Syafi`i, Muhammad (2010) Sintesis Peta Potensi Desa Wisata Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Kearifan Lokal di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Konservasi sumberdaya desa adalah salah satu kunci bagi pembangunan desa secara berkelanjutan. Pendekatan pengembangan pariwisata desa saat ini banyak dipakai karena menawarkan pertumbuhan perekonomian desa secara berkelanjutan, serta mampu merangsang upaya-upaya konservsi biodiversitas dan penghargaan terhadap budaya lokal. Untuk mendesain kegiatan tersebut diperlukan upaya pemetaan sumberdaya hayati dan potensi-potensi lain yang terkait dalam upaya pelestarian sumberdya desa. Penelitian ini dilakukan di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang dan merupakan daerah enclave (kantung) dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jenis-jenis potensi atraksi wisata berbasis sumber daya alam di Desa Ngadas, (2) bentuk-bentuk Indigenous Knowledge (IK), sebaran komunitas masyarakat pemelihara IK dan obyek praktek IK, serta (3) persepsi masyarakat Ngadas terhadap pengembangan desa wisata. Penelitian ini mengkombinasikan beberapa metode meliputi eksplorasi sumber daya alam dan budaya, distribusi kuesioner dan menerapkan wawancara semi terstruktur, dan pemetaan distribusi atraksi yang menarik, keduanya budaya dan alam menggunakan GPS (Global Positioning System) dan SIG (Sistem Informasi Geografis). Responden terdiri dari masyarakat umum (yang pernah berkunjung ke Desa Ngadas) dan masyarakat asli Ngadas yang berusia 20-60 tahun. Responden dari masyarakat Ngadas diambil 20% secara acak dari populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis atraksi wisata potensial berbasis sumber daya alam yang ditemukan di Desa Ngadas pada prinsipnya terdiri dari lansekap berupa pemandangan alamiah dan lansekap budaya Tengger. Aset pemandangan alam meliputi pemandangan alam gunung semeru, sementara lansekap budaya meliputi sistem pertanian sayuran diperbukitan tajam dan curam, sumber air Pancuran Peteteh, kawasan lindung cultural Pedanyangan Petren, Pedanyangan Sanggar Agung, dan Punden Kutugan. Masyarakat Ngadas masih menjalankan tata kelola lahan mengikuti tradisi nenek moyang yang dimulai dari kegiatan pertanian tradisional di lereng pegunungan Tengger, meliputi pengolahan lahan pertanian (mola), penanaman bibit (manja), pemupukan (mupuk), perawatan tanaman (mrawat), pemanenan (manen), pembuatan bibit (mbibit). Pemanfaatan lahan di daerah-daerah yang curam telah menghasilkan struktur fisik pertanian lahan pegunungan yang khas masyarakat Tengger (Lansekap budaya) yang berpotensi sebagai atraksi wisata. Selaian lahan pertanian di area curam, bentuk-bentuk lansekap budaya lain yang didapatkan adalah tempat-tempat kebudayaan, religi, dan tempat-tempat yang terkait kegiatan sosio-kultural. Secara spasial, Lokasi-lokasi tersebut cenderung tersebar. Obyek praktek IK terkait kegiatan pertanian tradisional tersebar pada 52 lokasi (26 obyek di sebelah kanan dan 26 obyek di sebelah kiri jalan utama Desa Ngadas), 12 obyek tersebar di area pemukiman masyarakat dan 2 obyek tersebar di area TNBTS. Sedangkan obyek praktek IK terkait keberadaan landsekap budaya antara lain: 2 obyek di area TNBTS, 2 obyek di dalam lokasi pemukiman masyarakat, 1 obyek dibawah lokasi pemukiman masyarakat, 3 obyek diatas area pemukiman warga. Persepsi masyarakat Ngadas terhadap pengembangan desa wisata antara lain dijelaskan sebagai berikut: (1) Secara pengetahuan masyarakat menyatakan setuju bahwa kegiatan petani adalah aset atraksi dan daya tarik wisata, (2) kehidupan tradisional masyarakat Ngadas adalah daya tarik wisata dan (3) kegiatan sosial dan budaya masyarakat Ngadas adalah daya tarik wisata. Pernyataan sangat setuju dinyatakan dengan harapan desa wisata dapat memberikan dampak ekonomi. Secara sikap masyarakat menyatakan setuju bahwa Desa Ngadas dijadikan sebagai desa wisata dan upaya menekuni usaha di bidang wisata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada prinsipnya Desa Ngadas dapat dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata desa yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek-aspek ekonomi, ekologi dan sosial budaya masyarakat desa.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/338.479 1/SYA/s/2010/041002537 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services |
Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2011 10:35 |
Last Modified: | 09 Feb 2011 10:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156044 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |