Riantoro, Dedy (2012) Kemiskinan di Papua Barat dan Model Pengentasannya (Studi pada Masyarakat Arfak). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi gambaran kemiskinan di Papua Barat dengan fokus kajian kemiskinan pada masyarakat Arfak yang merupakan tipologi masyarakat pegunungan. Papua Barat merupakan Provinsi yang kaya akan sumber daya alam sehingga memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi. Di sisi lain, menurut BPS hingga tahun 2010 Papua Barat masih dikategorikan daerah miskin. Penyebabnya adalah kemiskinan masyarakat dipegunungan. Eksplorasi data difokuskan pada bagaimana pemahaman mengenai makna, dan penyebab kemiskinan masyarakat pada lokasi terpilih. Penelitian ini mempergunakan pendekatan kualitatif dengan maksud agar dapat mengeksplorasi permasalahan kemiskinan hingga ke akarnya. Hasilnya menunjukkan bahwa keterisolasian daerah dan kurangnya perhatian pemerintah menjadi salah satu makna kemiskinan, selain makna kekurangan harta benda. Penyebab kemiskinan dipersepsikan sangat beragam, namun semua bermuara pada kurangnya infrastruktur dan sarana transportasi, rendahnya pendidikan, masalah kesehatan, dan kurangnya perhatian dari pemerintah. Kemiskinan di Papua Barat dapat dikategorikan sebagai kemiskinan kultural dan struktural. Model pengentasannya adalah dalam jangka pendek dengan membuat rekayasa sosial. Sedangkan untuk jangka panjang dapat dilakukan dengan model JADISEHAT yang merupakan akronim dari perbaikan jalan, pendidikan, kesehatan, serta perhatian pemerintah.
English Abstract
This study aims to explore the depiction of poverty in West Papua with a focus on the study of poverty which is the typology of the Arfak mountains. West Papua is a richest province in natural resources that have economic growth rate is very high. On the other hand, according to the BPS to 2010 West Papua is still considered a poor area. The cause is poverty mountain. Data exploration focused on how an understanding of the meaning and causes of poverty in selected communities. The study used a qualitative approach in order to be able to explore the problem of poverty from the root. The results indicate that the isolation of the area and the lack of government attention to be one of the meaning of poverty, lack of meaning in addition to property. Perceived causes of poverty vary considerably, but all comes down to a lack of infrastructure and transportation facilities, lack of education, health issues, and lack of attention from the government. Poverty in West Papua can be categorized as cultural and structural poverty. The model of reduction in the short term by making social engineering. As for the long term to do with the JADISEHAT models, which is an acronym for road repair, education, health and government attention.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/353.533 2/RIA/k/041204424 |
Subjects: | 300 Social sciences > 353 Specific fields of public administration > 353.5 Public administration of social warfare |
Divisions: | S2/S3 > Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 04 Dec 2012 15:11 |
Last Modified: | 04 Dec 2012 15:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156960 |
Actions (login required)
View Item |