Mayvani, TitovChuk`s (2011) Keterkaitan Biaya Transaksi dengan Aglomerasi Ekonomi Kabupaten Banyuwangi : Subsektor Pertanian Pangan Unggulan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki keunggulan serta menyangkut hajat hidup orang banyak. Keberhasilan pengembangan pembangunan pertanian di pedesaan juga tidak terlepas dari keterkaitan yang tinggi antara sektor pertanian dengan sektor agroindustri. Agroindustri merupakan salah satu subsistem penting dalam agrobisnis yang memiliki potensi mendorong pertumbuhan yang tinggi karena nilai tambah. Keterkaitan ini erat kaitannya dengan bagaimana pengembangan tersebut memperoleh keuntungan dengan terjadinya aglomerasi. Kadangkala suatu bentuk perencanaan pembangunan dihadapkan pada suatu bentuk hambatan yaitu salah satunya adanya unsure biaya transaksi tinggi. Terbentuknya aglomerasi salah satunya diakibatkan karena unsur dari biaya transaksi dengan premis bahwa bilamana biaya transaksi yang muncul kecil maka aglomerasi dapat terjalin.. salah satu unsur yang mampu untuk meminimalisir terbentuknya biaya transaksi yang tinggi adalah dengan memperbesar modal sosial melalui terbentuknya trust . Aglomerasi ekonomi subsektor pertanian tanaman pangan unggulan Kabupaten Banyuwangi nampak tidak dipengaruhi oleh kedekatan jarak namun lebih diakibatkan oleh biaya transaksi. Dimana melalui pranata sosial yang telah terbentuk sedemikian rupa mengakibatkan munculnya trust antar masing-masing pelaku ekonomi. Pranata sosial tersebut mampu menjadi social glue , social bridge , dan social oil yang pada akhirnya mampu meminimumkan munculnya biaya transaksi.
English Abstract
Agriculture is one sector that has advantages as well as the livelihood of the people concerned. Successful development of agriculture in rural development can not be separated from the high linkages between agriculture with agro-industry sector. Agro-industry is one of the critical subsystems in the agribusiness that has a high potential for growth because of the added value. The linkage is closely related to how the development is benefited by the occurrence of agglomeration. Sometimes a form of development planning faced with a form of resistance that is one of the elements of high transaction costs. Create of agglomeration are one element of the cost resulting from transactions with the premise that transaction costs that arise when small then agglomeration can be intertwined. One element that is able to minimize the formation of high transaction costs is to increase social capital through the formation of trusts. Agglomeration economies leading food crops subsector Banyuwangi does not seem affected by proximity, but more due to transaction costs. Through which social institutions have been formed in such a way that resulted in the emergence of trust between each - individual economic actors. Social institutions are capable of being social glue, social bridge, and social oil that is eventually able to minimize the emergence of transaction costs.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/338.1/MAY/k/041103896 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | S2/S3 > Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 06 Oct 2011 10:25 |
Last Modified: | 06 Oct 2011 10:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155955 |
Actions (login required)
View Item |