengan menggunakan metode Analisis Hirarki Proses (AHP). Setelah itu, dilakukan overlay beberapa variabel terkait dengan fungsi sekunder terpilih dengan menggunakan metode VAC ( Visual Absorption Capability ) untuk menghasilkan kelas lahan kemampuan lahan untuk dilakukan pengembangan kawasan. Selain itu dilakukan pula analisis tapak kawasan, dimana hasil metode VAC dan tapak dapat menghasilkan arahan zonasi kawasan termasuk fasilitas pendukung dan kegiatan yang dikembangkan pada kawasan tersebut. Dari keseluruhan proses penelitian, disimpulkan bahwa masyarakat mendukung dikembangkannya Kawasan Jembatan Rumpiang dengan fungsi kawasan sebagai zona wisata pertanian, wisata budaya, arena bermain, usaha sarana tempat pertemuan, taman kota dan hutan kota. Selain itu, didukung dengan arahan pengembangan zona sungai dan kawasan konservasi atau hutan yang dilindungi pada kelas lahan konservasi. Pada masing-masing zona tersebut diarahkan pula fasilitas pendukung dan kegiatan masyarakat, terutama pengunjung yang mendatangi kawasan tersebut. Arahan zonasi pada Kawasan Jembatan Rumpiang ini diharapkan dapat menguntungkan semua pihak, mensejahterakan masyarakat pada kawasan, memberikan hiburan pada pengunjung dan meningkatkan pendapatan daerah.
English Abstract
Zoning in Rumpiang Bridge area is began from great will and motivation to give idea or thought for accelerating area growth and development, where it is precisely better for area development to dig more area potencies which are not developed yet. This study is aimed to know the society preference toward Rumpiang Bridge area as point of departure to determine zoning for Rumpiang Bridge area in Barito Kuala Regency. This Regency has an object for society destination; it is Rumpiang Bridge in Bagus and Bantuil villages. So far, there is no area structuring also facilities development to support visitors activity, so that this zoning is very interesting to be conducted because it can increase economy income for society and regional income for Barito Kuala Regency. The development of area potency should consider the fulfillment of social need that is harmonious with society need and hope, then, this study is based on the society preference in choosing alternative primary function of developed Rumpiang Bridge area by using Likert scale that furthermore the related experts will choose back many secondary functions that becomes the priority and is combined so that it can form area functional system that interconnected each other by using Analysis Hierarcy Process method. After that, it is conducted overlay on such related variables by chosen secondary function by using Visual Absorption Capability method to result area class, area capability to develop the region. Besides, it is conducted footprint area analysis where the result of VAC method and the footprint can result area zoning includes supporting facilities and activities developed in the area. From all research process, it can be concluded that society support the development of Rumpiang Bridge area by area function as agricultural tourism zone, cultural tourism, playing arena, meeting hall facilities, city park and city forest. Besides, it is supported by zoning development for river and conservation area or forest that is protected in conservation area class. In each zone is directed also the supporting facilities and society activities, especially visitors who visit the area. Zoning in Rumpiang Bridge is expected can give benefit for all parties, welfare for society in the area, gives entertainment for visitors and increasing regional income.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/354.353/OCT/z/041200055 |
Subjects: | 300 Social sciences > 354 Public administration of economy and environment > 354.3 Public administration of environment and natural resources |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 04 Sep 2012 09:50 |
Last Modified: | 04 Sep 2012 09:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157013 |
Actions (login required)
View Item |