Sihombing, EvaMetika (2012) An Analysis of Business Licensing Policy Implementation of Batam’s One Stop Shop and Lessons Learned from Singapore’s Online Business Licensing Service. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia, dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah ke bawah, berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan iklim bisnis untuk mempromosikan kegiatan bisnis. Membangun One Stop Shop (OSS) untuk lisensi bisnis disusun sebagai cara yang efektif untuk memberikan kemudahan komunitas bisnis dalam memulai bisnis. Oleh karena itu, pada tahun 2006 pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mewajibkan pemerintah daerah untuk menerapkan OSS. Batam, sebuah kota di bawah Kepulauan Riau telah memulai implementasi sejak 2001. Kota ini diproyeksikan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh industri dan perdagangan karena lokasinya strategis, tetangga dengan Singapura dan Malaysia. Konteks ini membuat keberadaan OSS Batam signifikan. Setelah lebih dari 10 tahun implementasi, seharusnya telah ditingkatkan. Dari analisis, berdasarkan manajemen publik dan teori tata kelola baru serta implementasi kebijakan publik, menggunakan data primer, sekunder dan survei, ditemukan bahwa secara umum, OSS Batam telah diimplementasikan karena sebagian besar faktor yang dianalisis dengan menggunakan Pendekatan top-down mendukung. Faktor-faktornya adalah: komunikasi yang baik, objektif yang jelas, sumber daya yang memadai, disposisi yang baik dari pelaksana, prosedur operasi standar yang lebih efisien dan efektif, dan teori kausal yang memadai. Namun, ada faktor-faktor terkait yang berpengaruh ditemukan. Mereka adalah otoritas terbatas dari OSS dan dispersi (terfragmentasi) yang dihasilkan oleh statusnya sebagai unit dependen. Ini dikandung bahwa dengan status independen dan sistem terintegrasi, layanan bisa lebih baik. Kebijakan serupa juga diterapkan di Singapura. Bersempa dari modal manusia yaitu pemerintah yang mampu dan berkomitmen dan mengimplementasikan pejabat, dukungan politik dan visi dan tujuan yang jelas tentang penggunaan TIK, pemerintah dapat menerapkan lisensi bisnis online terintegrasi yang disebut layanan lisensi bisnis online (OBL) dengan sukses dan efek menunjukkan manfaatnya ke komunitas dan pemerintah. Diharapkan bahwa temuan analisis ini dapat digunakan sebagai sumber tepercaya dan pemicu untuk peningkatan OSS Batam. Layanan yang lebih efisien dan efektif dari OSS Batam sangat penting untuk meningkatkan daya saing Batam sebagai pusat industri dan perdagangan.
English Abstract
Indonesia, categorized as lower middle income country, is endeavoring to boost its economic growth. One of the efforts done by the government is improving the business climate in order to promote business activities. Establishing One Stop Shop (OSS) for business licensing is conceived an effective way to give the business community ease in starting the business. Therefore, in 2006 the government issued a policy to oblige the local governments to implement OSS. Batam, a city under Riau Islands Province has started the implementation since 2001. The city is projected to be a catalyst of Indonesian economic growth by industries and trades since its location is strategic, neighboring with Singapore and Malaysia. This context makes the existence of Batam`s OSS significant. After more than 10 years of implementation, it should have been improved. From the analysis, based on New Public Management and Governance theories as well as public policy implementation, using primary, secondary data and survey, it is found that in general, Batam`s OSS has been implemented accordingly since most of the factors analysed by using top – down approach are supporting. The factors are: good communication, clear objective, sufficient resources, good disposition of the implementers, more efficient and effective Standard Operating Procedures, and adequate causal theory. However, there are related factors which are influential found constraining. They are the limited authority of OSS and its disperse (fragmented) approval resulted by its status as a dependent unit. It is conceived that by an independent status and integrated system, the service can be better. A similar policy is also implemented in Singapore. Stemming from the human capital namely capable and committed government and implementing officials, political support and clear vision and objective on the use of ICT, the government can implement an integrated online business licensing called Online Business Licensing Service (OBLS) successfully and the effects show benefits to the community and government. It is hoped that the findings of this analysis may be used as a trusted source and a trigger for the improvement of Batam`s OSS. A more efficient and effective service of Batam`s OSS is essential in order to enhance Batam`s competitiveness as a centre of industries and trades.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/352.84/SIH/a/041205175 |
Subjects: | 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.8 Public administration of general forms of control |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 24 Jun 2013 12:28 |
Last Modified: | 24 Jun 2013 12:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156946 |
Actions (login required)
View Item |