Andayani, Sriyanti (2012) Pengembangan Kawasan Wisata Balekambang Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perkembangan pariwisata di masa yang akan datang akan menjadi sektor yang strategis terutama dalam kerangka otonomi daerah, maka program pengembangan obyek wisata harus mempertimbangkan kepentingan nasional, regional dan lokal. Keragaman objek wisata dalam suatu daerah akan membantu meningkatkan industri pariwisata di wilayah tersebut. Objek wisata ini akan menjadi pusat daya tarik dan kepuasan bagi wisatawan. Perkembangan pariwisata Kabupaten Malang di sisi selatan terutama Pantai Balekambang, memang belum dapat optimal akibat banyak kendala yang masih belum dapat diselesaikan. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan adanya kajian mengenai Pengembangan Kawasan Wisata Balekambang untuk mengetahui permasalahan dan pengembangan potensi sehingga membantu peran serta Balekambang dalam sektor pariwisata Kabupaten Malang. Masalah yang ada di kawasan wisata ini antara lain minimnya promosi, kondisi infrastruktur menuju dan di kawasan Balekambang menurun dari tahun ke tahun dan tidak ada perbaikan untuk menunjang kawasan wisata, minimnya sarana yang ada di kawasan pantai, dan masih kurangnya daya tarik kawasan Balekambang. Berdasarkan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Pantai Balekambang, mengetahui potensi dan masalah serta menyusun strategi pengembangan di kawasan wisata Pantai Balekambang. Analisis yang digunakan pada penelitian ini deskriptif , evaluatif dan preskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik objek wisata dan wisatawan dengan menggunakan metode statistik melalui tabel dan diagram. Analisis evaluatif bertujuan untuk mengevaluasi potensi dan permasalahan pada kawasan wisata Balekambang terkait dengan wisata dengan menggunakan metode akar masalah dan pohon tujuan serta potensi masalah. Analisis preskriptif bertujuan untuk menentukan konsep dan pengembangan kawasan wisata Balekambang dengan menggunakan metode analisis AHP dan SWOT (IFAS EFAS). Berdasarkan analisis yang dilakukan kawasan wisata Balekambang berada pada kuadran 1 dengan konsep Rapid Growth Strategy , yaitu strategi petumbuhan aliran cepat untuk diperlihatkan pengembangan secara maksimal untuk target tertentu dan dalam waktu singkat. Strategi pengembangan yang dapat dilakukan antara lain pelatihan keterampilan tenaga kerja di sekitar kawasan wisata, pemanfaatan pinjaman modal dari pemerintah maupun dari koperasi untuk usaha masyarakat di kawasan wisata, peningkatan kualitas kawasan wisata dengan menjaga estetika dan pelayanan kawasan wisata, meningkatkan daya saing dengan keunikan yang ada di kawasan wisata, memenuhi kebutuhan wisata pengunjung kawasan wisata dan melakukan kerja sama antara pihak pengelola dengan pihak swasta dan Perhutani untuk pengeadaan wisata penunjang. Kawasan wisata Balekambang memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang cenderung meningkat sehingga memerlukan perbaikan pada sarana dan prasarana yang menjadi masalah seperti kebersihan, ragam atraksi, aksesibilitas dan pelayanan terhadap pengunjung. Untuk itu memerlukan penanganan khusus dengan prioritas tertinggi pada pengembangan atraksi budaya. Sedangkan untuk prioritas yang lainnya berupa keterlibatan masyarakat, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, pemanfaatan jaringan jalan yang ada dan juga peningkatan sumber daya manusia.
English Abstract
The development of tourism in the future will be a strategic sector, especially within the framework of regional autonomy, the tourism development program should consider the interests of national, regional and local levels. The diversity of attractions in the region will help boost the tourism industry in the region. This attraction will be the center of attraction for tourists and satisfaction. Tourism development of Malang on the southern side especially Balekambang Coast, is not optimal due to many obstacles that still can not be resolved. To support this it is necessary to study the development of Area Tourism Balekambang to find out the problems and development potential as well as helping role Balekambang Malang regency in the tourism sector. Problems that exist in the tourist areas include the lack of promotion, and infrastructure conditions in the region to Balekambang declined from year to year and there is no improvement to support the tourism area, the lack of existing facilities in the coastal region, and is still a lack of attractiveness Balekambang region. Based on the problems, this study aimed to identify characteristics Balekambang Beach, knowing the potential and problems and develop strategies for developing tourism in the area Balekambang Coast. The analysis used in this study descriptive, evaluative and prescriptive. Descriptive analysis aims to identify the characteristics of tourist attractions and using statistical methods through tables and diagrams. Evaluative analysis aims to evaluate the potential and problems in the tourist area of tourism-related Balekambang using the root of the problem and objective trees as well as potential problems. Prescriptive analysis aims to determine the concept and development of tourist areas Balekambang using AHP and SWOT analysis (IFAS EFAS). Based on the analysis conducted Balekambang tourist area is located in quadrant 1 with the concept of Rapid Growth Strategy, the fast flow petumbuhan strategy for development is shown to the maximum for a particular target, and in no time. Development strategies that can be done such as workforce skills training around the tourist area, the use of borrowed capital from the government and the cooperative societies in the region for business tourism, the tourist area of quality improvement and service to maintain the aesthetics of the tourist area, enhance the competitiveness of the uniqueness of the existing in the tourist area, meet the needs of visitor attractions and tourist area of cooperation between the manager with the private sector and procurement policy of supporting tourism. Balekambang tourist areas have a number of tourists who tend to rise and require improvements in infrastructure is a problem such as cleanliness, variety of attractions, accessibility and service to visitors. For that require special handling with the highest priority on the development of cultural attractions. As for the other priorities of community involvement, improving the quality and quantity of facilities and infrastructure, utilization of the existing road network and also an increase in human resources.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/338.479 1/AND/p/041201133 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 11 Jul 2012 11:52 |
Last Modified: | 11 Jul 2012 11:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/156020 |
Actions (login required)
View Item |