Pereira, Martinho (2015) Implementasi Proyek Pembangunan Desentralisasi I dan II untuk Memperkuat Pekonomian di Distrik Bobonaro, Timor-Leste” (Studi di Comissão de Desenvolvimento Distrital Distrik Bobonaro);. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah untuk meneliti fenomena-fenomema dan ketimpangan-ketimpangan dalam Implementasi program pembangunan daerah yang menggunakan sistem Sentralistik (topdown) serta melihat sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah. Dasar Hukum Implementasi Proyek Pembangunan Desentralisasi I dan II Yaitu: Undang-Undang nomor 18 tahun 2011 tentang “Programa de Desenvolvimento Desentralizado I e II” pembentukan badan pelaksana program yaitu Comissão de Desenvolvimento Distrital (CDD) dan Pembentukan Ekipa Verifikasaun, Avaliasaun no Supervizaun (EVAS) sebagai tim Teknis pelaksana lapangan. Rumusan masalah dalam penelitian ini : Bagaimana implementasi proyek pembangunan desentralisasi I dan II untuk memperkuat Perekonomian di Distrik Bobonaro, Timor-Leste?; Bagaimana hasil dan target yang dicapai dalam implementasi proyek pembangunan desentralisasi I dan II untuk Memperkuat Perekonomian di Distrik Bobonaro, Timor-Leste?; Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam implementasi proyek pembangunan desentralisasi I dan II untuk Memperkuat Perekonomian di Distrik Bobonaro, Timor-Leste?. Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan, menganalisis, realitas implementasi proyek PDD di Distrik Bobonaro dalam rangka untuk memperkuat institusi dan menyediakan insfrastruktur dasar di Distrik Bobonaro. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik Pengumpulan data dari wawancara, observasi dan studi dokumen serta analisis data dengan menggunakan pendekatan model proses Implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn (1975) terdapat lima variabel yang sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan yaitu: Sumber-sumber kebijakan, Komunikasi antar Organisasi dan Kegiatan-kegiatan Pelaksanaan, Karakteristik Badan-Badan Pelaksana, Kondisi-Kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik, Kecenderungan Pelaksana (Implementors). Fokus Penelitian 1) Implementasi Proyek Pembangunan Desentralisasi I dan II, 2) hasil dan target yang di capai dalam Implementasi proyek PDD I dan II, 3) faktor pendukug dan penghambat implementasi proyek PDD I dan II. data yang dihimpun dari implementasi proyek pembangunan desentralisasi I dan II akan dianalisis dengan menggunakan model analisis Interaktif (Components of Data Analysis: Interactive Model) yang dikembangkan oleh Miles, Huberman dan Saldana (2013). Hasil temuan penelitian adalah: 1)Sumber daya manusia pelaku implementasi kebijakan yang masih terbatas dan perusahaan sebagai pelaksana proyek yang masih minim sumber daya baik sumber daya manusia, finansial dan material. 2) Komunikasi antar Organisasi dan Kegiatan-kegiatan Pelaksanaan sudah berjalan maksimal. 3) CDD sebagai badan pelaksana telah memaksimalkan seluruh unit kerja yang ada di struktur CDD. 4) Dalam Implementasi proyek PDD ini dengan anggaran yang terbatas sehingga tidak memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan ekonomi masyarakat. 5) Kecenderungan Pelaksana (Implementors) dalam pelaksanaan proyek PDD ini CDD secara konsisten dengan kesediaan, mendukung dan berkomitmen serta menjunjung tinggi fungsi tugas dan tanggung jawab yang diberikan. 6) Keterlambatan pembayaran anggaran proyek menyebabkan implementasi proyek selesai tidak sesuai kalender. 7) koordinasi antara pimpinan CDD dan Para kepala desa kurang maksimal. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) dalam implementasi proyek pembangunan desentralisasi I dan II untuk memperkuat perekonomian di Distrik Bobonaro yang dilakukan oleh CDD ini bersifat sentralistik atau topdown. 2) Implementasi proyek pembangunan desentralisasi I dan II untuk memperkuat perekonomian di Distrik Bobonaro yang meliputi variabel-variabel Sumber-sumber kebijakan, Komunikasi antar Organisasi dan Kegiatan-kegiatan Pelaksanaan, Karakteristik Badan-Badan Pelaksana, Kondisi-Kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik, Kecenderungan Pelaksana (Implementors) belumlah optimal. 3) program PDD ini secara umum belum memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pembangunan fisik dan juga belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Distrik Bobonaro. beberapa saran yang diberikan adalah: 1) Perlu adanya peninjauan kembali oleh Pemerintah Timor-Leste terutama ADN semua perencanaan anggaran untuk proyek kontruksi dan stimasi anggaran proyek agar lebih efektif dan rasional serta tinjauan lokasi yang lebih efektif agar bisa di kelola dalam bahasa aggaran; 2) Administrator Distrik dan Jajarannya dalam Tim CDD perlu meninjau kembali pendekatan kebutuhan dan prioritas dan juga perlu mempertimbangkan pendekatan sumberdaya manusia atau user; 3) Implementasi proyek PDD di Distrik Bobonaro dengan anggaran dibawah $500,000,00 lebih tertujuh pada membangun infrastruktur dasar sehingga tidak berdampak secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan juga belum menyentuh sektor riil. 4) Faktor hambatan dalam implementasi proyek PDD di Distrik Bobonaro seperti: a) Adanya keterlambatan dalam pencairan dana proyek; b) Koordinasi antar anggota CDD yang kurang maksimal karena: Tidak Adanya kantor resmi CDD, Koordinator CDD dan jajarannya untuk turun langsung kelapangan. Peningkatan Komunikasi yang intensif dengan setiap kepala desa.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/352.283/PER/i/2015/041507072 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.2 Organization of administration |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 08 Jan 2016 08:14 |
| Last Modified: | 08 Jan 2016 08:14 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156763 |
Actions (login required)
 |
View Item |