Fungsi Pembentukan Klaster Gula Kelapa Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Banyuwangi

Cahyantini, Aryntika (2016) Fungsi Pembentukan Klaster Gula Kelapa Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Banyuwangi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Mei 2016 sampai dengan 15 Juni 2016. Di empat kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yaitu Kecamatan Kabat, Rogojampi, Glenmore dan Pesanggaran yang bertujuan untuk mengetahui peran Klaster gula kelapa terhadap pengembangan ekonomi lokal, khususnya sebagai penyerapan tenaga kerja, pendorong peningkatan pendapatan masyarakat dan inovasi produk di Kabupaten Banyuwangi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ekonomi lokal klaster gula kelapa di Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dimana metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods atau penelitian campuran/kombinasi antara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode kuantitatif sebagai metode primer yang dominan sedangkan metode kualitatif sebagai metode sekunder/pendukung yang kurang begitu dominan/berperan ditancapkan (embedded) pada metode kuantitatif. Hasil penelitian dari penelitian ini menujukkan bahwa faktor Sumber Daya Alam adalah faktor yang paling berpengaruh diantara faktor Sumber Daya Manusia, peran pemerintah dan output yaitu dengan nilai 0,407. Pada subfaktor sumber daya alam faktor bahan baku menjadi faktor yang paling berpengaruh yaitu dengan nilai 0,588. Pada faktor sumber daya manusia subfaktor tenaga kerja menjadi faktor yang paling berpengaruh dengan nilai 0,879. Pada faktor peran pemerintah sub faktor pemberian modal menjadi faktor yang paling berpengaruh dengan nilai 0,546. Untuk peran klaster gula kelapa terhadap pengembangan ekonomi lokal, khususnya sebagai penyerapan tenaga kerja, pendorong peningkatan pendapatan masyarakat dan inovasi produk di Kabupaten Banyuwangi. Masyarakat merasakan perbedaan saat dibentuk klaster dimana pada saat di bentuk klaster ini mereka dapat terorganisir dengan baik yaitu adanya lembaga yang menaungi serta ketua kelompok di masing-masing desa serta dengan adanya inovasi gula nonsulfit dan gula semut nonsulfit membuat penghasilan warga semakin bertambah karena harga cukup berbeda yaitu Rp.10.700 untuk gula kelapa sulfit dan 14.080 untuk gula kelapa non sulfit. Selain itu dengan adanya klaster gula kelapa non sulfit ini pangsa pasar semakin jelas karena perusahaan kecap yang besar langsung mengambil pada produksi mereka.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/338.9/CAH/f/2016/041612156
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.9 Economic development and growth
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Jan 2017 08:56
Last Modified: 17 Jan 2017 08:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156077
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item