Analisis Surrogate Mother Sebagai Hak Untuk Melanjutkan Keturunan (Perspektif Hukum Perjanjian)”.

Navisa, FitriaDewi (2015) Analisis Surrogate Mother Sebagai Hak Untuk Melanjutkan Keturunan (Perspektif Hukum Perjanjian)”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hak untuk melanjutkan keturunan merupakan hak asasi yang harus sangat dihormati dandilindungi oleh negara, karena setiap orang berhak untuk membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah dan kehadiran anak dirasa bisa melengkapi kebahagiaan pasangan suami istri, kehadiran anak juga merupakan suatu keharusan dalam berkeluarga. Surrogate mother tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 039/Menkes/SK/I/010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu. Surrogate mother secara implisit dianggap tidak memenuhi syarat sah perjanjian terkait dengan objek dan causa yang halal sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1320 BW. Namun dalam regulasi lainnya, hak untuk melanjutkan keturunan merupakan hak asasi manusia sebagai pemenuhan atas fungsi keluarga. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis membatasi permasalahan: 1) Bagaimana keabsahan surrogate mother sebagai hak asasi manusia untuk melanjutkan keturunan dari perspektif hukum perjanjian?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Kesimpulan dari permasalahan dalam tesis ini adalah: Perjanjian surrogate mother dikatakan sah apabila semua syarat sah dalam perjanjian telah terpenuhi. Selama ini perjanjian surrogate mother terjadi polemik karena dianggap tidak memenuhi syarat objektif yakni berupa objek dan causa yang halal. Prestasi dalam perjanjian surrogate mother dalam hal ini ialah jasa, yakni mengandung sampai melahirkan dan setelah itu menyerahkan anak yang dikandung kepada orang tua pemilik benih. Hoge Raad sejak tahun 1927 mengartikan causa sebagai suatu yang menjadi tujuan para pihak. Berdasarkan pengertian Hoge Raad tersebut, maka surrogate mother bertujuan untuk memperoleh keturunan. Surrogate mother sebagai hak untuk melanjutkan keturunan yang kemungkinan besar akan terjadi di masa yang akan datang, oleh karenanya perlu ada pengaturan secara spesifik tentang surrogate mother dalam undang-undang tersendiri atau dilakukan penambahan dalam Undang-Undang Kesehatan yang sudah ada.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/346.0176/NAV/a/2015/041600050
Subjects: 300 Social sciences > 346 Private law > 346.01 Persons and domestic relations
Divisions: S2/S3 > Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 Mar 2016 13:29
Last Modified: 08 Mar 2016 13:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156387
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item