Kesepakatan dan Perwujudan Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Kewarisan Islam

Pratama, NugrohoPutroZaenal (2014) Kesepakatan dan Perwujudan Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Kewarisan Islam. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu prinsip hukum kewarisan Islam adalah prinsip individual. Prinsip individual berarti bahwa masing-masing ahli waris berhak menerima harta warisan untuk dimiliki secara individu atau secara pribadi. Perwujudan pembagian harta warisan seringkali menimbulkan permasalahan. Permasalahan yang mungkin muncul adalah terkait bagaimana perwujudan pembagian harta warisan menurut hukum kewarisan Islam apabila tidak semua ahli waris bersepakat menjual harta warisan, serta bagaimana perwujudan pembagian harta warisan menurut hukum kewarisan Islam apabila masing-masing ahli waris menerima pembagian harta warisan sesuai bagian harta warisannya, tetapi tidak bersepakat mengenai posisi atau wujud harta warisan yang diterimanya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang, pendekatan konsep, pendekatan perbandingan dan pendekatan kasus. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan persoalan dalam penelitian ini, maka hakim berhak untuk memutus agar para ahli waris bersepakat untuk menjual harta waris tersebut dengan berpedoman pada asas individual, dengan demikian akan lebih memudahkan dan adil dalam pembagiannya. Selanjutnya hakim juga berhak untuk menetapkan bagian tertentu atau bidang tanah tertentu untuk ahli waris tertentu. Kewenangan seperti ini harus ada pada hakim, sebab esensi suatu perkara adalah mengakhiri perselisihan. Tidak ada manfaat suatu putusan jika tidak mengakhiri suatu perselisihan.

English Abstract

One of islamic heritance law principles is the individual principle. Individual principle means each individual has the rights to receive his share and own inheritance individually. The realization of inheritance distribution often raises some problems. The problems may be about how the inheritance share should be realized if not all the heirs agree to sell the inheritance; and the realization of inheritance distribution based on islamic ineritance laws if each heir receives the inheritance is entitled to inherit his share, but does not agree with the position or the form of his inheritance share. This study employs juridical normative method. Statutory, conceptual, comparative and case approach are also applied in the study. Based on the result of the study, it is concluded that to resolve this issue, the judge has the right to decide in order to make the heirs agreed to sell the estate based on the individual principles, it will become much easier and fair in its distribution, the judge also has the right to decide certain parts or certain land for certain heir. This kind of responsibility need to be owned by the judge, for the essential of a case is to resolve the dispute. There is no use of a decision if there is no end of the dispute.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/346.052/PRA/k/041405237
Subjects: 300 Social sciences > 346 Private law
Divisions: S2/S3 > Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 16 Sep 2014 13:40
Last Modified: 16 Sep 2014 13:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156523
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item