Analisis Kesesuaian Pasal 209 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam Berdasarkan Hukum Waris Islam Berkaitan dengan Wasiat Wajibah terhadap Anak Angkat

Malik, Liza (2014) Analisis Kesesuaian Pasal 209 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam Berdasarkan Hukum Waris Islam Berkaitan dengan Wasiat Wajibah terhadap Anak Angkat. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kesesuaian ketentuan Pasal 209 tentang pemberian wasiat wajibah terhadap anak angkat dalam Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam yang selanjutnya disebut KHI berdasarkan hukum waris Islam. Metode penelitian dalam tesis ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan tiga macam pendekatan yaitu : a. pendekatan perundang-undangan untuk meneliti berbagai aturan hukum yang menjadi landasan wasiat wajibah; b. pendekatan konseptual untuk meneliti konsep yuridis yang mengatur wasiat wajibah; c. pendekatan analisis konsep hukum untuk mengetahui makna yang terkandung dalam kitab-kitab suci dan peraturan perundang-undangan. Anak angkat dalam hukum waris Islam tidak dikenal, karena orang tua angkat dan anak angkat tidak memiliki hubungan nasab sehingga tidak dapat saling mewaris. Wasiat wajibah yang diberikan terhadap anak angkat berdasarkan Pasal 209 KHI bukanlah kehendak dari pewaris sendiri tetapi karena perintah undang-undang. Menurut peneliti wasiat wajibah yang diberikan kepada anak angkat kurang tepat karena masih dimungkinkan adanya ahli waris yang lebih dekat (dalam hal ini nasabnya) dengan pewaris misalnya ahli waris dzul furudl,ashabah dan dzul arham. Pemberian terhadap anak angkat lebih tepat jika dalam bentuk hibah oleh pewaris sehingga adil juga bagi para ahli waris. Pembagian harta warisan melalui musyawarah oleh para ahli waris maupun pemberian terhadap anak angkat oleh ahli waris melalui musyawarah adalah langkah terbaik karena porsi keadilan bagi masing-masing orang tidak sama. Bisa jadi anak angkat lebih mampu dari ahli waris sesungguhnya atau sebaliknya sehingga mengikhlaskan bagiannya pada para ahli waris ataupun anak angkat yang lebih membutuhkan. Keadaan tersebut dilakukan bila para ahli waris sudah mengetahui haknya masing-masing dan merelakan bagiannya. Unsur kemaslahatan dan keadilan seperti inilah yang diharapkan dalam hukum Islam sehingga menimbulkan hubungan baik serta kemanfaatan yang tepat sasaran.

English Abstract

This Research aim to study and analyse according to rule of Article 209 about gift of wasiat wajibah to foster child in Instruction President of No. 1 Year 1991 about Dissemination Of Kompilasi Hukum Islam is normatif yuridis by using three kinds of approach that is a. approach of legislation to check various law order becoming the basis for wasiat wajibah b. conceptual approach to check concept of yuridis arranging wasiat wajibah c. approach of concept analysis punish to know meaning which implied in holy book and regulation of law invitation. Foster child in Islam hereditary law is unknown to, because foster parent and foster child do not have lineage relation so that cannot each other heir of wasiat wajibah given to foster child pursuant to Article 209 KHI is not will;desire of heir alone but because comand of legislation. According to researcher of wasiat wajibah passed to foster child less precise because still enabled by the existence of nearer heir (in this case its lineage) with heir for example heir of dzul and furudl,ashabah of dzul arham. Gift to foster child more precise if in the form of donation by fair heir so that also to all heir. Division of heritage through deliberation by gift and also heir to foster child by heir through deliberation is best step because justice portion to eache persone. It is possible that foster child more can from real heir or on the contrary can did so that its shares at heir and or more requiring the foster child. The situation conducted when all heir have known its rights of each persone and allow its shares. element of Kemaslahatan and justice like this expected in law of Islam element of Kemaslahatan and justice like this expected in Islam law causing good relation and also correct benefit of target.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/346.052/MAL/a/041406856
Subjects: 300 Social sciences > 346 Private law
Divisions: S2/S3 > Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 06 Nov 2014 16:36
Last Modified: 06 Nov 2014 16:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156517
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item